[Review Buku]: About Life Karya Tere Liye

Jika kita ingin bahagia, maka sebenarnya, hubungan yang paling penting dijaga bukan hubungan dengan keluarga, teman, atau pun manusia. Apalagi dengan akun-akun facebook, twitter, instagram. Yang penting sekali dijaga adalah hubungan dengan Tuhan.  Pada akhirnya kita semua akan pulang.  Saat itu tidak ada satu pun manusia yang ikut bersama kita.  (halaman 12)

Judul Buku    : #AboutLife
Penulis           : Tere Liye
Penerbit         : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Cetakan pertama, 27 Mei 2019
Halaman        : 128 halaman, ukuran 19
ISBN                : 9786020630212

Sinopsis:

Ada masanya kita butuh diam. Tidak bisa bicara apa pun, tidak bicara pada siapa pun. Cukup direnungkan dalam-dalam, kemudian kita akhirnya paham banyak hal. Pun ada masanya, saat membaca buku, melihat kembali kutipan-kutipan lama, direnungkan, kita bisa menemukan banyak hal yang mengembalikan pemahaman terbaiknya. Buku ini berisi 100 kutipan Tere Liye tentang kehidupan. Melengkapi dua buku sebelumnya, #AboutLove (tentang cinta) dan #AboutFriends (tentang persahabatan). Hadiahkan buku-buku tersebut untuk keluarga dan teman terbaik kita.

Saya suka buku ini. Melengkapi dua koleksi saya sebelumnya #AboutLove dan #Aboutfriends. Buku ini bukan novel walau tebalnya setebal novel. Bukan komik walau isinya bergambar dan berwarna. Bukan pula kumcer walau pun tiap halaman membahas topik berbeda. Apalagi diary, bukan, buku ini bukan diary sekalipun bentuknya memang seperti buku diary (bentuk kayak buku harian, hardcover, kertas berwarna, font-font indah beserta coretan-coretan gambar).  Saya suka sekali dengan cover dan design bukunya, sederhana tapi memikat. Cover dan ilustrasi isinya oleh Orkha Creative, jadilah tampilannya makin kece dan semangat baca! 😀

Baca: The Art of Giving Back

Buku ini berisi kumpulan quotes karya Tere Liye. Seperti yang kita ketahui dari judulnya saja ‘About Life’, jadi isinya tentang kehidupan, juga banyak nasihat.  Banyak hal yang saya renungkan, dan saya setuju, dengan kutipan-kutipan tersebut seakan banyak yang “saya banget.” Bukan sebuah kebetulan, tapi mungkin sedang pas saja momennya.  Sebetulnya saya suka ke 100 kutipan tersebut, ingin menuliskan beberapa saja, dan biar lebih afdol, silahkan membaca sendiri.  Hanya butuh waktu sekitar satu jam atau lebih, untuk menikmati buku ini.   Oh iya, buku ini keren juga kalau diberikan sebagai kado kepada orang-orang yang spesial buat kamu.  🙂

Baca juga: review buku Komet Minor, Komet, Ceros dan Batozar (Buku SERIAL BUMI)

Berikut ini beberapa kalimat favorit dalam buku About Life:

  1. Menangis tidak berarti lemah. Apalagi jika menangisnya bersimpuh mengadu kepada Tuhan, sendirian.  Itu pertanda betapa kuatnya kita__kemudian menyadari, masih ada yag lebih kuat, muara seluruh pengharapan.  (halaman 7)
  2. Telat adalah bila kita janji bertemu seseorang, lantas datang terlambat. Telat jadinya. Maka, jelas tidak ada kata “telat menikah”.  Memangnya janji kita pada siapa?  Jika belum jodohnya, teruslah bersabar.  Tidak akan rugi orang-orang yang bersabar.  Lagi pula, menikah bukanlah lomba cepat-cepatan.  Kalau menikah harus dianalogikan dengan lomba, dia justru lomba lama-lamaan.  Siapa yang menikah paling lama, awet, langgeng, maka bahagia dunia-akhirat, itu baru menang.  (halaman 11)
  3. Jika kita ingin bahagia, maka sebenarnya, hubungan yang paling penting dijaga bukan hubungan dengan keluarga, teman, atau pun manusia. Apalagi dengan akun-akun facebook, twitter, instagram. Yang penting sekali dijaga adalah hubungan dengan Tuhan.  Pada akhirnya kita semua akan pulang.  Saat itu tidak ada satu pun manusia yang ikut bersama kita.  (halaman 12)
  4. Ketika kita sungguh menyayangi seseorang, perasaan itu tidak hanya menetap di hati, tapi juga di bola mata kita. Itulah kenapa, saat ada seseorang yang benar-benar mencintai orang lain, rasa cintanya terlihat di bola matanya.  Bola mata itu menatap seribu kali lebih indah.  Maka tanyakan kepada orang tua kita saat mereka menatap kita.  (halaman 13)
  5. Jadilah: Kecewa tapi tak mengeluh.  Terjatuh tapi tak berhenti.  Sesak tapi tidak menyerah.  Marah tapi tidak membenci.  Sakit tapi tidak membalas.  Sedih tapi tidak berlarut-larut.  Dan terakhir, kehilangan tapi tidak berputus asa.  (halaman 14)
  6. Terkadang, kita terlihat kuat bukan karena kuat sungguhan, tapi karena tidak punya pilihan lain, hanya itu yang tersisa. Maka tidak mengapa.  Besok-besok semoga kita jadi kuat sungguhan, dan itu menginspirasi orang lain.  (halaman 32)
  7. Tidak masalah dianggap bukan siapa-siapa. Dan tidak perlu mati-matian membuktikan kita ini layak. Respek, persahabatan, kasih sayang, bahkan cinta, tidak baik dipaksakan.  Biarkan mereka tumbuh alami.  Dan ketika kita melewatinya dengan tulus, dan terus memperbaiki diri, maka esok lusa kita bisa jadi siapa-siapa.  (halaman 34)
  8. Jangan mengurusi hidup orang lain, sementara hidup kita belum tentu lebih baik. Jangan mengomentari hidup orang lain, sementara diri kita sendiri belum tentu lebih baik.  (halaman 50)
  9. Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Itu kehidupan kita, tidak perlu siapa pun mengakuinya untuk dibilang hebat. Kitalah yang tahu persis setiap perjalanan hidup yang kita lakukan.  Karena sebenarnya yang tahu persis apakah kita itu keren atau tidak, bahagia atau tidak, tulus atau tidak, hanya diri kita sendiri.  Kita tidak perlu menggapai seluruh catatan hebat menurut versi manusia sedunia.  Kita hanya perlu merengkuh rasa damai dalam hati kita sendiri.
  10. Kita menunjukkan jati diri sejati kita saat kesulitan, saat beban hidup datang bertubi-tubi. Yang sejatinya pencuri, akan terlihat tabiatnya.  Yang sejatinya pengkhianat, matre, dan sebagainya, akan terlihat perangainya.  Pun sama, yang sejatinya penyabar, akan terlihat rasa sabarnya.  Yang sejatinya jujur, kejujurannya akan semakin cemerlang.  Yang sejatinya setia, sungguh akan menakjubkan melihat kesetiaannya.  (halaman 66)
  11. Percayalah, seberat apa pun masalah hidup kita hari ini, akan tiba masanya saat kita berdiri, menoreh ke belakang, dan kita tersenyum. Kita telah melewatinya dan kita menjadi lebih baik.  (halaman 99)

Hal yang membuat saya selalu tertarik dan tidak bosan membaca buku-buku karya Tere Liye, salah satunya Tere Liye menyajikan buku dengan banyak genre. Dari puluhan buku yang sudah ditulisanya, berikut ini buku-buku Tere Liye yang sudah saya baca dan review:

NOVEL GENRE ANAK-ANAK & KELUARGA :

  1. Hafalan Solat Delisa,
  2. Moga Bunda Disayang Allah,
  3. Bidadari-Bidadari Surga  recover dan retitle mrnjadi Dia adalah Kakakku,
  4. Eliana, recover dan retitle menjadi Si Anak Pemberani,
  5. Burlian, recover dan retitle menjadi Si Anak Spesial,
  6. Pukat,   recover dan retitle menjadi Si Anak Pintar,
  7. Amelia,recover dan retitle menjadi Si Anak Kuat,
  8. Si Anak Cahaya
  9. Si Anak Badai,

GENRE ROMANCE : 

  1. Berjuta Rasanya,
  2. Sepotong Hati Yang Baru
  3. Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin,
  4. Sunset Bersama Rosie, recover dan retitle menjadiSunset dan Rosie,
  5. Aku Kau dan Sepucuk Angpau Merah,

GENRE FANTASY:

  1. Ayahku Bukan Pembohong,
  2. Sang Pengintai, recover dan retitle menjadi  Harga Sebuah Percaya,
  3. Bumi,
  4. Bulan,
  5. Matahari,
  6. Bintang,
  7. Ceros & Batozar
  8. Komet
  9. Komet Minor
  10. Selena (unedited version),
  11. Nebula (unedited version)

GENRE POLITIK & EKONOMI:

  1. Negeri Para Bedebah,
  2. Negeri di Ujung Tanduk.

GENRE ACTION:

  1. Pulang
  2. Pergi

Genre science and fiction bercampur romance, lingkungan hidup:

  1. Hujan 

Genre Biografi tapi tidak pure lebih banyak unsur refleksi: 

  1. Rembulan Tenggelam di Wajahmu

KUMPULAN PUISI:

  1. Dikatakan atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta
  2. Sungguh, Kau Boleh Pergi

KUMPULAN QUOTE:

  1. #About friends
  2. #About Love,   
  3. About Life

GENRE SEJARAH:

  1. RINDU

GENRE BIOGRAFI

  1. TENTANG KAMU 

BUKU TERE LIYE Yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris

Buku-Buku Serial Karya Tere Liye:

  1. Buku Serial BUMI
  2. Buku Serial ANAK NUSANTARA
  3. BUKU SERIAL ANAK-ANAK MAMAK

Happy reading! 📚 📖😊

With Love, ❤️💙

17 thoughts on “[Review Buku]: About Life Karya Tere Liye

  1. Zaleha R

    Suka quote yang no 2 tentang konsep “telat”. Saya sepakat, nggak ada yang namanya telat menikah. Jodoh kan diatur Allah. Kadang orang2 suka berlebihan dalam hal ini, bahkan tak jarang jadi bahan bully verbal ya.

    Liked by 1 person

    1. Iya, Mba. Saya juga sangat suka dan sepakat dengan Quote no.2

      Dibutuhkan kedewasaan dan pemahaman yang baik dengan konsep “telat” di tengah kehidupan bermasyarakat yang menilai bahwa menikah muda lebih baik. Padahal urusan jodoh sudah diatur Allah, urusan dan takdir jodoh setiap orang tidak sama, dan dalam Al-Quran pun jelas bahwa menikahlah bagi yang sudah siap (jodohnya), dan tidak disebutkan mengenai umur. Sehingga jelas sudah saya setuju dengan quote ini, tidak ada yang namanya telat menikah. Hanya tinggal menunggu waktu terbaik yang diberikan Allah sambil terus berusaha memperbaiki diri dan berdoa 😇

      Liked by 1 person

Leave a comment