Menariknya Buku, Rak Buku, Studio Menulis dan Kisah Seorang Penulis dalam CHICAGO TYPEWRITER

Kutipan – kutipan dalam CHICAGO TYPEWRITER yang saya suka

Berhubungan dengan BUKU:

Aku hanya memilih sebuah buku di rak dan membacanya.  Lalu kutaruh kembali di rak.  Aku sudah bukan orang yang dulu lagi.  –Andre Gide

Saat membaca, kamu selalu bersama teman terbaikmu.  –Sydney Smith-

Seperti bagaimana satu pohon menjadi satu buku. Membaca bisa mengubah hidupmu.

Bacalah buku.  Bacalah buku

Berhubungan dengan MENULIS

“Konon, pena lebih kuat dari pedang.  Ini merangkap sebagai senjata dan jelas sangat berguna untuk mengubah dunia ini.”

Itu sangat hebat Hwi Young (obrolan Hwi Young dan Shin Yul saat mereka berdua sedang jalan-jalan dan melihat mesin tik chicago.

“Karena suara tembakannya mirip suara mesin tik, julukannya adalah “Mesin Tik Chicago”.  Pulpen lebih kuat daripada pisau. Kamu harus menulis sesuatu yang bagus.  Jangan menulis dengan tujuan mendapatkan ketenaran dan wanita.  Tulislah sesuatu yang menakjubkan.” “Novel itu, aku berharap kamu menyeleaikanya.  Tidak penting kapan kamu selesai”

“Aku memegang pistol, kamu memegang pena.  Gunakan belatimu sesekali seperti ini untuk para sahabatmu.  Jika semua orang melakukan pekerjaannya dengan baik.  Bukankah negara kita akan dibebaskan?”

(Setting tahun 1930, Kata-kata Ryu Su Hyeon kepada Soe Hwi Young)

“Aku lebih memilih kehilangan tulisanku.  Daripada mengambil tulisan orang lain.” Han Se Ju

“Meski kita kehilangan negara kita, tidak ada seorang pun yang     bisa merebut kata-kataku. “Jika aku tidak bisa menulis, aku tidak akan berbeda dari hantu.” Saat  Joseon merdeka, aku akan menulis apapun yang ku mau dengan semangat.”  (Han Se Ju, di episode 5)

“Aku harus menulis.  Untuk mengubah keadaan konyol ini, bagaimanapun aku harus menulis.  Dengan kemampuanku sendiri.”  Han Se Ju

Kata-kata Jeon Seol pada Han Se Ju di kehidupan saat ini (tahun 2017):

  1. Seol: “semoga harimu menyenangkan, kamu penulis?” Se Ju: “untuk saat ini aku hanya bercita-cita menjadi penulis” Seol: “Kamu suka menulis? kamu tampak sangat tergila-gila dengan menulis, ” “Kenapa kamu menulis seolah-olah hidupmu bergantung padanya?” Se Ju : ”Jika aku tidak menulis untuk mengosongkan pikiranku, aku bisa gila.” –Lord Byron – 
  2. Sepertinya kamu banyak membaca.” Seol: “Hidup terkadang  sulit.  Hanya buku yang bisa menghiburku.” Se Ju: “ Dunia ini terkadanng konyol. Seol: “apakah hidupmu pernah terasa sulit?”  Se Ju: “Hidupku masih terasa sulit. Aku juga merasa begitu saat menulis.”  “Aku bisa melarikan diri dari kenyataan tanpa narkotika. Sebagai upaya nekat, itu terdengar sangat keren.  Dibandingkan menggenggam tangan orang yang mungkin menghianatiku, itu lebih aman.  Aku bisa senekat yang kuinginkan tanpa terlihat menyedihkan.
  3. Se Ju: Menulis, Jika aku beruntung, itu bisa menjadi karier yang menguntungkan. Seol “menulis layak dijadikan pekerjaan?”  Se Ju” “Kurasa begitu.” Tapi aku akan bahagia jika bisa hidup dengan menulis.” Seol: “Kamu ingin menjadi penulis macam apa? Se Ju: “Penulis yang orisinal” Seol: “Penulis yang tidak meniru siapapun?” Se Ju: “Bukan.”  “Penulis yang tidak bisa ditiru siapapun.”  (keduanya bilang: “Chateaubriand.”) (obrolan diatas ber-setting saat Seol traktir  Se Ju di Subway, episode 4) sebagai tanda terima kasih karena telah menemukan jam dari ayahnya.  Mereka pun flashback ke kenangan ketika Seol masih kerja di Subway, tempat biasanya Se Ju nongkrong sebelum menjadi penulis terkenal.
  4. Seol: “Penulis bicara melalui tulisannya.” Se Ju: “dahulu aku bukan penulis terkenal” Seol: :Sebenarnya aku membacanya.  Manuskrip itu.  Tulisan yang kamu buang. Itu lebih baik daripada semua tulisan yang pernah kamu tulis.”  “Aku sudah mengetahuinya kala itu.  Aku berpikir “Dia akan menjadi penulis yang sangat sukses.”  Aku mendukungmu sejak saat itu.  “Kuharap usaha nekat itu membuahkan hasil.  Kuharap dia bisa segera mencari nafkah hanya dengan menulis.  Lalu aku berdoa untukmu “kuharap kehidupan sulitnya tidak menghambatnya.  Kuharap itu hanya menjadi cobaan singkat yang harus kamu lalui untuk menjadi penulis fenomenal.  Kuharap semua penderitaan hanya menjadi proses latihan untukmu.  Ini sudah sepuluh tahun, jadi aku ingin menanyakan ini: “Kini kamu bisa mencari nafkah dengan menulis?” Se Ju: “Tentu.  Penghasilanku jauh lebih banyak.  Aku membeli sebuah puri, rusa, dan mobil. Aku bisa membeli apapun yang ku mau. ”

Baca: BOOK LOVERS

Dalam Chicago Typewriterberikut ini lokasi yang sangat menarik sekali buat saya:

That house is a heaven for every bookworm! *Han Se Ju’s House*
ruang kerja Han Se Ju, penulis best seller
studio menulis-nya Han Se Ju, impian banget punya tempat seindah ini

kamar Seol dan Ma Bang Jin, sederhana tapi keren, saya suka! 🙂
ruang tengah rumah Se Ju, saat Seol memindahkan data manuskrip dari flash disk yang di telan anjing ke laptop-nya Se Ju dikirim via surel, dan laptopnya ini dikasih ke Seol
ruangan sebelum masuk ke studio menulisnya Se Ju

Saat Se Ju memperkenalkan Seol ke Jin Oh

sang ghostwriter yang beneran hantu, Yoo Jin Oh juga rajin baca, mantaap

Baek Tae Minsaat sedang menulis di rumah orang tuanya
ruang kerjanya Baek Tae Min juga bagus
ruangannya ayah-nya Tae Min

toko buku
Han Se Ju, penulis buku best seller: Fate (yang karyanya dicuri oleh Tae Min), Stalker, Unfair Games dan Chicago Typewriter
Seol, seorang pembaca yang menjadi fans dan penggemar pertama Se Ju

bahkan pondok milik ayahnya Seol, yang lokasinya terpencil, tetap saja di dalam rumahnya banyak buku, love it

persahabatan indah di tahun 1930, antara Hui Young, Su Hyeun dan Shin Yul.
persahabatan indah di tahun 2017, antara Seol, Se Ju dan Jin Oh.
salah satu foto favorit saya: Han Se Ju dan  Jeon Seol

Baca: review Romance is A Bonus Book

Drama ini ceritanya bagus, anti mainstream, temanya fantasy dan romance ber-setting tahun 1930 dan tahun 2017, ada unsur sejarah juga saat Korea dijajah oleh Jepang, acting pemerannya juga keren (pemeran utamanya adalah: Yoo Ah In, Im Soo Jung, dan Go Kyung Pyo , meskipun ini pertama kali saya melihat acting mereka, chemistry-nya luar biasa keren antara Se Ju, Seol, dan Jin Oh dimasa kini dan dimasa lalu, senang juga drama ini ada unsur komedi, paling seru kalau Se Ju sama Jin Oh lagi ribut bertengkar, karena awal-awal Se Ju belum bisa menerima Jin Oh, bahkan kalau Seol dan Se Ju berantem juga ngegemesin serunya 😀 .

Ceritanya menarik, dan yang paling membuat saya terpesona dan sangat semangat adalah melihat ruang kerja seorang penulis best seller bernama Han Se Ju, huwaaa impian banget punya ruangan yang banyak bukunya seperti itu.  Mengutip kalimat dari artikel yooahsikseekland saya sangat setuju bahwa : One of the things that I lurrveee about “Chicago Typewriter” is Writer Han Se Joo’s house interior design. It is filled with books in nearly every room! His library and writing room have towering giant bookshelves touching the ceiling. The alcoves and the corners are filled with books too. That house is a heaven for every bookworm! I wanna live there! 

Tidak hanya ruang kerja sang penulis best seller, tapi juga kamarnya Jeon Seol sang fans beratnya  penulis Han Se Ju, juga dipenuhi buku, penulis Baek Tae Min ruangan kerjanya penuh dengan buku, bahkan ruangan ayah ibunya Tae Min, rak bukunya keren, eye catching. Bahkan ada restaurant (saat Se Ju lagi makan sama Pak Gal) yang dekorasinya atas-atasnya ada bukunya, duuh kereeen banget.   Favorit saya ruang kerja Han Se Ju dan kamarnya Seol, selain ruang kerja Se Ju, ruang tamunya juga, pokoknya puri-nya Se Ju, super duper keren, saya cukup ruang kerjanya saja kalau boleh bermimpi punya 😀  Kalau kamu suka baca buku, atau mau jadi penulis terkenal, drama ini recommended banget, walaupun penayangannya sudah berakhir di bulan Juni 2017, silahkan tonton via streaming di Viu.  Sebagai pecinta buku dan memiliki impian untuk jadi penulis, maka rating drama ini buat saya 9/10.

Kalau mau mau review lebih mendalam dari para pecinta sejati drama korea tentang Chicago Typewriter, silahkan baca link berikut ini:

Menurut saya, setiap episode dari 16 episode  Chicago Typewriter  ini ceritanya selalu menarik.

Bagian-bagian menarik dari cerita drama ini silahkan perhatikan kalimat di setiap episode-nya dan pada akhirnya saya akui setiap episode drama ini selalu menarik dan mengandung pesan moral juga, misal kita harus baca buku, jadilah penulis yang bisa membuat tulisan yang menakjubkan, kita juga harus belajar memaafkan dan memperbaiki diri, tentang masa lalu, apabila kita salah akui, perbaiki, itulah hidup, tentang seorang penulis yang bangkit dari keterpurukan, tentang persahabatan yang tulus, tentang cinta segitiga yang indah tanpa ada rasa dendam ataupun pertengkaran, karena sejatinya apabila bisa merelakan dan melepaskan maka pada akhirnya kebahagiaan itu akan dimiliki oleh yang bersikap dan berjiwa besar seperti Hwi Young dimasa lalu dan Yoo Jin Oh dimasa kini. Satu lagi yang membuat drama ini super keren dimata saya, bahkan menyampaikan quote-quote yang berhubungan dengan semangat untuk menulis (saya sampai searching nama-nama yang punya quote karena belum tahu, hanya tahu ErnestHemingway dan Stephen King saja >.<). Selamat menikmati drama ini, semoga bermanfaat, berikut kalimat-kalimat yang saya sukai dari setiap episode drama ini:

  • Ide cerita dari project buku yang digarap Han Se Ju yang dikatakannya pada CEO penerbit beruang emas. “1930 di Kyungsung. Ini kisah cinta seorang penulis dan pejuang kemerdekaan.” CEO-nya bilang “luar biasa” katanya Han Se Ju adalah Stephen King-nya Korea, dan ternyata ide itu awal ia membuat novel-nya Chicago Typewriter. (Di Eps.1)
  • Apa yang kulakukan jika tidak ada ide? Mungkin alasan tidak ada ide di buat oleh pengeluh. Agar mereka bisa minum.  Aku tidak seperti itu.  Aku mengutip Steve Martin yang merupakan aktor dan penulis.  (Han Se Ju, Eps. 1). 

  • Renungan itu bagaikan hantu. Terkadang, muncul tanpa diundang.” –Stephen King– (Di Eps.1)
  • Jangan bicara sembarangan. Tidak ada orang bodoh yang biarkan novel merusak hidupnya.  Kamu yang menghancurkan hidupmu sendiri.  (Episode 1)

  • “Sepertinya kalau kau berharap setengah mati pada sesuatu, pada akhirnya kau akan mendapatkannya.” (Ma Bang Jin, eps.2)
  • Dalam film Misery ada kalimat “Orang yang bisa membaca naskah awalku adalah editorku, perwakilan resmiku, dan seseorang yang sudah menyelamatkan nyawaku.” Saat Seol sedang membantu mengetik tulisan Se Ju di ruang kerja nya. (Eps.2
  • “Hari ini, aku belajar bahwa menjadi penggemarpun, sama sekali bukan hal mudah.” (Saat Seol loncat dari jendela, eps.2)
  • . “Menulislah. Jangan sok lemah dan mulailah menulis. Menulis sama sekali bukan apa-apa.” Hemingway (Saat Se Ju diomeli pak Gal untuk menulis, eps.2).

  • Jangan mencoba membuat yang sempurna. Menulis sajalah.” –James Jouce– (Saat Se Ju diomeli pak Gal, CEO-nya untuk menulis, eps.2).

  • Ide akan datang begitu kau mulai menulis. Kalau kau mau minum air, kau harus membuka kerannya. (Saat Se Ju diomeli pak Gal untuk menulis, eps.2).

  • “Carpe Diem.” Fokuslah pada masa kini. Cintai dirimu sebagai mana mestinya. (Shin Yul berkata pada Hui Young di Carpe Diem, eps.2)

  • “Seorang penulis yang tidak bisa menulis sama saja dengan orang yang sudah mati.” (Saat Han Se Ju mengendarai mobil sebelum kecelakaan, eps.2)

  • Ayah menemukan ini di salju saat mendaki gunung, ayah rasanya usianya lebih dari 70 tahun.  Lihatlah, jarum detiknya terbuat dari emas, tapi jarumnya tidak. “Pemilik jam ini pasti tahu bahwa hal kecil juga penting, agar hal besar berjalan dengan baik.”  Ambillah, ini milikmu. Mulai sekarang, jangan meratapi sama lalu. Jangan mengorbankan masa kini demi masa depan.  Hadirlah di setiap menit dan di setiap detik.  Lakukan saja.  Apapun yang kamu mau, dan nikmati setiap hari dalam hidupmu.  “Aku mengukir nasihat Ayah di hatiku seperti tato.”  Episode 3, kenangan saat Seol kecil diberi hadiah berupa jam oleh ayahnya.
  • “Kudengar bakatmu akan hilang jika kamu gagal mengatasi rintangan. Tulisanmu menyelamatkan hidupku sepuluh tahun lalu.  Jadi, kumohon.  Jangan kehilangan bakatmu, demi kamu, dan demi aku.”  (Episode 3, saat Seol mencari bantuan untuk menolong Se Ju di malam hari.)
  • Saat konfrensi pers Han Se Ju bilang “Chicago Typewriter berlatar belakang di Kyungsung tahun 1930. Itu kisah tentang cinta dan pemuda, tentang pria dan wanita. Tapi itu akan menjadi kisah yang sangat menarik.” (Eps.3)

  • “Aku ingin menjadi penulis yang tidak kehilangan kreativitas.” Han Se Ju
  • “Jalani saja hidupmu.  Agar tidak punya penyesalan, semangat, atau cerita sedih dalam dirimu saat meninggal dunia lakukanlah yang terbaik dalam hidupmu.” Nasehat Ibunya Ma Bang Jin pada Jeon Seol

  • Ketakutan berasal dari ketidakpercayaan diri dan kecemasan akan hal yang tidak diketahui. Jika kamu tidak mau ketakutan mengambil alih dirimu, kamu harus percaya kepada dirimu.  Percaya kepada dirimu dan hanya fokus pada target. (Se Ju pada Seol, sebelum press conference terkait pengakuan tentang penulis bayangan, episode 5). 

  •  “Kamu harus menanggung hal yang tidak bisa kamu tanggung. Lalu, karena lelah oleh hal-hal yang tidak bisa kamu atasi, kamu menghabiskan malam dengan mata berkaca-kaca.”  (kalimat dalam buku yang dibaca Seol dalam episode.6)

  • “Aku meletakkan tangan di dahimu.  Kamu hidup dengan sungguh-sungguh. Tolong letakkan tanganmu di dahiku juga. Begitu seseorang meninggalkan jejak jemarinya di dahi orang lain yang membuatnya nyaman, semua hal tidak penting berlalu.  Lalu, keheningan yang  tdak pernah kita nikmati saat kita dilanda hasrat membuncah akan mengelilingi kita.  Kamu sudah bekerja keras.  Kamu bekerja keras untuk hidup, untuk bertahan, dan sudah tiba sejauh ini.  Aku berdoa dengan kedua tanganku, semoga hari-hari paling indah mu akan segera datang.”( Pada saat baca buku Kata-Kata Yang Mungkin Paling Ingin Kudengar, buku yang diberikan Seol pada Se Ju< di episode 6)
  • Ketakutan berasal dari ketidak percayaan diri dan kecemasan akan  hal yang tidak diketahui.  Jika kamu tidak mau ketakutan mengambil alih dirimu kamu harus percaya kepada dirimu.  Percaya pada dirimu dan fokus pada hanya target. (Episode 6)

  • Ada bintang terbesar di dunia. Ada penggemar wanita biasa. Bintang terbesar dunia tahu bahwa dia sakit parah dan akan mati suatu hari.  Dia ingin melakukan sesuatu untuk penggemar itu saat dia masih di puncak.  Apa keinginan penggemar itu? Tanya Se Ju.  “Mungkin dia ingin pamer kepada teman-temannya dahulu.” Jawab Seol (episode 6)
  • “aku menaruh tanganku di dahimu , kau bekerja keras , kau bekerja sangat keras untuk hidup, bertahan hidup dan membuatnya disini , aku sungguh sungguh berharap saat paling bahagaia dalam hidup mu belum datang  ” Jeon Seol pada Se Ju (dalam mimpi). Episode 7

  • Masih diliputi  kegelapan, langit Joseon membuat kita putus asa. Tapi hari ini, aku melihat secercah cahaya  dalam kegelapan.  Cahaya itu akan menjadi obor yang mengusir kegelapan.  Aku telah menyaksikan lahirnya penulis fenomenal dan aku ingin membagi kebahagiaan itu dengan kalian. Ini untuk masa depan cerah penulis hebat, Soe Hui Young! (sanjungan Ryu Su Hyeon kepada Hui Young).
  • “Bukan hanya senjata yang bisa menyelamatkan dunia.  Novel itu sensasional.  Aku memiliki firasat begitu mulai membaca novel itu.  Kupikir “Dia akan menjadi penulis fenomenal.” (Ryu Su Hyeon kepada Hui Young, saat ia sedang diobati luka tembak-nya oleh Hui Young).
    • Carpe Diem. Artinya, nikmati waktumu. Nikmati setiap momen kehidupanmu sekarang.   Selama ini aku hanya mngurung diri untuk menulis.  Sehingga tidak punya waktu menikmati hidup.   Sekarang, aku sedang menikmatinya.  (Se Ju pada bosnya, saat dia sedang menanam bunga di halaman rumahnya, episode 7).
    • Seol tanya tentang Su Hyeon seperti apa? Se Ju menjawab “wanita yang keren. Dia pemberani dan berpendirian. Dia pandai penembak dan berjiwa patriotik. Dia memintaku untuk menulis sesuatu yang indah.” Episode 8
    • Memang ada seseorang yang sedang merindukanmu, ada orang yang sudah menunggu selama 100 tahun untuk bertemu denganmu. Ada seseorang yang tidak bisa meninggalkanmu, karena takdir yang mengikat kalian (Han Se Ju pada Seol saat tali sepatunya yang lepas diikat, eps.8) Kau mungkin tidak sadar akar hal ini, tapi dia selalu memperhatikanmu dari dekat, jadi bersikaplah pemberani.
    • Kau seharusnya tidak sendirian dalam keadaan seperti ini. Kau seharusnya bersama seorang teman, atau seseorang yang terlintas dalam pikiranmu saat kau sedang kesulitan. Itulah yang namanya hidup. . (nasehat Yoo Jin Oh pada Se Ju, eps. 8).
    •  Kau memperlihatkan amarahmu saat kau marah. Kalau kau marah, marahlah.  Kalau merasa menyesal, minta maaflah.  Kalau ada kesalahpahaman, luruskan semuanya.  Kalau ada kesalahan yang kau perbuat, perbaikilah. Begitulah yang namanya hidup. (nasehat Yoo Jin Oh pada Se Ju, eps. 8)
    • Kukira aku tidak akan bertemu denganmu lagi. Jadi aku sedang mencoba menenangkan diri dengan mengatakan kalau aku baik-baik saja dengan semua ini. Itulah yang kupikirkan. Tapi aku berharap, kalau setidaknya kau akan datang menemuiku setidaknya sekali saja, itulah yang kupikirkan. Apa kau sekarang sedang memikirkan Ryu Su Hyeon juga? Apa dia ada di sini dengan kita juga? Siapa yang kau lihat sekarang? Apa itu dia? Aku melihatmu. Tidak ada orang lain di sini. Hanya ada kita. Hanya ada aku dan kau. (eps.8)
    • Masa muda adalah satu-satunya yang bisa kita berikan. Banyak sekali anak-anak muda yang menghilang seperti bintang di langit, tapi kita menang. (Yoo Jin Oh, eps.9 saat jalan-jalan)
    • Tidak peduli di zaman apapun kau hidup, hidup adalah kesengsaraan. Tidak ada yang namanya dunia yang sempurna.  Semua masa punya masalah-nya masing-masing dan ada banyak hal yang tidak bisa kau atasi sendirian.  Kita bertahan, kita terhuyung, kita berjuang dan menang.  Seperti itulah dunia yang kita tinggali.  (Han Se Ju, pada Jin Oh di episode 9).
    • Terima kasih atas masa muda yang telah kalian korbankan, sehingga kami bisa hidup dimasa seperti ini. Sampaikan pesanku ini pada semua anak muda yang hidup dimasamu.  Kalian sudah berjuang keras. Dan aku berterima kasih kepada mereka karena sudah menciptakan dunia yang seperti ini untuk kami.  (Han Se Ju, episode 9)
    • Aku senang. Dia masih periang, sehat dan pemberani.  Dia kelihatan bahagia juga. (Yoo Jin O, episode 9)
    • Dia berusaha keras untuk tampak bahagia. Dihantui kenangan kehidupan sebelumnya, membuatnya bahkan harus meyerah pada impiannya.  Dia tidak sepenuhnya bahagia.  (Han Se Ju, episode 9).
    • Aku akan melakukan segalanya demi cinta. (Han Se Ju, eps. 10)
    • Terima kasih, tidak pernah ada orang yang menghiburku seperti kau menghiburku. Kau menghiburku dengan mengatakan untuk tidak merasa takut pada masa laluku. Kau membuatku merasa tenang dengan novelmu.  Kau memberiku penyembuhan sebagai seorang penulis novel.  (Jeon Seol, selesai mereka balap lari dan di tempat menembak episode 10)
    • Kau bisa memikirkan apapun yang kau mau. Tapi ingat ini, kita bertemu bukan karena sebuah kebetulan. Aku yakin ada alasan di balik semua itu. (Han Se Ju, episode 10)
    • Aku minta kau tidak menyimpannya dan menderita sendirian.
    • Apa judul novelnya? Tanya ibu Seol kepada teman kerjanya. “Chicago Typewriter” jawab temannya, kemudian ia bilang “Itu sebenarnya adalah nama dari pistol yang digunakan oleh orang-orang yang berperang untuk negara kita dulu.”  (episode 10).
    • Banyak orang yang berharap Su Hyeon dan Yul bisa bersama. Sepertinya cinta sejati seorang pria memang bisa mencuri hati wanita, tidak peduli tahun berapapun mereka hidup.  (komentar Jin Oh saat membaca komentar para pembaca di aplikasi kakao talk, episode 10).
    • Kisah kita betiga harus disempurnakan, agar novel ini lengkap. Jin Oh, eps 10
    • Kalau begitu, sejak kapan kau mulai mengingat kehidupanmu yang sebelumnya? Tanya Seol saat makan malam di restaurant Riccardo. Sejak aku melihat mesin tik di sebuah cafe , saat temu penggemar di Chicago, dan sejak kau mengantarkan mesin tiknya ke rumahku.
    • “mesin tik?” tanya Seol. “Kau tahukan mesin ketik yang ada di ruang kerjaku, itu adalah mesin yang kugunakan di kehidupanku sebelumnya. Jawab Se Ju (episode 10)
    • Ada yang lebih luar biasa lagi, jam saku yang kau punya, itu adalah milikku di kehidupanku yang sebelumnya. Kata Se Ju, “itu adalah peninggalan ayahku” kata Seol. “itu juga peninggalan ayahku, aku sedang berbicara tentang ayahku yang ada di kehidupanku sebelumnya.” Ungkap Se Ju. “ Itu luar biasa” kata Seol, “bagaimana itu bisa berakhir di keluargaku?”
    • Sudah kubilang. Kita sudah ditakdirkan untuk bertemu.” Jawab Se Ju (ketika mereka malam malam, eps. 10).
    • Sapsari.  Itu adalah panggilan sayangku untuk Seol. Hanya aku yang boleh memanggilnya begitu. (Se Ju saat bertengkar dengan chef Dae Han di restaurant Riccardo, episode 10)
    • Kalau kau mengingat sesuatu, katakan padaku. Jangan menderita sendirian. Kata Se Ju saat mengatarkan Seol ke rumah sehabis makan malam, episode 10
    • Maaf, tapi aku tidak percaya pada apa yang ibu katakan. Aku tidak akan hidup seperti ibu.  Aku tidak akan meninggalkan orang yang kucintai hanya karena kehidupan masa laluku.  Aku tidak takut, aku tidak takut sama sekali.  Karena, aku tidak akan sendirian.  Aku akan menghadapi semuanya dengan seseorang.  Seol, eps 10
    • Takdir bisa diubah, dan aku tidak sama dengan ibu (moment saat ibunya akan pergi melarikan diri lagi setelah menemui Seol di rumah sahabatnya Ma Bang Jin, episode 10).
    • “Berbuat baiklah. Hanya dengan cara itu,kau bisa bertahan hidup.” (yang dikatakan Ibu Ma Bang Jin pada Se Ju).
    • Aku simpan itu karena kegagalanku melindungi dan membuat ku terus bekerja keras. Aku akan berhenti menggunakan amarah untuk memotivasi diriku.  Aku akan melindungi orang dan benda yang berarti bagiku.  Aku tidak mau dibutakan sama lalu karena itu konyol. Jika kamu juga mau terbebas dari masa lalumu, jangan mudah menyerah. Hidupmu belum berakhir.  Rumor tidak akan beratahan lebih dari setahun.  Sulit rasanya jatuh membentur dasar.  (Han Se Ju saat memberikan draft fate ke Tae Min, episode 11). 

    • Dia ditakdirkan untuk hidup sendiri, dia mengalami banyak kesulitan seperti sebuah perahu kecil yang terombang ambing di lautan luas. Pria dengan takdir seperti itu harus berhati-hati dengan wanita yang akan menjadi jodohnya. Wanita yang tepat akan menjadi penguat energinya yang lemah. (yang dikatakan ibunya Ma Ban Jin pada Jeon Sel, episode 11).
    • Kita bertemu agar aku bisa menebus apa yang sudah kulakukan. Supaya aku bisa hidup penuh penderitaan sambil memandangimu dari kejauhan. Yang Kuasa pasti sengaja membuatku menyukaimu, supaya aku mendapat hukuman dari semua ini. Mereka ingin aku merasakan sakit hati yang mendalam. Kuharap kau hidup dengan baik.  Aku harap juga kau bisa bertemu dengan seorang wanita yang baik yang akan membantumu menjalani hidup yang lebih panjang.  (kata Seol pada Se Ju di mobil, episode 11).
    • Kau salah, kau tidak membahayakanku, kau selalu menyelamatkanku, saat aku dalam bahaya. Kalau bukan karena kau, aku pasti sudah tertembak, atau mati dalam kecelakaan, atau tertabrak sepeda motor. Mungkin saja aku akan kehilangan karirku sebagai penulis. Sudah kubilang, pasti ada alasan kenapa kita bisa bertemu.  Sepertinya aku tahu alasannya.  Karena kau tidak bisa menyelamatkanku di kehidupan sebelumnya, kau harus menyelamatkanku di kehidupan yang sekarang.  Dan sepertinya, di kehidupan yang lalu, aku pernah mencintaimu.  Tapi mungkin aku menyerah. Agar sekarang kita bisa berkencan dengan bebas, saat negara sudah merdeka.  Kau tidak perlu membuat tebusan. Atau alasan.  Ini adalah kesempatan.  Jadi hari ini aku akan melakukan sesuatu untuk negaraku. (Han Se Ju pada Jeon Seol, ketika di rumah sakit, episode 11).
    • Tidak ada yang namanya putar balik dalam cinta. Yang ada hanya jalan lurus.  Aku tidak akan main-main.  Aku hanya akan melangkah ke depan.  (Scene ini kocak banget, saat Seol dan Se Ju dinasehati, episode 12).
    • Aku memutuskan mengikuti kata hatiku, daripada mengikuti apa yang dikatakan sekeping koin padaku. (Seol, episode 12). Kau sudah membuat keputusan yang bagus (Se Ju)
    • Maukah kau menulis novel denganku? Kamu mungkin saja akan merasa takut karena ada sesuatu yang tidak kau ketahui.  Saat kau mengetahuinya, itu tidak akan jadi masalah lagi buatmu.  Kita bisa menyatukan ingatan kita. Mari kita lihat bersama apa yang ada dalam kotak itu. Ayo menulis bersama. Kita bertiga. –Se Ju
    • Aku sudah menceritakan padamu tentang seseorang yang misterius. Seorang pria yang menunggu hampir selama 100 tahun hanya untuk bertemu dengan kita. Se Ju (episode 12, scene ini seru)
    • kau masih kelihatan cantik meski tanpa make up. Se Ju pada Seol, di depan rumah saat Seol baru pulang sauna sma Ma Bang Jin dan ibunya (episode 12)
    • Saat bunga mawar mekar dan jantungmu berdebar.  Jika ada lagu yang harus kamu nyanyikan, nyanyikanlah sekarang. Saat mataharimu terbenam, akan terlambat untuk menyanyikannya.  Nyanyikan lagumu, saat ini juga.  (Buku yang dibaca Yoo Jin Oh, episode 12). 
    • Itulah yang sedang kami coba cari tahu. Dan itulah alasannya kenapa kami ingin menyelesaikan novel ini. Saat ingatan kita bersatu, puzzle-nya akan jadi lengkap. (di ruangan studio menulisnya Han Se Ju, saat mereka bertiga sudah berkumpul)
    • Hui Young mengatakan jika Su Hyeon ragu , Hui Young mengatakan perintahnya adalah hukum yang harus di patuhi  dan seorang penembak harus berdarah dingin agar bisa bertahan dan mengatakan jika su hyeon tidak memenuhi kualifikasi lagi menjadi seorang penembak . Su Hyeon  menanyakan  jadi karna hui young tidak bisa mempercayainya makanya hui young merahasiakannya , hui young mengatakan tidak karna ia takut ialah yang akan goyah nantinya.  (Episode 12)
    • Perjanjian kerjsama menulis novel, pasal satu, aku Han Se Ju, aku Yoo Jin Oh, Aku Jeon Seol, “kami akan berbagi ingatan kami satu sama lain” sampai novelnya selesai ditulis.” Han Se Ju akan “memprosesnya atas dasar rasa percaya.” Dan tidak akan menyimpan rahasia apapun satu sama lain, dan tidak boleh saling berkhianat.” Pasal khusus untuk Jeon Seol. “Bahkan setelah selesai novelnya, dia akan tetap melakukan yang terbaik demi hubungannya dengan Han Se Ju.”  (episode 12).
    • Sekarang kau pasti tahu seperti apa rasanya kalau aku yang disalahpahami selama ini. Se Ju (di ruang makan, episode 12)
    • Disalahpahami bagaimana? Oh, kau kira memang aku yang merusak tasmu? Itu belum semuanya. Dia jugalah yang membuat gempa bumi palsu waktu itu.  Dan juga yang diam-diam membukakan pintu untukmu. Dan sekarang sudah saatnya kau tahu bahwa yang menyebabkan semua kesalahpahaman selama ini adalah pria ini.” Tunjuk  Se Ju pada Jin Oh
    • Lagi-lagi begitu! Kau tidak pernah memberitahukan pada orang kalau aku pernah menyelamatkan nyawamu. Bagaimana dengan masa-masa indah yang kalian lalui berkat aku? Protes Jin Oh
    • Dia barusan bilang kalau dia merasa bersalah sudah melakukan sesuatu yang mengganggu kita. Jawab Se Ju kepada Seol, saat Seol bertanya apa yang dikatakan Jin Oh (scene yang ini juga kocak, episode 12).
    • Jangan cemas, aku janji, tidak akan melakukan apapun, yang bisa merusak persabahatan kita. (Yoo Jin Oh, pada Se Ju, saat diinterogasi kapan ia bisa terlihat oleh Seol, episode 13).
    • Kamu penembak hebat, percaya diri dan berani. Begitu kamu membukanya, tidak ada yang menyeramkan di dalamnya. Pada akhirnya, bukan aku yang kau bunuh. Sudah ku bilang tidak ada ruginya jika kamu mendengarkanku. Hentikan saja, tidak seru jika kamu teruskan. Bos sendiri yang akan mengantarmu pulang hari ini. Ya. Baiklah bos. (Saat Se Ju ngobrol dengan Seol sebelum diantar pulang, setelah mereka pergi ke dunia masa lalu, episode 13).
    • Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang mewah. Aku merasa sangat tidak nyaman sebelumnya dan teroris dan kejadian tidak terduga karena mendadak harus tinggal disini. Tapi kini, yang bisa kupikirkan hanyalah aku sangat mengantuk. Setelah kupikirkan, tidur sangantlah penting, meski tampak sepele. Kalian sangat berpikiran sederhana. Aku tidak percaya kalian bicara tentang kebahagiaan karena mi. Bagaimana denganmu? Kapan momen paling bahagianmu? Aku? – aku juga mau tahu. Kapan momen paling bahagia dalam hidupmu? Saat aku dikabari bahwa novelku memenangi pernghargaan pemula. Kedengarannya seperti bohong. Hatiku bahagia sekali. “Aku rasa semua upayaku terbayarkan sekarang.” “Seseorang pasti menyadari upaya yang kukerahkan.” Ini yang kalian sebut kebahagian, bukan? Jawab Se Ju. Kasihan. Jika aku mengenalmu dahulu, aku akan menyemangatimu. Aku tahu ini sudah terlambat, tapi selamat, pak Han. Kata Seol. (Episode 13, saat mereka telah makan mi dan ngobrol tentang momen bahagia mereka bertiga). Hei, Kamu. Hantu berumur 80 tahun. Kapan momen paling bahagiamu? Akankah kamu merasa paling bahagia saat arwahmu beristirahat tenang? Tanya Se Ju. Aku, momenku paling bahagia. Sekarang? Ya, sekarang. Momen saat kita bertiga berkumpul bersama lagi. Kita tidak perlu merisaukan apa yang mungkin akan terjadi besok. Kita juga tidak perlu merisaukan kemerdekaan negara kita. Momen saat ini terasa ringan seperti bulu. Momen ketika kita tidak perlu merasa bersalah saat menikmati semangkuk mi. Bahkan kini, saat kututup mataku, aku bisa ingat jelas teman-temanku, yang sangat kurindukan. Aku bisa mengingat wajah teman-temanku saat harus tersenyum selagi menyembunyikan ketakutan dan kecemasan mereka.
    • Hari yang besar hampir tiba. Ini waktunya kita menunjukan pemikiran kita melalui tindakan. Mewakili pemimpin kita yang tidak bisa datang hari ini, aku akan menyampaikan pesannya kepada kalian semua. “Sakit dan amarah yang kalian rasa untuk Joseon sebagai koloni akan menjadi batu pijakan untuk mengubah kenyataan negara ini. Air mata dan darah yang kalian tumpahkan akan menjadi fondasi untuk masa depan negara ini. Kekuatan yang memicu kalian untuk bertindak sampai akhir berasal dari cinta kalian terhadap negeri ini, Joseon. Ini untuk orang tua, para saudara, anak-anak, teman yang berharga, kekasih. Kita melakukan ini demi cinta dan kasih sayang kepada negara yang dihuni oleh orang-orang yang kita cintai.” Semangat juang dan amarah mudah berkobar, tapi mudah padam juga saat menghadapi kenyataaan. Ideliasme dan gairah itu mulia, tapi juga mudah sekali sirna. Tapi keinganan agar orang-orang yang kucintai menjadi bahagia tidak pernah bisa berubah. Aku mengharapkan dunia tempat anak-anak kita tidak kelaparan. Dunia tempat mereka bisa tersenyum dan berlarian dengan bebas. Dunia tempat tidak adanya penganiayaan dan diskriminasi. Rekan – rekan Aliansi Pemuda Joseon, jangan pernah menyerah. “Mari sambut hari kemerdekaan Joseon.” “Mari sambut hari itu, mari sambut hari itu!” (Kata-kata Hui Young yang disampaikan oleh Shin Yul, sampai hari itu tiba, yang tahu bos dari Aliansi Pemuda Joseon, hanya Shin Yul dan Su Huron, pas scene ini benar-benar sedih, terasa banget semangat juang untuk merdeka dari penjajah, episode 13).
    • Kenapa wajahmu murung? Tapi mukamu selalu begitu sebelum hari penting. Tanya Yul. Aku selalu memikirkan ini sebelum memulai misi. “Berapa banyak orang yang akan selamat pada akhirnya?” Tapi pengorbanan tidak terhindarkan. Aku selalu bertanggung jawab karena telah membahayakan mereka. Aku membuat orang-orang polos itu menggenggam sejata. Mereka mengorbankan nyawa dari waktu ke waktu. Aku heran apa yang kulakukan. Terkadang akan membenci diriku. Kata Hui Young. Apa maksudmu? Tanya Yul. Tanpamu, Aliansi Pemuda Joseon tidak akan ada. Kata Yul. Bahkan, kamu bisa dalam bahaya besar. Heo Young Min memasang perangkap karena aku. Dia terobsesi menemukan pemimpinnya. Kamu mungkin paling atas dalam daftar tersangkanya. Jadi, jika sesuatu terjadi, bawa Su Hyeon dan pergilah ke Manchuria. Kata Hui Young. Aku memahami kekhawatiranmu. Tapi kini, kamu ada di Carpe Diem. Nikmati saja momen ini. Kamu tidak mendengar suara musik? Bagaimana denganmu? Apa yang ingin kamu lakukan begitu Joseon merdeka? Tanya Yul. “Bagaimana jika kita pergi memancing? Jawab Hui Young. Bagaimana jika kamu terlahir kembali jika Joseon telah merdeka? Kamu ingin menjadi seperti apa? Tanya Yul. “Entahlah” jawab Hui Young.
    • Aku hanya ingin menghirup udara segar. Kata Su Hyeon. Kalau begitu, masuklah setelah kamu selesai. Kata Hui Young. Tidak usah. Kamu tidak perlu menghindariku lagi. Aku sudah menetapkan perasaanku sekarang. Jika aku Mae Hyang, kaesang terbaik di Myeongwolgwan, aku akan mencobanya. Tapi aku tidak bisa mempertaruhkan kemerdekaan negara kita. Tapi di kehidupan berikutnya, jika kita terlahir kembali di Joseon setelah merdeka, berjanjilah bahwa kamu akan menyukaiku. Jangan ragu. Jangan menolak sepenuhnya. Jangan berbohong. Jangan menanggung semua rasa sakit seorang diri. Aku mau kamu jujur dan memberitahuku semuanya. Berjanjilah kamu akan melakukan apapun yang sebelumnya tidak bisa.” Kata Su Hyeon. “Kenapa kamu terus membicarakan tentang kehidupan selanjutnya? Kata Hui Young. “Cepat berjanjilah kepadaku.” Kata Su Hyeon. “Kalau begitu, aku mau kamu menjanjikan sesuatu. Pastikan kamu kembali hidup-hidup. Ini perintah.” Kata Hui Young pada Su Hyeon. (Scene ini sediiih banget 😂😂, episode 13).
    • Di kehiupan berikutnya, giliran kau yang harus menyerah. (Se Ju pada Yul, ketika Yul melihat foto yang jatuh dari jas Hwi Young, episode 14).
    • Kalau aku terlahir kembali setelah Joseon merdeka. Lantas…bahkan disaat itu pun, aku harap aku akan berada disisimu, dan semua orang yang ada disini (Hwi Young, episode 14).
    • Langit mungkin akan cerah hari ini, tapi besok mungkin mendung. Kemarin bukan lagi milikmu.  Jadi, lakukanlah sekarang.  Kalau ada kebaikan yang ingin kau katakan, katakanlah sekarang.  Esok mungkin tidak akan ada lagi.  Orang yang kau cintai, tidak akan selalu ada disisimu. Kalau kau ingin menunjukkan kasih sayangmu, tunjukkan sekarang. Kalau kau ingin tersenyum, tersenyumlah sekarang.  Lakukan sekarang juga! Lakukanlah sebelum temanmu menghilang  (Yoo Jin Oh, episode 14).
    • Membiarkan seseorang melakukan kesalahan adalah perbuatan yang tidak bisa dimaafkan. Kalau sesuatu di sama lalu dibiarkan tanpa ada kata maaf, duniai dan manusia di dalamnya tidak akan berubah (Yoo Jin Oh, episode 14).
    • Kenapa semakin mengenalnya, aku merasa dia semakin keren saja? Ini hampir seperti jalur Mobius.  Aku tidak bisa melepaskan diri darimu.  Selama ini, kau sudah bekerja keras menyembunyikan semua ini sendirian.  Kau pasti merasa sedih karena karyamu diambil oleh orang lain.  Baik Hui Young ataupun Se Ju, punya banyak sekali rahasia.  Mulai sekarang kau harus mengatakan semuanya padaku.  Ingat  janjimu di kehidupanmu yang sebelumnya? Kau janji tidak akan menyiksa dirimu sendiri dan lebih sering mengungkapkan perasaanmu.  (Seol, episode 14)
    • Omong-omong, penggemar nomor satu harus diperlakukan dengan cara yang lebih baik. Tanpa Jin Oh, aku pasti akan terus salah paham. Karena itu, aku merasa senang karena sekarang kebenaran sudah terungkap.  (Seol, episode 14).
    • Aku yakin itu karena dia tidak ingin menyakiti seseorang yang pernah dekat dengannya, walaupun dia sendiri merasa sakit hati. (Jin Oh, episode 14)
    • Tapi aku melakukannya tanpa mendiskusikannya lebih dahulu. Niat baik itu tidak selalu diakhiri dengan hasil yang baik juga. (Jin Oh)
    • Ma Bang Jin itu “dia berhati emas, dia selalu menolong orang yang membutuhkan. Sekali dia terbuka pada seseorang dia akan jadi seseorang yang setia.  (Seol pada ibunya Ma Bang Jin, episode 14)
    • Aku akan menyelamatkan Seol dengan caraku sendiri. Aku tidak butuh bantuanmu. (Se Ju pada Tae Min, episode 14)
    • Sementara mata dan telinga mereka fokus pada pesta yang dipenuhi oleh para petinggi. Tim 2 dan 3 yang bersembunyi di Hwanggeumjeong akan mulai bergerak untuk melemparkan bom di Bank Siksan dan Perusahaan Pengembangan Oriental yang selama ini membiayai penjajahan Jepang yang kejam selama ini.  Jalan itu akan jadi medan pertempuran dan kita akan mendistribusikan lembar deklarasi kemerdekaa Joseon untuk mengabarkan kepada dunia tentang kesungguhan kita.  Itu adalah tujuan pertama kita.  Saat polisi mulai bergerak menuju Hwanggeumjeong, Tim 1 di lokasi akan menyusup ke tempat perjamuan.  Kita akan mencuri uang yang merka donasikan untuk perang dan memanfaatkannya untuk pemberontakan.  Kemudian kita akan membunuh semua petinggi yang berpihak pada Jepang dan seluruh anggota tinggi militer mereka.  Itu adalah tujuan kita yang kedua.  Yang menyamar sebagai petuga ketering, akan menyelinapkan senjata ke dalam tempat penjamuan ke dalam wadah makanan.  Yang menyamar menjadi rombongan pejabat tinggi, harus menyelesaikan urusannya di sana terlebih dahulu.  Dan, kamerad kita, Su Hyeon, akan menjadi kunci pembuka misi kita. (strategi yang diungkapkan pemimpin Aliansi Pemuda Joseon, Hwi Young.  Episode 14).
    • Kamerad yang selamat, akan berkumpul di pertengahan jalan. Dan bergerak ke Statiun Kyungsung untuk naik kereta menuju Manchuria. Kuharap kalian semua akan berhasil. (Hwi Young, episode 15).
    • Tenang saja. Aku sudah punya seseorang yang akan menikah denganku.  Siapa memangnya? “ pria bertopeng yang menyelamatkanku” “aku akan menemukannya dan menikah dengannya” “Aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya. (Seol kecil, saat sedang makan dengan Hwi Young).  Apakah kau tahu bagaimana cara menemukannya?” tanya Hwi Young pada Seol yang sudah besar sambil mereka makan di tempat yang sama.  “Aku harus menemukannya bagaimanapun caranya.” jangan cemas, aku bukan penganut poliandri kok, mulai sekarang, aku akan melindungi diriku sendiri.”  Jawab Su Hyeon pada Hui Young.
    • Dia sangat sombong dan sok hebat. Seorang anak kecil memintanya untuk membuka topeng, tapi dia sangat keras kepala.  Dia bahkan tidak memberitahukan siapa namanya.  Dia mengatakan ini padaku.  Dia bilang padaku untuk tidak merasa menderita hanya karena aku selamat seorang diri.  Dia memintaku agar menjadi lebih kuat. Saran itulah yang menguatkan dan menenangkan diriku, selama hidupku.  Mungkin aku memang tidak ditakdirkan bertemu atau menikah dengannya.  Tapi aku ingin benar-benar mengatakan betapa berterima kasihnya aku.  Apa kau bukan pria bertopeng yang menyelamatkan nyawaku itu? Tanya Su Hyeun. “Yul akan merasa sedih kalau dia mendengar ini.” Jawab Hwi Young.  “Tapi kenapa aku selalu merasa kau bohong padaku?” Dan kenapa kebohongan itu terus menerus membuatku bersedih? Kata Su Hyeun.
    • “Jangan cemas. Kau tidak perlu menghindariku.  Aku sudah menyerah sepenuhnya.  Tapi di kehidupanku berikutnya, kalau kita terlahir kembali di Joseon yang sudah merdeka, kau harus, menganggapku sebagai seorang wanita, mengerti? Jangan merasa ragu, apalagi membuatku menjauhimu.  Jangan bohong padaku, dan jangan menderita sedirian.  Katakan semuanya padaku, dengan jujur.  Berjanjilah kau akan melakukan semua yang tak bisa kau lakukan di kehiduapnku sekarang untukku.  Kata Su Hyuen. “Kenapa kau terus bicara tentang kehidupan yang akan datang?” “Berjanjilah satu hal padaku.  Kembalilah dalam keadaan hidup.  Ini adalah perintah.  Kata Hwi Young. (asli adegan di episode 15 ini bener-bener sedih).
    • Sepertinya ini adalah waktunya kita harus berpisah. Aku akan tetap di Kyungsung.  Kau pergilah ke Manchuria bersama para kamerad (rekan). Jangan cemas, aku akan melindungi diriku sendiri.  Dan juga, di kehidupanku berikutnya, akulah yang akan menyerah akan dirinya. Tapi, dikehidupan ini, izinkan aku menyelamatkannya.  (Shin Yul pada Hui Young, episode 15)
    • Dari yang kudengar, penyiksaan yang kejam bahkan tidak berhasil menggoyahkannya, (kata supir Shin Yul kepada Hui Young, tentang penembak jitu Aliansi Pemuda Joseol, Anastasia).
    • Kau masih hidup. Tanya Se Ju.  Tentu saja aku masih hidup, aku tidak akan mati dengan mudah.” Jawab Seol. Untunglah, kali ini aku tidak terlambat. Kata Se Ju
    • Su Hyeon, Yul, sekarang aku ingat semuanya. Sekarang aku ingat, bagaimana kita berpisah.  Kata Se Ju, saat akan dibawa ke ruang perawatan (episode 15)
    • Kau disini. Itu pasti sebuah perjalanan yang menyulitkan. Su Hyeon
    • Pasti kau merasa kesulitan, menungguku selama ini, “Tidak” jawab Su Hyeon. Maafkan aku karena membiarkanmu mengatasi semua ini seorang diri. Kata Hui Young.  “Kalau bukan karena kau, aku pasti sudah mati. Karena kau menyelamatkan aku, aku bisa hidup setidaknya 10 tahun lagi.  Kalau tidak, aku pasti sudah mati.
    • “Su Hyeon, Aku mencintaimu. Maaf karena selama ini aku bersikap kasar padamu.  Maaf karena sudah mengabaikan, perasaanmu padaku.  Aku tidak akan melakukan itu lagi di kehidupanku yang akan datang.  Aku berjanji. Di kehidupan selanjutnya, aku akan menjadi yang pertama mengenalimu.  Aku akan kembali.  Tak peduli apapun.  Aku akan kembali untuk menemuimu.  Saat itu, aku tidak akan terlambat.  (saat Hui Young arwahnya mendatangi Su Hyeon di penjara), bagian ini sedih banget.
    • “Aku merindukanmu, Su Hyeon.” Kata Hui Young sat ini telah menambakkan pistolnya. (episode 15)
    • Hei, Yul. Apa kau masih hidup?  Apa kau membaca surat ini? Selagi aku berkemas, untuk persiapan ke Manchuria, aku memutuskan untuk meninggalkan 3 barang paling berharga yang kumiliki, untukmu.  Kau ingat hari dimana pertama kali kita melihat mesin ketiknya?  “Mesin ketik ini bisa menulis dalam tulisan Joseon, bukan tulisan Jepang.  Mau kubelikan?  Pena saja sudah cukup untukku, teman.  Orang bilang “pena ini mungkin saja lebih sakti dari pedang.”  “Jadi aku bisa menggunakannya sebagai senjata. Terlebih, aku bisa mengubah dunia dengan pena.” Sejujurnya, waktu aku bilang aku butuh stilograf, aku tidak sungguh-sungguh mengatakannya.  Itu hanya candaan.  Saat aku menerima mesin ketik hadiah darimu, aku merasa sangat senang.  Aku menerima banyak hal darimu.  Sepertinya aku tidak akan bisa membalas, semua kebaikan yang sudah kau lakukan di kehidupanku yang sekarang.  Saat ini, selagi aku menuju jalan yang mungkin membawaku pada kematian, maafkan aku karena hanya ini yang bisa kutinggalkan, untukmu. Tapi aku tidak bisa memberikannya padamu begitu saja.  Aku ingin meminta bantuanmu.  Tapi aku tidak yakin kau mampu menjalankannya.  Mohon gantikan aku menyelesaikan novel ini, dengan mesin ketik yang kau berikan padaku ini.  (Novel: Chicago Typewriter).  Mohon gantikan aku menuliskan kisah kita.  Aku meyerahkan padamu jam saku yang akan mengingatkanmu, habwa kau harus mencinta Su Hyeon setiap menit yang berlalu setiap hari.  Mohon jaga dia disisimu.   Dan jangan biarkan dia sendirian lagi.  Yang terakhir, Yul, aku menyesal karena tidak pernah mengatakan kepadamu, seberapa besar aku mempercayai dan mencintaimu. Jadi, mari berjanji untuk tetap hidup dan mari bertemu lagi.  Tidak, mari kita bertemu, meskipun kita sudah mati. Kalau langit bertanya padaku, apakah aku menjalani hidup yang bahagia, maka inilah yang akan kukatakan.  Aku merasa bahagia bisa bertemu dengan kalian semua.  Kalau langit mencoba menghiburku karena kau telah banyak melalui hal sulit dan menepuk bahuku, lalu mengatakan padaku kalau aku sudah hidup dengan baik, aku akan meminta satu hal pada langit. Aku akan minta langit mengizinkanku untuk bersama dengan kalian lagi di kehidupan yang akan datang.  (Surat dari wi Young untuk Shin Yul, episode 16), bagian ini sedih banget T_T
    • Hwi Young berdoa pada langit tepat sebelum kematiannya, dia berdoa dan meminta agar, bisa bersama dengan Shin Yul dan Ryu Su Hyeon di kehidupan berikutnya.  Langit lantas menjawab doanya. Pria tua itu ada di sini, dan kau juga di sini, di depan mataku.  (Kata Se Ju pada Seol, episode 16).
    • Hei, Hui Young. Maafkan aku.  Aku sudah membuat Su Hyeon menangis.  Maaf karena tidak bisa menepati janjiku, di kehidupan sekarang.  Maaf juga karena aku tidak sempat menyelesaikan novelnya.  Kalau ada kehidupan yang akan datang.  Aku akan memenuhi janjiku saat itu.  Aku akan datang padamu dan membuat kalian berdua bahagia.  (Saat Yul ditembak oleh Su Hyeon, episode 16)
    • Kau benar-benar kembali. Sudah kubilang aku akan datang.  Saat aku menangis, kau hanya menghapus air mataku dan pergi.  (obrolah saat Hui Young mendatangi Su Hyeon dibawah pohon, episode 16).
    • “Tae Min, apa sebegitu susahnya bagimu mengakui kesalahan? Apa terlalu sulit mengatakan maaf? Seseorang bahkan rela menunggu selama 80 tahun demi sebuah permintaan maaf. Seseorang bahkan mengorbankan hidupnya, demi bisa menepati janjinya.  Hidup bukan hanya tentang sesuatu yang membahagiakan.  Kalau kau bersalah akuilah, dan perbaikilah.  Mungkin akan terasa sakit untuk sementara waktu, tapi kau harus mengatasinya.  Itulah yang namanya hidup.  Aku harap kau bisa menebus semua yang sudah kau lakukan selama hidupmu, agar kau bisa memulai awal yang baru.”  (Kata Se Ju pada Tae Min, saat mengunjunginya di tahanan, atas permintaan Ayah-nya Tae Min, episode 16).
    • Akulah yang pada akhirnya membunuh kalian berdua. Jin Oh pada Se Ju dan Seol, episode 16.
    • Kenapa kalian tidak mewujudkan saja keinginnya  sebelum dia pergi? Kata ibunya Ma Bang Jin saat memerikasa keadaan Jin Oh.
    • Aku akhirnya tahu kenapa aku bisa terkurung di dlam mesin ketik. Maksudku, kenapa aku bisa mengurung diriku sendiri di sini lebih tepatnya.  Aku akhirnya menyadarinya. Aku melakukannya sebagai permintaan maafku pada kalian berdua.  Dan untuk menepati janji yang sudah kubuat dengan Hui Young.  Janji apa? Tanya Se Ju.  Janji untuk memberimu kesempatan berkencan dengan Seol.  Apa kau ingat itu? Sepertinya kau berhasil menyelesaikan semuanya.  Dengan bantuan Gyun Woo dan perjanjian kita.  Sayangnya, aku akan memberimu kesempatan, berkencan dengan Seol di kehidupan yang ini saja.  Di kehidupan selanjutnya… Kau mau aku yang menyerah? Tanya Se Ju.  Tidak, jawan Jin Ooh.  D i kehidupan selanjutnya, aku ingin mengencani gadis lain.
    • Hui Young mempercayai Shin Yul hingga akhir. Dia tahu Yul yang memberitahu mereka, tapi dia tidak menyalahkan Yul.  Dia amat sangat mempercayai Yul.  Hui Young sudah memaafkanmu.  Dan Se Ju tidak punya alasan untuk memaafkan Yoo Jin Oh.  Kau bukanlah Shin Yul. Kau sekarang adalah Yoo Jin Oh.  Jadi berhentilah menyalahkan dirimu sendiri, dan mari kita pikirkan cara agar kau tidak lenyap.
    • Aku ingin meminjam ruang kerjamu sebentar.  Aku sudah janji pada Hui Young untuk menyelesaikan novelnya.  Aku ingin menepatinya.  Kata Jin Oh pada Se Ju
    • Terima kasih. Aku berhasil menyelesaikan novelnya berkat kau.  Kata Jin Oh pada Seol
    • Apa kau akan menulisnya? Aku sudah janji pada Hui Young.
    • Maafkan karena aku sudah membuatmu berada dalam kesulitan. Su Hyeon, ini bukan salahmu. kau hanya melakukan sesuatu yang seharusnya kau lakukan. jadi, kumohon jangan lagi merasa bersalah.  lupakanlah semua dan jalanilah hidupmu yang sekarang.  kata Jin Oh
    • Kalau begitu, aku juga ingin kau melakukan hal yang sama, Yul. kau berkhianat demi menyelamatkanku.  Su hyeon juga tahu itu.  Bahkan di detik terakhir saat dia menarik pelatuk pistolnya, dia merasa sangat bersalah dan berterima kasih padamu.  Melewati semua kenangan itu, dia sama sekali tidak bisa menahan diri untuk terus melihat ke belakang,  bagiku, Yul adalah guru yang sangat kuhormati, dan seorang kamerad yang bisa kuandalkan, dan juga seorang kakak yang baik. Berkat dia, hidupku jadi tak kesepian.  Aku bisa menjalani kehidupan yang luar biasa sebagai seorang penembak.  Dia menyayangiku dan mengatakan kalau aku ini cantik.  Itu lebih dari seharusnya yang kudapatkan, terima kasih. Kata Seol pada Jin Oh
    • Kau akhirnya menepati janjimu pada Hui Young. Ya, butuh waktu 83 tahun lamanya. kalau begitu saatnya menepati janji yang kau buat denganku. (Perjanjian Kontrak  Menulis).  Kalau aku harus menepati yang ini juga, mungkin butuh waktu 100 tahun.  Aku akan bersikap baik padamu.  Kau tepati satu pasal saja. Oh kau memang sangat baik sekali padaku.  Di antara sekian banyak pasal.  Sampai novelnya selesai ditulis oleh Han Se Ju,  Yoo Jin Oh, kan tinggal bersama.  Kau mungkin sudah menyesaikan novelnya Hui Young dan Yul, tapi novel kita, kisahnya Se Ju dan Jin Oh, masih belum selesai.  Aku sedang berencana menuliskannya ke dalam novel. (Obrolan Se Ju dan Yin Oh, episode 16).
    • Aku suka suara ketikan terakhir saat kau selesai menulis. Apa kau sudah selesai menulis? Ya . aku berencana mengurungmu di dalam novel. Kalau aku mengurungmu di dalam novelku sebelum kau lenyap, setidaknya kau tidak akan kemana-mana.  Setidaknya kau akan mendapat kesempatan untuk bereinkarnasi.  Jadi berjanjilah padaku, tunggulah di dalam novelku. Sampai retakan di tubuhmu hilang dan temui aku lagi, untuk mengucapkan terima kasih.  berjanjilah kau akan kembali kepdaku.
    • Ikut denganku, aku akan membawamu ke suatu tempat. Terima kasih, kata Jin Oh.  Untuk apa? Tanya Se Ju.  Apa yang ingin dilakukan Hui Young saat negara sudah merdeka adalah memancing.  Berkat kau, salah satu impianku menjadi nyata
    • Aku berterima kasih. Aku mengatakan itu pada Jin Oh, bukan Yul.  Kalau kau tidak datang dalam hidupku, aku mungkin tidak akan bisa menulis sehuruf pun sampai sekarang.  Kalau kau tidak mengundang Seol masuk ke rumahku, aku mungkin, akan selamanya hidup di dunia yang dia dalamnya tidak ada Jeon Seol.  kalau kau tidak datang dan menemuiku, aku mungkin selamanya akan hidup di antara dinding-dinding yang membatasi diriku.  Seperti hantu yang bergentayangan, padahal aku masih hidup. 
    • Dia adalah dewa inspirasiku. Dia juga hantu. Dia juga adalah seorang teman,  yang datang dari 80 tahun yang lalu, untuk menyelamatkanku.  Itu adalah keajaiban kecil yang kudapatkan dari sebuah mesin ketik tua.  Ini adalah pengalaman istimewa yang memberiku semangat besar, untuk hidup di masa kini dengan baik.  Yang terakhir, aku dedikasikan buku ini untuk temanku, Yoo Jin Oh.  Terima kasih (saat Se Ju launching buku barunya lagi).
    • Memang ada kok yang sedang merindukanmu. Ada seseorang yang sudah menunggumu hampir 100 tahun.  Ada seseorang yang tidak bisa meninggalkanmu, karena takdir. (Se Ju pada Seol saat mengingatkan tali sepatunya Seol).
    • Meski hanya sebentar, aku bisa berada bersama kalian dalam mimpi itu. Dan aku harap, kita akan bersama lagi di suatu tempat di masa depan, kata Shin Yul.

    BEAUTIFUL ENDING !

Secara keseluruhan, menurut saya drama  Chicago Typewriter sangat indah sekali! 🙂

Sumber: TvN

Ceritanya menarik, pemainnya menarik, satu lagi: original soundtrack-nya juga menarik, lagunya enak-enak, liriknya menyentuh banget, tenang saja, 4 dari enam lagu-nya berbahasa Inggris, tapi dua soundtrack berbahasa Korea berjudul “writing our stories dan blooming memories” juga enak . Berikut ini OST. Chicago Typewriter

 SG Wannabe berjudul writing our stories, silahkan klik liriknya ini

3.  Time Walk by Boni Pueri,  liriknya silahkan klik ini

4. Come with me by Boni Pueri, liriknya silahkan klik ini 

5. Be My Light by Kevin Oh, liriknya silahkan klik ini

Full album OST. Chicago Typewriter

Nonton sudah, cari tahu pemainnya sudah, cari tahu tentang ost. chicago typewriter sudah, cari tahu liriknya sudah, karena masih senang dengan drama tersebut dan belum bisa pindah kelain hati, maka saya pun search tentang Chicago Typewriter press conference, dan ternyata senang sekali melihat keakraban yang terjalin dalam sesi wawancara tersebut, silahkan linknya bisa klik berikut ini:

Mereka banyak tersenyum, semoga dalam kehidupan nyata persahabatan mereka terjalin dengan hangat dan tetap kompak, meskipun dramanya  sudah selesai.

Kehangatan saat sesi wawancara silahkan bisa dilihat di youtube:

Selamat menikmati drama terbaik tahun 2017 pilihan saya 🙂


edited 6 Desember 2017:

Ketika selesai menonton drama ini, ada banyak pertanyaan dan rasa penasaran, dan saya ingin mencari tahu sosok dibalik quote yang disampaikan, siapa nama pemainnya, apa soundtrack dan lirik lagunya, cari review drama dari beberapa blog yang saya baca, cari tahu press conference drama ini, terus mau tahu juga “Misery” itu tentang film apa sih? Kok pas di episode 1, Han Se Ju sering bilang seperti dalam film “Misery” pas scene yang mati  lampu, saat Seol bantuin dia ngetik, dan berikut ini link tentang film tersebut klik ini.  Kalau penasaran silahkan bisa baca review Misery .  Selain itu, saya juga penasaran sama buku yang dibaca Seol di episode 6 (saya tidak mengerti karena tulisan Korea), ternyata kutipan yang dikasih warna kuning oleh Seol, mengutip buku-buku yang ditulis oleh penulis wanita Korea. Perhaps, The Words I Wish To Hear Most” by Jung Hee Jae (Ep.6).  Kalau buku yang dibaca Se Ju saat tiduran di bangku sambil baca buku  (episode 7). “Who Ate up All the Shinga?” by Park Wan Suh (Ep.7).  Saya tahu info tersbut setelah membca artikel ini

Kesimpulannya, proses saya suka dan semakin suka drama Chicago Typewriter: tidak sengaja nonton di awal bulan November di Cable One (nonton bukan berdasarkan baca review atau rekomendasi, kebetulan saja pas nonton tertarik sama drama-nya, semakin semangat pula karena isi cerita menarik, tentang penulis dan buku, for the first time, I’m so in love with this drama),  drama  selesai terus saya nonton di viu, yang ketiga kalinya nonton di viu sambil mencatat kalimat-kalimat yang saya suka, ternyata banyak juga, akhirnya menjadikannya postingan di blog. Tapi masih penasaran, dengerin lagu-nya, cari liriknya, puas dengan soundtrack-nya, pengen tahu conference press-nya (ternyata seru pas lihat di youtube), akhirnya cari artikel news-nya (Ada 2 link, seperti yang saya share di atas), tapi pas baca blog-nya  yooahinsikseekland.wordpress.com ternyata ada beberapa artikel menarik yang ditulis dengan detail sekali, untungnya dalam bahasa Inggris (thank you for that articles). Nah, sekalian saya share link tulisannya buat penggemar Chicago Typewriter, review-nya lebih mendalam, meskipun setiap artikelnya panjang tapi semakin menambah banyak info, berikut judul artikel-artikelnya:

Masih ingin lanjut baca???? Silahkan klik artikel diblog ini: mydramalesslife

Khusus postingan ini, mungkin ini adalah postingan terpanjang saya, dengan banyak-nya sumber dan link yang saya share juga dalam postingan ini.  Saya hanya ingin berbagi info saja bagi siapapun yang suka dengan drama ini.  Saya ucapkan terima kasih kepada Tim (penulis, pemain, produser, pokoknya untuk storyline, acting, chinematography, music / original soundtrack ) Chicago Typewriter yang sudah membuat drama seindah ini.  Terima kasih kepada yang sudah me-review dan membahas artikel dengan detail sehingga menambah pengetahuan saya.  For me, Chicago Typewriter is the best drama in 2017.  Saya merasa beruntung bisa menonton drama sekeren ini 🙂 🙂

Sumber Video: YouTube

With Love,

14 thoughts on “Menariknya Buku, Rak Buku, Studio Menulis dan Kisah Seorang Penulis dalam CHICAGO TYPEWRITER

    1. ailatifah

      Halo Kak, Iya kak. Chicago Typewriter ini drama yang sangat bagusss, ceritanya menarik, keren, pokoknya top, meski under rate tapi buat saya tidak mengurangi keindahan drama ini.
      Semoga yg belum tahu, pada nonton dan suka drama ini, karena banyak juga pesan moralnya 😊

      Liked by 1 person

    1. ailatifah

      Iya kak, gambar tersebut ada dalam film Chicago Typewriter, tepatnya di episode 8, menit ke 54:24 😊
      (Untuk film / drama Korea, saya baru paham Chicago Typewriter saja kak 😂)

      Liked by 1 person

  1. Jehan

    Chicago Typewriter ini salah satu the best drama yang pernah ku tonton, suka banget sama chemistry Han Se Ju, Jeon Seol dan Yoo Jin Oh, berkali-kali nonton juga gak bosen.
    Saking suka nya sama drama ini, berdoa semoga Se Ju dan Seol bersatu di kehidupan nyata, mereka keren banget, cerita nya indah di tambah acting pemainnya juara.
    Mantap! 👍👍👍👏👏👏

    Liked by 1 person

  2. Gokilsss

    Kamu menuliskannya dengan CINTA! 🙂

    Aku seneng banget sama drakor ini.
    Walopun under-rated dan banyak yg ga demen ya

    Btw, yg kpan hari meninggal itu, aktor Chicago Typewriter berperan sebagai siapa sih?

    Liked by 1 person

    1. Masha Allah senang dapat kunjungan dari Mbak Nurul 😍😍

      Huwa Terima kasih Mbak 🤗🤗🤗 *terharu baca komennya Mbak 😂❤️
      Senang sekali Mbak Nurul yg suka drakor suka juga sama CT ☺️ gak semua pecinta drakor suka sama CT.
      Iya, drakor ini under rate, tapi buat saya yg amatir dalam dunia drakor, ini drakor yg bikin saya mau belajar menulis dan semangat baca buku. Drakor itu sering bikin saya kagum krn kita ga cuma dikasih tontonan aktor yg kece2 tapi naskah ceritanya memang bagus.
      Waduh saya malah ga tau kalau ada aktor di Chicago typewriter yg sudah meninggal 🥺

      Liked by 1 person

      1. Oh yg pemeran Jeon Doo (tim di bosnya Han Se Joo) kalau ga salah ada di scene yg lagi karokean terus bosnya di telpon Han Se Joo.

        Terima kasih infonya Mbak Nurul. Mantaaap update banget 👍👏

        Liked by 1 person

Leave a comment