Pesona Matsumoto Castle di Nagano, Jepang

“My favorite thing is to go where i’ve never been.”–Diane Arbus

SUBSCRIBE Aisaidluv

Setelah mengunjungi Osakamain salju di Hokkaido, dan mengunjungi Shirakawo-go, pagi itu kami akan bergerak menuju perhentian terakhir, yaitu Tokyo. Namun sebelumnya, kami menginap di Matsumoto, dan lima menit dari hotel kami bisa sekalian mengunjungi Continue reading “Pesona Matsumoto Castle di Nagano, Jepang”

Mengunjungi Desa Shirakawa-gō, Situs Warisan Dunia UNESCO di Jepang

The Deai-Bashi Sispension Bridge – Shirakawa-go, Japan

“Remember that happiness is a way of travel-not a destination.”–Roy M. Goodman

Setelah mengunjungi Perfektur Osaka, Perfektur Wakayama, Perfektur Nara, Perfektur Hokkaido, maka kami melanjutkan perjalanan ke Perfektur Aichi kemudian mengunjungi Perfektur Gifu, tepatnya kami bertujuh (saya dan keluarga berenam, beserta satu tour guide) akan menuju Shirakawa-go.

Day 7 in JapanSenin, 13 January 2020 : Hokkaido – Shirakawa go – Matsumoto

Kami check out dari hotel Noboribetsu Manseikaku pukul 07:00 pagi. Perjalanan dari hotel menuju bandara New Chitose Airport ditempuh selama satu jam. Ada rasa rindu yang tiba-tiba muncul ketika akan meninggalkan kota di perfektur Hokkaido ini. Rasanya masih pengen di Hokkaido, sementara jadwal perjalanan sudah menanti untuk dituntaskan. Sepanjang perjalanan menuju bandara, sisi kiri dan kanan jalan masih bertumpukkan salju. Sentimentil sekali rasanya, ketika saya akan meninggalkan Hokkaido. Sebagai pelipur rindu, saya menghibur diri. Tenang saja Ai, nanti di Shirakawa-go ketemu salju dan main salju lagi, pikir saya dengan pedenya >.< (karena saya kira di Shirakawa-go sudah turun salju, kirain tuh salju merata di bagian tengah negara Jepang ini). Pagi itu, saya khilaf ngecek aplikasi Weather tentang cuaca di tempat tujuan wisata berikutnya, Shirakawa-go. Continue reading “Mengunjungi Desa Shirakawa-gō, Situs Warisan Dunia UNESCO di Jepang”

Liburan Di Swiss : In Love With Switzerland (Part 1)

“Life holds special magic for those dare to dream.” –Anonim

Jika perjalanan ke New Zealand,mengingatkan saya pada film The Lord of The Rings, maka Perjalanan ke Swiss ini, mengingatkan saya pada bungkus cokelat Toblerone.  Coklat berbentuk segitiga dan gunung yang berbeda di sisinya.  Gunung tersebut disebut Matterhorn, terletak di Zermatt. Toblerone ini diciptakan di kota Bern. Saya teringat, ketika masih SD, saya diberi coklat toblerone oleh Om saya.  Meneliti dari bungkusnya, coklat mewah bagi saya saat itu, ternyata berasal dari Swiss.  Sejak itulah saya bermimpi suatu hari nanti ingin ke Swiss.  Belasan tahun kemudian, impian itu menjadi kenyataan.  Alhamdulillah.  Uniknya, saya lebih dulu bermimpi tentang Swiss dibandingkan New Zealand.  Nyatanya, saya lebih dulu ke New Zealand, baru dua tahun kemudian mengunjungi Swiss.  Kedua negara ini, memiliki bentangan alam yang sangat spektakuler. Terlalu indah.  Sepotong surga di New Zealand yang telah saya lihat, kini bertambah dengan sepotong surga di Switzerland.  Apakah saya bermimpi?  Tentu tidak, saya hanya beruntung mengunjungi negara yang sudah lama saya impikan.

“You have to dream, before your dreams can come true.”  A.P.J. Abdul Kalam

Minggu, 23 Desember 2018: BARCELONA – ZURICH – LUCERNE

Dalam perjalanan ke Eropa pada musim dingin 2018 dari Barcelona menuju Zurich dengan Swiss Air, ditempuh sekitar kurang lebih dua jam.  Ketika pesawat melewati wilayah bagian Prancis, dilihat dari atas bentangan alamnya sangat indah sekali, kemudian memasuki wilayah Swiss semakin indah karena bisa mengintip megahnya pegunungan Alpen yang diselimuti salju dari balik kaca pesawat.  Pukul 16.35 saat pesawat menyentuh bandara udara International Zurich atau Continue reading “Liburan Di Swiss : In Love With Switzerland (Part 1)”

Jalan – Jalan di Barcelona, Spanyol

Kamis, 20 Desember 2018: Jakarta – Hongkong

Pukul 11.30 kami berenam, terdiri dari (Om, Tante, satu putri dan dua putra , adik-adik sepupu, dan saya) berkumpul di terminal 2D Bandara International Soekarno Hatta, tepatnya di belakang restoran Hokben untuk bertemu dengan perwakilan dari travel agen kami.  Kemudian menyerahkan paspor serta Itinerary perjalanan, juga tiket pesawat.  Saya lupa nama Mas-nya, tak lupa ia menyampaikan makanan titipan untuk kami, mungkin dari bosnya yang memang sudah kenal baik dengan Om (isinya, nanti saya ceritakan kalau sudah sampai Barcelona), sudah di packing dengan baik, dan akan dimasukkan ke bagasi.  Pukul 12.30 kami mengumpulkan barang bagasi yang dibawa.  Sebelum boarding, kami berpisah dengan Mas-nya, ia bilang “tetap eling dan hati-hati ya, nanti di Barcelona.”  Kemudian pukul 13.30 boarding, dan   pukul 14.25 kami berangkat menuju Hongkong dengan pesawat Chatay Pasific Airlines, maskapai penerbangan milik Hongkong, sehingga kami akan transit di sana.  Perjalanan dari Jakarta ke sana memakan waktu empat jam.  Kami transit di Bandara Internasional Hongkong selama lebih dari empat jam.

Ini pengalaman Continue reading “Jalan – Jalan di Barcelona, Spanyol”

Persiapan Traveling di Musim Dingin

Alhamdulillah, di akhir tahun 2018, saya berkesempatan untuk mengunjungi beberapa negara di benua Eropa, yaitu Spanyol, Swiss, Italia, dan Vatican. Saya diajak keluarga Om, dan Tante, bersama putra dan putrinya, menghabiskan waktu di penghujung akhir tahun untuk liburan bersama mereka.  Perjalanan kali ini, berbeda dari perjalanan sebelumnya.  Salah satu tujuan wisata yang akan kami kunjungi adalah Jungfraujoch, dimana suhu di sana bisa mencapai minus derajat celcius.  Sehingga persiapannya pun memang berbeda, seperti membawa baju yang lebih tebal dan sebagainya.  Dan tentu saja barang yang dibawa saat liburan musim dingin, tidak sesimpel saat liburan musim panas.  Bawaannya jadi lebih banyak, jadi sebisa mungkin harus bisa memilih mana yang kira-kira diperlukan, dan jangan sampai salah kostum, bisa repot urusannya kalau kita traveling musim dingin, bawannya musim panas.

Baca: liburan musim dingin di Jepang

Berikut ini beberapa persiapannya: Continue reading “Persiapan Traveling di Musim Dingin”