[Review Buku] : Negeri Para Bedebah Karya Tere Liye

Di dunia ini banyak orang melupakan sifat baik di hatinya. (halaman 360

Identitas Buku

Judul buku : NEGERI PARA BEDEBAH
Penulis        : Tere Liye
Penerbit      : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit        : 2014. Cetakan kesepuluh, Februari 2016
Jumlah Halaman : 440 Halaman

Sinopsis:

Di Negeri para bedebah, kisah fiksi lebih seru,
dibanding kisah nyata.
Di Negeri para bedebah, musang berbulu domba
berkeliaran di halaman rumah.
Tapi setidaknya, Kawan di negeri para bedebah,
petarung sejati yang tidak akan pernah berkhianat.

Novel Tere Liye ini menurut saya, cukup berat, tapi seru untuk dinikmati. Menambah pengetahuan yang baru. Meskipun dikemas dalam bentuk novel, tapi rasanya begitu bergizi membaca buku yang ber-genre ekonomi dan politik. Saya tidak terlalu banyak membaca dan memahani dunia ekonomi dan politik. Namun membaca buku ini, jadi melek tentang dunia ekonomi dan politik. Meskipun buku ini memang tergolog berat, penuh konspirasi, tapi tetap saja enak untuk dibaca. Salut juga ada penulis Indonesia yang mau mengangkat tema ini.

Baca juga:

THOMAS, seorang konsultan keuangan dengan jam terbang yang tinggi. Berpendidikan, kaya, dan berpengaruh. Menulis banyak kolom di media massa,dianggap anak muda yang berhasil. Semua teman di klub bertarung bilang bahwa Thomas merupakan anggota yang baik, petarung yang hebat, dengan kehidupan yanglurus. Dibalik kesempurnaannya itu, ternyata dia adalah keponakan dari seorang pemilik bank yang terancam pailit.

Dalam dunia keuangan modern, tidak semua pencipta sistem dan pembuat kebijakan adalah penjahat. Beberapa dari mereka bahkan memiliki konsen yang luar biasa atas haram dan halalnya selembar uang – terlepas dari fakta boleh jadi yang bersangkutan seorang ateis. Dalam definisi mereka, uang yang baik adalah uang yang didapatkan dari proses transaksi keuangan lazim, layak, masuk akal, dan disepakati banyak komunitas sebagai transaksi bersih. Uang yang kotor sebaliknya adalah uang yang diperoleh dari transaksi keuangan tidak lazim, tidak layak, dan disepakati banyak komunitas sebagai transaksi kotor.

Ada banyak sekali aktivitas ekonomi yang masuk dalam daftar transaksi kotor. Mulai dari yang terlihat (dalam film-film), seperti bisnis mafia, triad, geng, pengedar obat-obatan terlarang, perjudian illegal, penyelundupan, pencurian, pembajakan, perdagangan illegal, hingga yang tidak kasat mata, seperti uang suap, uang korupsi, dan uang tips yang haram.

Para pembuat sistem dan kebijakan keuangan modern telah membuat regulasi yang jelas; uang haram tidak boleh mengotori uang halal. Bukan semata-mata karena mereka patuh terhadap logika kitab suci, atau taat terhadap sepuluh perintah Tuhan, tetapi lebih karena campur aduk uang haram dan halal jelas merusak keseimbangan. Masuknya uang haram dalam perekonomian yang sah membuat regulator kesulitan memprediksi uang beredar, kesulitan memprediksi uang beredar, kesulitan membaca layar penunjuk ekonomi negara.

Baca: Mantappu Jiwa

Karena itulah seluruh negara memiliki Undang-Undang AntiPencucian Uang. Amerika, misalnya, setiap transaksi di atas 10.000 dolar yang melibatkan perbankan dan institusi keuangan apa pun harus melaporkan muasa luang yang terlibat. Mereka juga meneguhkan prinsip KYC, know your customer. Kalau menabung ke bank di atas 10.000 dolar, maka ada kolom dalam slip setoran yang harus diisi, dari mana uang yang ditabungkan berasal –juga di Indonesia,dengan batasan 100 juta ke atas.  Lantas apakah urusannya selesai? Tidak. Upaya pencucian uang terus saja terjadi. Satu pintu ditutup, mereka mencari cara lainnya. Pencucian uang sudah berubah menjadi bisnis tersendiri. Ada banyak institusi keuangan yang menciptakan berbagai produk keuangan pintar, bahkan ada beberapa negara yang sengaja tutup mata dengan sumber uang kita.  “Uang seperti ratu lebah yang beranak setiap hari, terus tumbuh, serakah. Uang butuh tempat untuk berkembang biak, persis seperti mutasi genetik tidak terkendali.”

Baca: Serial Anak Nusantara

Kisah Thomas ini merupakan representasi salah masalah pelik yang dihadapi Indonesia. Kasus Bank Semesta milik Om Lim mengingatkan akan kasus Bank Century yang tak pernah habis dibahas. Tere Liye yang bekerja sebagai akuntan, sehingga beliau paham betul seluk beluk dunia perekonomian. Kita akan menemukan pengetahuan tentang ekonomi dan tetek bengek kebusukannya.

Stop beli buku bajakan karena merugikan diri sendiri dan banyak pihak

Berikut kalimat favorit dari buku ini:

1. Kalian tahu bagaimana cara terbaik menanamkan sebuah ide di kepala orang lain? Lakukan dengan cara berkelas. (halaman 93)

2. “Mereka boleh saja bodoh, tidak tahu siapa kau sebenarnya. Tetapi aku tidak, aku sekarang tahu siapa dirimu.” (halaman 95)

3. “Lihatlah, hanya orang yang begitu menyukaiku yang amat penasaran dengan masa laluku, bukan?

4. Jangan-jangan kau menyukaiku sejak pandangan pertama. Kabar buruk bagimu, aku tidak pernah percaya cinta pada pandangan pertama.” (Halaman . 96)

5. “Aku boleh jadi tipikal orang yang tidak kau sukai, menyebalkan. Tapi aku selalu memegang janjiku. Kau akan mendengar semuanya. Terserah kau mau menulis apa setelah itu, dunia ini jelas tidak hitam-putih!” (halaman 101).

6. Anak muda sepertimu terkadang terlalu emosional. Boleh jadi bank itu rumah perampok, tapi ketika dia terbakar di tengah angin kencang, musim kemarau krisis dunia, kalau kita biarkan sendiri, apinya akan menjalar ke rumah-rumah lain, bahayanya akan lebih besar lagi. Jadi pilihan terbaiknya boleh jadi memadamkan api rumah itu dulu. Urusan menangkap rampok, mengambil harta yang pernah dia rampok, tentu saja harus dilakukan sesuai koridor hukum yang ada.”(Halaman 171).

7. Tidak ada pertaruhan hidup-mati di meja judi. Semua soal persentase dan logika. Maka jika di meja judi saja tidak ada, apalagi di dunia nyata.

8. Tidak ada skenario Russian Roullette dalam kehidupan nyata. Kita selalu saja punya kesempatan untuk memanipulasi situasi, bertaruh dengan sedikit keunggulan. (halaman 241)

9.  Di dunia ini banyak orang melupakan sifat baik di hatinya. (halaman 360)

Membaca buku ini rasanya ngos-ngosan, pengen cepat selesai, saking serunya! 😃

Hal yang membuat saya selalu tertarik dan tidak bosan membaca buku-buku karya Tere Liye, salah satunya Tere Liye menyajikan buku dengan banyak genre. Dari puluhan buku yang sudah ditulisanya, berikut ini buku-buku Tere Liye yang sudah saya baca dan review:

NOVEL GENRE ANAK-ANAK & KELUARGA :

  1. Hafalan Solat Delisa,
  2. Moga Bunda Disayang Allah,
  3. Bidadari-Bidadari Surga  recover dan retitle mrnjadi Dia adalah Kakakku,
  4. Eliana, recover dan retitle menjadi Si Anak Pemberani,
  5. Burlian, recover dan retitle menjadi Si Anak Spesial,
  6. Pukat,   recover dan retitle menjadi Si Anak Pintar,
  7. Amelia,recover dan retitle menjadi Si Anak Kuat,
  8. Si Anak Cahaya
  9. Si Anak Badai,

GENRE ROMANCE : 

  1. Berjuta Rasanya,
  2. Sepotong Hati Yang Baru
  3. Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin,
  4. Sunset Bersama Rosie, recover dan retitle menjadiSunset dan Rosie,
  5. Aku Kau dan Sepucuk Angpau Merah,

GENRE FANTASY:

  1. Ayahku Bukan Pembohong,
  2. Sang Pengintai, recover dan retitle menjadi  Harga Sebuah Percaya,
  3. Bumi,
  4. Bulan,
  5. Matahari,
  6. Bintang,
  7. Ceros & Batozar
  8. Komet
  9. Komet Minor
  10. Selena (unedited version),
  11. Nebula (unedited version)

GENRE POLITIK & EKONOMI:

  1. Negeri Para Bedebah,
  2. Negeri di Ujung Tanduk.

GENRE ACTION:

  1. Pulang
  2. Pergi

Genre science and fiction bercampur romance, lingkungan hidup:

  1. Hujan 

Genre Biografi tapi tidak pure lebih banyak unsur refleksi: 

  1. Rembulan Tenggelam di Wajahmu

KUMPULAN PUISI:

  1. Dikatakan atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta
  2. Sungguh, Kau Boleh Pergi

KUMPULAN QUOTE:

  1. #About friends
  2. #About Love
  3. #About Life

GENRE SEJARAH:

  1. RINDU

GENRE BIOGRAFI

  1. TENTANG KAMU 

BUKU TERE LIYE Yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris

Buku-Buku Serial Karya Tere Liye:

  1. Buku Serial BUMI
  2. Buku Serial ANAK NUSANTARA
  3. BUKU SERIAL ANAK-ANAK MAMAK

Happy reading! 😊📖
With Love

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s