Buku Bajakan Merugikan Diri Sendiri dan Banyak Pihak

Sebagai pembaca, pecinta, dan penikmat buku, rasanya saya ingin mengoleksi semua buku incaran yang ingin dibaca.  Buku-buku baru, buku best seller, buku-buku yang direkomendasikan oleh para book blogger, bookstagram, booktuber, teman-teman atau pun saudara, hingga buku-buku international best seller yang sudah diterjemahkan, dan yang pasti buku-buku sesuai selera saya.  Sayangnya, mengingat berbagai kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, budget membeli buku bukanlah prioritas di urutan pertama untuk saya. Lantas, apakah saya berhenti membaca buku? Tentu saja tidak, budget untuk jajan buku saya batasi, tapi saya tidak membatasi buku yang harus saya baca.   Kalau bisa, teruslah banyak membaca buku, meski belum tentu bisa membeli semua buku yang saya inginkan.  Bukankah pepatah mengatakan “Banyak jalan menuju Roma.” Maka, tentu saja banyak cara pula untuk tetap bisa membaca buku, tanpa membeli buku, dan tidak perlu membeli buku bajakan.

Masalahnya, apakah dengan banyaknya jalan menuju apa yang kita inginkan—membaca banyak buku—didukung pula oleh cara-cara yang baik yang sudah kita jalani? Dengan maraknya pembajakan buku yang terjadi sudah sejak lama, dan kini terus berkembang, apakah ini pertanda  ada orang yang tidak tahu, belum tahu, atau sudah tahu namun cari jalan aman dapat harga “murah” dengan membeli buku bajakan?

Dulu ketika masih kuliah, saya pernah datang dan melihat tempat yang menjual buku bajakan di daerah Jakarta yang sangat terkenal itu. Pernah juga melihat buku-buku asli yang sudah tidak dikoleksi dan dijual setengah harga, atau bahkan lebih murah (saya lebih pilih opsi yang ini jika sangat membutuhkan bukunya, beli buku asli meski bekas). Saya kira itu dulu. Belakangan, sekitar dua tahun lalu saya tergiur beli buku murah, tanpa mengecek kondisi yang dijual melalui aplikasi belanja online.  Setelah menerima kondisi aslinya, barulah saya tersadar bahwa buku murah tidak jaminan mutu, buku murah yang dijual di marketplace ternyata bajakan, dan kenyataannya banyak sekali buku-buku bajakan yang dijual di sana. Setelah tahu, maka saya pastikan untuk membuangnya, karena selain kondisi bukunya yang jelek dan merugikan pembelinya, efek lainnya tentu saja secara tidak langsung ikut mendukung para pembajak buku, dan saya tidak mau menjadi bagian dari itu. Sebagai pembaca buku, saya ingin buku tersebut tidak merugikan diri saya dan juga orang-orang yang berada dibalik penerbitan sebuah buku. Mari kita sadari, teliti, dan mulai peduli untuk mengecek buku sebelum memutuskan untuk membelinya, dan jika pun membeli secara online, maka pastikan toko buku online yang kita pilih, terpercaya dan tidak menjual buku bajakan.

Mari kita lihat dari dua sisi, kenapa membeli buku bajakan itu sangat merugikan

sumber foto: Instagram @andikusumaa (Andi Kusuma)

KERUGIAN UNTUK KOLEKTOR / PEMBACA BUKU

Jika kamu belum tahu, mudah sekali mengenali buku bajakan yang dijual di marketplace. Ciri-cirinya:

  • Harga buku hanya Rp 15.000 – Rp 30.000
  • Tokonya menjual buku bajakan semua, ratusan produknya bajakan.
  • Warna sampul pada buku original lebih tajam dibandingkan dengan sampul buku bajakan
  • Punggung buku original lebih tebal dibandingkan punggung buku bajakan karena kualitas kertasnya sangat jelek
  • Tampilan dalam pada buku original terlihat sangat jelas dan terlihat cerah, sementara pada buku bajakan kertas terlihat gelap, lagi-lagi karena kualitas kertasnya sangat jelek.

Ingatlah bahwa kamu-lah yang rugi membeli buku bajakan, karena kualitas bukunya sangat buruk. Kertasnya bau, hasil cetakannya buram, jelek sekali, tidak sebanding dengan harganya meskipun murah.  Kualitas kertasnya sangat jelek. Pada buku original kertas yang digunakan tebal, sedangkan pada buku bajakan menggunakan kertas buram tipis untuk menekan biaya produksi, makanya harganya murah. Sebelum membeli buku di toko buku online, cari tahu dulu harganya berapa, bisa dengan browsing di internet, cek ke toko buku langsung, atau lihat di website toko buku online.

Tahukah kamu, di atas segalanya, membeli buku bajakan adalah tindakan pencurian. Kamu telah mencuri hak banyak pihak.

KERUGIAN UNTUK BANYAK PIHAK

Berhati-hatilah belanja buku di beberapa aplikasi belanja online, banyak sekali buku-buku bajakan yang dijual di sana. Para pembajak jadi kaya raya dengan menjual produk illegal di marketplace.   Tahukah kamu? Di belakang satu buku ada banyak pihak berkontribusi. Penulis, Editor, Desainer, Ilustrator, Penerbit, juga Percetakan. Mari kita bayangkan dan renungkan, betapa pihak tersebut setiap hari berjuang keras dengan otak dan energi untuk menghasilkan dan menyajikan karya terbaik bagi para pembaca buku.  Menyedihkan sekali jika karya-karya mahal tersebut berakhir ditangan pembajak buku. Membeli buku original atau asli, akan menjaga pihak di belakang buku terus berkreasi. Berhenti beli buku bajakan jauh lebih mudah kita lakukan, sekarang juga, agar bisa memberantas pembajak buku.

Baca juga: 5 Cara Bisa Membaca Buku Tanpa Harus Membeli Buku

Main ke tempat dengan konsep bookcafe, bisa pinjam buku sambil beli camilan

SOLUSI UNTUK TIDAK MEMBELI BUKU BAJAKAN

Apakah kita bisa membaca buku baru secara gratis? Tentu saja bisa. Caranya:

  • Pinjam pada teman, sahabat, atau saudara yang suka baca buku
  • Pinjam ke perpustakaan sekolah
  • Pinjam di bookcafe bisa sambil jajan di sana
  • Pinjam ke ebook resmi milik perpustakaan resmi
  • Download aplikasi iPusnas dan iJakarta biar bisa pinjam buku sepuasnya

Ada banyak sekali cara membaca buku secara gratis, tanpa perlu membeli buku bajakan.  Dan memang kita tidak perlu selalu membeli bukunya untuk bisa dibaca jika belum ada atau tidak ada budget jajan buku. Namun, jika mau punya bukunya, maka pastikan untuk membeli buku aslinya, atau pun ebook asli. Membeli buku bajakan dan ebook bajakan justru akan memperkaya para pembajak buku, mereka akan tambah semangat membajaknya. Mari kita hentikan mereka!

Semoga dengan keadaan yang sangat memprihatinkan ini—maraknya pembajakan buku, pemerintah pun ikut peduli, juga mendukung dengan mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, untuk menghentikan pembajakan buku.

Rendahnya minat membaca di negeri ini, ditambah maraknya pembajak buku yang merajalela, jangan sampai mematikan karya, membuat literasi nasional megap-megap, menjadikan pembajak kaya-raya. Buku baru dan asli memang tidak murah dan cenderung mahal, tapi buku bajakan walaupun murah nyatanya sangat merugikan banyak pihak.

Ayo kita hentikan pembajak buku mulai dari diri sendiri dengan  tidak membeli buku bajakan! Jangan tergiur buku yang dijual murah, cek kondisi bukunya. Beritahu teman-teman kamu yang suka membaca, jika membeli buku bajakan sama dengan mencuri yang akan merugikan diri kamu, penulis kesayangan kamu, juga para penerbit, dan orang-orang yang berada dibalik terbitnya sebuah buku hingga sampai ke tangan pembacanya.

Dan jika ingin membeli buku, jadilah pembeli yang cerdas. Manfaatkan momen-momen tertentu karena sekarang ini banyak penerbit yang sering memberikan diskon buku yang menggiurkan tanpa membuat dompet jebol. Beli buku murah, asli, bahkan gratis ongkos kirim, ini bukan lagi hal yang sulit. Tinggal klik, bayar, tunggu beberapa hari, sampai deh di tangan. Ini buat saya sih sebuah kemewahan, bisa jajan buku asli, murah, hemat uang, tinggal terima tanpa perlu repot-repot dandan pergi buat jajan buku 😀 Saya paling sering pantengin akun penerbit di Instagram, apalagi kalau momen penerbitnya sedang ulang tahun,  hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus, hari dokter, hari pendidikan, hari belanja online nasional, dan yang baru lewat beberapa hari lalu pas momen festival bajak bentang tanggal 21-23 Oktober 2019 dapat diskon 25% dan gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia.  Tinggal kunjungi toko buku www.mizanestore.com pilih-pilih bukunya, bayar, dan tinggal menunggu kiriman. Dan pastinya, saya akan pantengin Mizan, biar seperti tahun lalu saya borong buku pas harbolnas di bulan Desember 🙂 Oh iya, selain itu, momen untuk bisa dapat diskon buku selain pas cuci gudang, juga pada saat saya borong buku di Big Bad Wolf Jakarta 2019, pokoknya kalau sudah ada diskon buku, rasanya surga banget buat para pecinta buku.

Jadi, alangkah lebih bijak dengan tidak perlu membeli buku  bajakan untuk membaca, dari pada membeli buku bajakan yang akan merugikan diri sendiri dan banyak pihak.   Kalau bukan kita yang memerangi pembajakan buku, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Mari mulai dari kita sebagai pelaku pembaca buku!

Mari Kita Budayakan Membeli Buku Asli, dan Bersama Kita Hentikan Pembajakan Buku dengan Tidak Membeli Buku Bajakan!!!!

2 thoughts on “Buku Bajakan Merugikan Diri Sendiri dan Banyak Pihak

Leave a comment