Di tahun 2020 ini, saya membaca sekitar 29 buku fiksi. Senang sekali bisa membaca buku-buku tersebut. Namun, dari ke-29 judul tersebut ada beberapa yang sangat berkesan untuk saya. Continue reading “9 Buku Fiksi Favoritku di Tahun 2020”

Di tahun 2020 ini, saya membaca sekitar 29 buku fiksi. Senang sekali bisa membaca buku-buku tersebut. Namun, dari ke-29 judul tersebut ada beberapa yang sangat berkesan untuk saya. Continue reading “9 Buku Fiksi Favoritku di Tahun 2020”
Hidup ini terdiri dari serangkaian momen, tanpa masa lalu dan masa depan. Kau berusaha memberikan jalan keluar bagi dirimu sendiri dengan berfokus pada masa lalu dan masa depan. Apa yang terjadi di masa lalu sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan dirimu yang ada di sini saat ini, dan apa yang mungkin terjadi di masa depan bukanlah hal yang perlu dipikirkan di sini pada saat ini. Kalau hidup sungguh-sungguh di sini pada masa kini, kau takkah mempedulikan hal-hal tersebut. (halaman 300)
Continue reading “[Review Buku] Berani Tidak Disukai karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga”Baca juga: review buku JANJI (unedited version)
Saya pertama kali berkenalan dengan buku karya Tere Liye pada tahun 2012 (kalau tidak salah ingat), dari sahabat saya. Ceritanya, kami saling meminjamkan buku koleksi masing-masing. Dan sahabat saya ini menyodorkan buku berjudul Hafalan Shalat Delisa. Kesan pertama terhadap buku ini saya sangat tersentuh, ceritanya bagus sekali, tapi sayangnya tidak tahu siapa itu Tere Liye, karena di halaman terakhir tidak ada keterangan tentang siapa penulisnya. Oh mungkin nama asing ini penulis dari luar negeri, pikir saya.
Lagi-lagi sahabat saya meminjamkan buku-buku karya Tere Liye berikutnya yaitu: Continue reading “40 Judul Lebih, Buku Karya Tere Liye”
Bahasa Al-Quran itu sastranya amat tinggi. Kita memahami prosa bahasa Indonesia saja sering kesulitan meski kita mengerti bahasa Indonesia. Sama saja, tidak semua orang yang bisa bahasa Arab akan paham kandungan tafsir Al-Quran. Memahami bahasa Arab tentu merupakan syarat menafsirkan Al-Quran. Namun itu saja tidak akan cukup. Kita juga harus belajar ilmu-ilmu lainnya, (halaman 82)
“DARI ILMUWAN KE NEGARAWAN SAMPAI MINANDITO.”
“Saya bisa mengatakan bahwa buku ini adalah biografi terlengkap tentang diri saya yang pernah ditulis oleh beberapa pengarang. Bagi saya yang menarik dalam buku ini adalah bentuk penulisannya yang selalu menggunakan rujukan yang jelas sumbernya, karena itu semua sumber yang dikutif dalam buku ini, tidak ada yang fiktif dan direkayasa penulisnya.”—BJ Habibie
Continue reading “[Review Buku] MR CRACK Dari Parepare Karya A. Makmur Makka”
“What is visible not always as seems. And whatever dissapears, is not always gone like we suspect. There are lots and lots to answers from places which have dissapeared. You’ll going to find all the answers. From the past, the present, and even the future.” (page 73)
KEBERANIAN “GENG SI ANAK BADAI” MEMPERTAHANKAN
KAMPUNG HALAMANNYA
Penulis multitalenta Tere Liye, seolah tidak pernah kehabisan ide cerita, kini kembali hadir dengan buku barunya yang berjudul Si Anak Badai, yang sudah terbit Agustus 2019. Cepat sekali ya, pikir saya. Hanya berselang delapan bulan setelah buku Si Anak Cahaya di bulan Desember 2018. Buku ini merupakan buku ke enam dari Serial Anak Nusantara. Salah satu serial favorit saya. Serial ini merupakan bacaan yang target pembacanya untuk semua umur, baik anak-anak, remaja, maupun orang tua. Saya sangat senang dengan kehadiran Serial Anak Nusantara, seolah sedang bernostalgia dengan masa kecil, bahkan seperti sedang diajak untuk menyelami kesederhanaan hidup khas anak-anak yang tetap ceria, juga bahagia, meski hidupnya sangat sederhana bahkan tidak mengenal gadget. Cerita ini kemungkinan ber-setting tahun 1990-an dimana belum tersentuh era digital dan perkembangan teknologi secanggih sekarang . Serial ini bisa menjadi referensi bacaan keluarga masa kini. Buku keenam sangat berbeda dari lima buku sebelumnya. Buku ini berdiri sendiri dan tidak ada kaitan dengan ke lima buku yang sudah terbit duluan, yaitu: Si Anak Pemberani, Si Anak Spesial, Si Anak Pintar, Si Anak Kuat dan Si Anak Cahaya. Tidak berkutat pada cerita keluarga Mamak Nurmas dan anak-anaknya (Eliana, Pukat, Burlian, Amelia) lagi, tetapi menceritakan keluarga lain dengan latar belakang baru di sebuah muara bernama Manowa. Sehingga hal ini terlihat sangat bervariasi, sesuai dengan konsep serialnya yang bertemakan “Anak Nusantara.” Kelihatannya, serial ini akan jauh lebih berkembang banyak. Jika sebelumnya bertemakan serial Anak-Anak Mamak yang saya pikir akan bercerita tentang karakter-karakter di keluarga Mamak Nurmas, dengan adanya recover sejak Desember 2018 pada buku-buku sebelumnya, dan kehadiran Si Anak Badai dengan cerita baru, membuat saya sebagai pembaca semakin penasaran akan kelanjutan kisah serial Continue reading “[Resensi Buku] SI ANAK BADAI Karya Tere Liye”
“Marie Kondo telah meloloskan diri sebagai master bebenah, kesatria yang berperang melawan situasi berantakan.” –The London Times Continue reading “[Review Buku] The Life-Changing Magic of Tidying Up – Seni Beres-Beres dan Metode Merapikan Ala Jepang Karya Marie Kondo”
Pada awalnya, kita membuat mimpi. Tapi setelah itu, mimpi yang akan “membuat” kita. Mimpi tidak dapat diwujudkan dengan instan, melainkan dengan air mata, doa, keringat, konsistensi, determinasi, dan kerja keras. (halaman 99)
Continue reading “[Review Buku] Buku Latihan Soal Mantappu Jiwa Karya Jerome Polin”
Apakah kamu membeli buku berdasarkan cap best seller book? Seberapa penting cap best seller book saat kamu memutuskan untuk membeli buku?
Kalau saya, membeli buku tidak harus selalu ada cap best seller book. Kecuali, untuk buku yang penulisnya belum pernah sama sekali saya baca karyanya, maka cap best seller book cukup menarik perhatian saya dan kemudian akan mempertimbangkan, apakah saya penasaran membeli atau membacanya. Tapi ini tidak selalu jadi alasan utama, hanya saja memang menjadi salah satu hal yang akan berpengaruh pada keputusan saya. Kalau saya sudah pernah baca dan suka dengan penulisnya, tanpa perlu ada cap best seller, jika ada karya barunya, saya tetap mau membelinya. Bahkan rela ikutan PO, kalau memang ngadain open PO sebelum bukunya launching.
Nah, lain lagi ceritanya kalau ternyata buku baru terbit yang saya baca ternyata beberapa bulan kemudian jadi best seller book, terus sampai cetak ulang beberapa kali atau hingga belasan bahkan puluhan kali, sebagai pembaca rasanya Continue reading “Tentang Cap “Buku Best Seller””
You must be logged in to post a comment.