Sebagai pembaca buku, idealnya memang ingin membeli semua buku yang mau saya baca. Tapi apalah daya, jika budget jajan buku terbatas, atau bahkan tak ada budget. Atau ada kendala lain seperti teman-teman di daerah yang punya budget tapi jauh dari toko buku, apajah harus berhenti membaca karena tidak bisa membeli buku? Oh tentu tidak!! Saya tidak akan menyerah, hanya karena tak sanggup beli buku, saya harus mencari cari agar bisa tetap membaca. Lagi pula, masih banyak jalan menuju Roma. Kalau tak punya budget, nggak bisa jajan bisa buku, kan masih bisa meminjam buku. Pertanyaannya kemudian, di mana saya bisa meminjamnya?
Ini dia pengalaman meminjam buku versi saya:
- Perpustakaan Sekolah
Saat masih berstatus sebagai anak sekolah, mulai dari zaman SMP, SMA, dan Kuliah, saya akrab dengan pengurus perpustakaan. Boleh jadi mereka bosan melihat saya lagi-saya lagi. Saya sangat jarang membeli buku. Selama bisa meminjam, kenapa harus beli? Ini prinsip irit, apa saya kere sih? Hahaha. Toh kan kalau buku-buku di perpustakaan nggak ada yang baca, kasian juga *membela diri*. Mending saya baca. Bukan saya nggak mau beli, tapi memang uang jajan sekolah ya cukup buat jajan. Mana berani saya minta uang jajan ke Mamah buat beli buku. Kalau pun mau beli buku, biasanya saya kumpulin uang jajan, kalau sudah terkumpul baru beli (bela-belain irit jajan, bawa bekal dari rumah biar nggak jajan di sekolah, atau puasa sunat senin-kamis). Begitulah perjuangan demi untuk dapat buku. Makanya, kalau ngandelin baca buku mesti beli bukunya, yang ada saya jadi malas baca, saking jarangnya beli buku. Nah, perpustakaan jadi solusi terbaik dan penyelamat akan kehausan saya dalam dunia membaca. Menjadi anak perpus, tak lantas membuat saya kayak orang aneh karena kebanyakan di perpus. Alhamdulillah saya masih punya teman, bahkan jadi tempat untuk ditanya teman-teman kalau mereka banyak tugas. Enaknya rajin baca itu, jadi nambah wawasan. Dulu pas belum ada Mbah Google, hanya dengan membaca buku kita jadi tahu. Kalau sekarang apa-apa nanya ke Mbah, ya? Tapi meski ada Mbah Google, saya tidak pernah berpaling dari dunia membaca. Tetap setia menjadi pembaca buku *tsaah! 😀 Syukur Alhamdulillah. Setelah pensiun menjadi anak sekolah dan kuliah, otomatis mencari cara lain meminjam buku.
Baca: 10 tahun bersama WordPress
- Pinjam Buku ke Teman atau Keluarga
Ini dia penyelamat saya berikutnya dari kelaparan dan kehausan baca: pinjam ke teman dan keluarga yang punya hobi baca buku. Ini prinsipnya bisa saling meminjam juga. Kadang saya pinjam, sambil meminjamkan buku yang saya punya, tapi sebelumnya saya tanya dulu mau pinjam atau tidak. Cara hemat paling ampuh bisa nambah buku yang saya baca tanpa perlu banyak budget keluar untuk beli buku. Asiknya punya teman dan keluarga yang suka baca buku, kadang tanpa saya minta, mereka sering menawarkan “Ai mau pinjam buku ini?” kalau ke teman saya juga suka menawarkan “Kamu punya buku Judul A, nggak.” Kalau jawabannya tidak, maka pertanyaan berikutnya, “Mau pinjem buku saya yang ini?” Saling meminjamkan kalau memang mau membacanya, kalau tidak mau saya tidak akan memaksa teman untuk meminjam buku saya kok. Uniknya, proses meminjam buku sama teman, ada buku yang dikembalikan utuh, ada pula tak kembali. Kalau kasusnya saya pinjemin buku terus tidak dikembalikan, maka dengan senang hati saya tidak akan meminjamkan buku-buku selanjutnya *kapok*. Karena buku merupakan barang yang sangat berharga buat saya, maka ketika saya meminjam buku baik dari perpustakaan, punya teman, atau juga keluarga, maka saya akan berusaha merawat dan menjaga buku sebelum dikembalikan dengan hati-hati dan memperlakukannya layaknya itu buku saya: tidak melipat atau mencoret-coret buku orang kecuali buku milik sendiri. Pinjam meminjam buku ke teman dan keluarga, otomatis juga bisa saling berbagi info seputar buku-buku yang sudah dan belum dibaca. Kalau kayak gini, pengetahuan bertambah, hemat uang jajan buku, dan bisa tetap kenyang baca, kan? 😛 Eh tapi, untuk saat ini saya belum kenyang baca, masih banyak daftar bacaan buku yang belum saya baca, tinggal banyak hunting buku saja ini, nyari yang bisa saya pinjam, haha. Kalau mentok tak ada yang bisa dipinjam, pending dulu. Nanti-nanti deh, baca buku yang ada dulu. Hayo, kalau perpustakaan jauh, tak ada teman dan keluarga yang bisa dipinjemin, terus cara apalagi yang bisa ditempuh?
Baca: Happy World Book Day
- Pinjam buku di iPusnas dan iJakarta
Aha! Saya sangat terbantu dengan dua aplikasi ini, meskipun baru tahu setahun belakangan ini. Tak ada alasan lagi buat malas baca, kecuali kalau kau punya aktivitas yang padat merayap. 10 menit sehari untuk baca, masih bisa kan? Kalau berat bawa buku kemana-mana dan ingin praktis, maka bisa install aplikasi ini dan mulai baca di kedua aplikasi tersebut. Memang tak semua buku selera saya ada di sana, saya tetap beli, tapi kalau bukunya ngak pengen-pengen banget dikoleksi, cukup dibaca saja, selama ada di kedua aplikasi tersebut, maka saya pinjam dan baca saja. Saya masih berhemat. Maklum lah, jajan buku masih banyak pertimbangan salah satunya yang kira-kira akan saya baca. Sayang juga kan, sudah beli cuma buat koleksi tapi tidak dibaca (ini menurut saya yang masih hitung-hitungan urusan jajan buku. Entahlah kalau saya punya unlimited budget jajan buku, kayaknya saya bakalan kalap tiap ada tobuk (toko buku) online yang ngadaian promo, atau diskon buku). Saat ini, saya masih setia menjadi pembaca di kedua aplikasi ini. Bisa-bisa kalau semua buku yang sesuai selera saya ada di kedua aplikasi ini, saya tidak jajan buku 😛
Baca: Menikmati Aroma Buku di Gramedia Pondok Indah Mall I
- Baca Online atau download pdf
Kalau di iPusnas, iJakarta, atau tempat yang bisa saya pinjam tidak punya buku yang mau saya baca. Maka saya larinya cari referensi lain, salah satunya baca di bacaan-indo,blogspot.com
- Baca buku di Wattpad
Alternative lain bisa baca lewat aplikasi wattpad. Beberapa penulis generasi sekarang yang lahir berkat mereka upload karya tulisannya di aplikasi ini. Hanya saja meski sesekali mengunjungi wattpad, pernah baca juga, namun saya bukan penikmatnya dan belum bisa betah lama membaca di sana. Menariknya, saudara saya yang masih abg dan suka baca, ternyata senang membaca di aplikasi ini. Mungkin kita beda jaman, ya Dek! Tak apalah, yang penting kamu mau baca, kakak sudah senang. Hibur saya.
Intinya, sebagai pembaca buku, tidak semua buku harus saya beli. Kalau tidak beli pun, saya masih bisa meminjamnya. Yang terpenting jaga dan rawat serta perlakukan dengan baik buku-buku yang saya pinjam dan kembalikan dengan utuh. Agar si peminjam tidak kapok meminjamkan bukunya pada kita. Sedikit info saja, untuk buku-buku new arrival memang belum tentu bisa langsung kita pinjam di perpustakaan, jadi sabar saja menunggu hingga buku-buku yang mau kamu baca beredar di perpustakaan. Yuk, tetap semangat membaca dan mari membaca buku.
Apakah kamu punya tempat lain untuk meminjam buku, selain yang saya sebutkan di atas? Silahkan share di kolom komentar. Terima kasih 🙂
Sumber photo: Giphy.com
Happy reading! 📚 📖😊
With Love, ❤️💙

Wah aku banget ini mbak hehe. Jaman SMP mengandalkan perpus dan beli buku harga 3000-5000an yg isinya tipis kertasnya pun buram dari hasil nabung demi baca, bahkan sampe dibaca berulang kali. Pas SMA, selain perpus juga mulai pinjem ke temen. Bahkan pernah pinjem beberapa buku perpus, niatnya buat asupan hari libur semester, eh pas masuk kena denda hehe…
LikeLiked by 1 person
Wiiiih keren, anak perpus. *Toooossss* 😁
Beli buku dg menyisihkan uang jajan itu rasanya nikmat, jadi sayang sama bukunya ya, Kak 😊
Wah, saya ga kepikiran pas liburan pinjem ke perpus 😂 keren juga idenya Kak, walaupun mesti bayar denda.
libur sekolah saya libur pinjem buku 😂
Tetap semangat dan terus membaca Kak. 📖📚😊
LikeLiked by 1 person
Iya Kak, kalau ada temen yg pinjem bukunya diwanti2 jangan sampai kenapa2 itu buku. Saking sayangnya 😂
Soalnya dulu libur semester+libur lebaran jadi lumayan biar ada bacaan di rumah Kak 😅
Semangat juga Kak Ai yg sangat menginspirasi ✊
LikeLiked by 1 person
Sama Kak, kalau gak dikembaliin dijamin saya kapok pinjemin 😂😂
Keren Kak, liburan aja sempet pinjem buku di perpus 👍👍 saya ga mau pinjem karena ga mau bayar denda 😅
Terima kasih Kak 🙏🙏
LikeLiked by 1 person
Over protective ya sama buku 😂
Waktu itu belum tau kalau ada sistem denda Kak hahaha…
LikeLiked by 1 person
Iyaaa Kak, saking sayangnya sama buku jadi over protective nih Kak 😅
Masih polos ya Kak. Kalau saya udah tau, dan memang ga punya jatah uang jajan kalau pas liburan, jadinya cari aman aja ga pinjem buku 😂
LikeLiked by 1 person
More than free wifi yaa 😅😅
Iya Kak, maklum masih siswa baru waktu itu hehe…
LikeLiked by 1 person
Iyaaa setuju Kak 😅😅
Saya salut sama semangat membacanya, Kak 👍😊
LikeLiked by 1 person
Lebih salut lagi sama Kakak. Begitu baca langsung direview. Keren banget!!! 👍👍👍
LikeLiked by 1 person
Terima kasih Kak ❤️
Sebenarnya masih banyak yg belum di review 😂
Bawaannya selesai baca baku satu pengen baca buku lain 😅
LikeLiked by 1 person
Iya kak, sama. Pengen tau dulu isinya, kalau review mah nanti deh 😅
LikeLiked by 1 person
Iya Kak. Baca buku dulu, review belakangan, kalau masih inget 😆😆
Tapi yg enak itu sebenernya habis baca buku langsung review 😂
LikeLiked by 1 person
Akhirnya banyak yg nggak sempet ke review 😂
Iya sebenernya enakan gitu Kak, kalau kelamaan suka agak2 lupa aku mah 😆
LikeLiked by 1 person
Persis, saya banget itu 😆
Tapi beberapa masih saya review, kalau lagi semangat review, kalau ga semangat ya lanjut ke buku berikutnya yg siap dilahap 🙈😆
LikeLiked by 1 person
Wah, emang luar biasa Kakak ini semangat membacanya 😅
Nggak papa Kak, yg penting masih ada yg direview, jd membantu orang lain tau gambaran isi buku ehe…
LikeLiked by 1 person
Terima kasih Kak Latifa ❤️
Mesti semangat Kak, kalau saya gak semangat, siapa yg akan menyemangati diri saya 😅😅
Setuju Kak, jangan lupa berbagi review bacaan dg saya, Kak 😊
LikeLiked by 1 person
Harus bisa mengumpulkan energi positif dari diri sendiri yaa Kak 😂
Siap kak, in syaa Allah 😂😂😂
LikeLiked by 1 person
Betul sekali Kak ❤️
LikeLike
Saya pinjem sama mba ai aja ya. 😅
LikeLiked by 1 person
Boleh, boleh, boleh banget Kak 😁
LikeLike
Cuuuuus… 🚀 sebentar lagi saya sampai depan kamar mba ai 😂
LikeLiked by 1 person
Siiip Kak Ra. Loh, kok blm ada di depan pintu? Gak nyangkut ke mana gitu, kan Kak? 😌
LikeLike
😣 nyangkut di pohon kelapa roketnya 😤
LikeLiked by 1 person
Hadeuh, ga kece roketnya nyangkut di pohon kelapa 😔😔
LikeLike
Hahahah belum termutakhirkan roketnya mba ai. Jadi nyangkut. Belum secanggih super raib. 😅
LikeLiked by 1 person
Mungkin mesti berkonsultasi dg Ali agar bisa menghasilkan roket muktahir macam super Raib 😂😜
LikeLike
Bisa juga saran mba ai dicoba. Semoga tuan muda ga nyebelin ya. 😅
LikeLiked by 1 person
Kalau mood nya lagi bagus, Tuan Muda baik kok Kak.
Makanya kasih buku yg banyak biar alinya seneng 😆😆
LikeLike
Hahaha. kasi pinjam aja ya. 😂 mau kan tuan muda ali?
LikeLiked by 1 person
Mau dong, kalau buku kayaknya gak nolak 😁
LikeLike
Dasar kutu buku plus biang kerok… Asal bermanfaat pasti ga nolak. 😜
LikeLiked by 1 person
Yups! Buku gak bakal nolak, biang kerok udah dari sananya, 🤪
LikeLike
Biang kerok ciri khas tuan muda. 😅
LikeLiked by 1 person
skrg nyasar ke wattpad or ebook aja, baca buku versi bahasa Turki ga pernah kelar2:D udah berat duluan mikir artinya hehhe
LikeLiked by 1 person
Hehe yang penting tetap baca Mba San tetap semangat membaca, kalau sempet bisa di review biar saling berbagi info 😊🙏
LikeLike
Saat hobi membaca dikembangkan, semestapun mendukung ya mbak Ai. Aneka cara membaca buku tanpa harus membeli. Salam literasi
LikeLiked by 1 person
Betul, sangat setuju sekali Bu Prih ❤️👍😊
Salam literasi, bu 😊
LikeLike
kalau waktu sekolah sebagian besar saya baca buku gratis ya di sekolah sampai waktu SMP dinobatkan sebagai peminjam dan pengunjung tersering.
kalau sekarang untuk menghemat pengeluaran ya nyari yang PDF dan beberapa saya simpan, jika sesekali ingin baca tinggal buka lagi
LikeLiked by 1 person
Wah, mantaaap 👍👏👏👏
Yang penting tetap semangat membaca terus ya, Kak
LikeLiked by 1 person