[Review Buku] Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan karya Tsuneko Nakamura dan Hiromi Okuda

Buah kehidupan tidak bisa didapatkan dalam waktu singkat. Tiap-tiap orang memiliki hal yang seharusnya dihargai dalam setiap momen hidupnya. (halaman 138) Continue reading “[Review Buku] Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan karya Tsuneko Nakamura dan Hiromi Okuda”

[Review Buku] Pulang – Pergi Karya Tere Liye

“Gunakan kemampuan kalian sebaik mungkin. Aku percaya dengan kalian. Di mobil ini, kalian bukan hanya pembunuh bayaran, mantan marinir, putri keluarga penguasa shadow economy, konsultan keuangan, atau remaja pendiam. Kalian temanku. Bahkan lebih dari itu, kalian adalah keluargaku selama lebih dari 48 jam terakhir. Kita melewati lima negara bersama-sama, maka kita akan menuntaskan masalah ini juga bersama-sama. Saling percaya.”—Bujang (halaman 301) Continue reading “[Review Buku] Pulang – Pergi Karya Tere Liye”

[Review Buku] The Power of Language Karya Shin Do Hyun dan Yoon Na Ra

Setitik pelita bisa mengalahkan kegelapan seribu tahun. Gua yang tak pernah tersentuh cahaya matahari pun langsung menjadi terang jika disinari oleh sebuah pelita. Kekuatan dari ucapan kita pun sama seperti kekuatan pelita ini. Sebuah kata yang tulus bisa mengobati luka kita dan orang lain. (halaman 6)

Continue reading “[Review Buku] The Power of Language Karya Shin Do Hyun dan Yoon Na Ra”

[Review Buku] Berani Tidak Disukai karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga

Hidup ini terdiri dari serangkaian momen, tanpa masa lalu dan masa depan. Kau berusaha memberikan jalan keluar bagi dirimu sendiri dengan berfokus pada masa lalu dan masa depan. Apa yang terjadi di masa lalu sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan dirimu yang ada di sini saat ini, dan apa yang mungkin terjadi di masa depan bukanlah hal yang perlu dipikirkan di sini pada saat ini. Kalau hidup sungguh-sungguh di sini pada masa kini, kau takkah mempedulikan hal-hal tersebut. (halaman 300)

Continue reading “[Review Buku] Berani Tidak Disukai karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga”