SEBUAH SEKUEL DARI 5CM

Cinta tanpa syarat, cinta tanpa balas, cinta dengan segala keindahannya yang tak terbatas, cinta tanah ini kepadamu.
Continue reading “[Review Buku] 5 CM Aku, Kamu, Samudera, dan Bintang-Bintang Karya Donny Dhirgantoro”
SEBUAH SEKUEL DARI 5CM
Cinta tanpa syarat, cinta tanpa balas, cinta dengan segala keindahannya yang tak terbatas, cinta tanah ini kepadamu.
Continue reading “[Review Buku] 5 CM Aku, Kamu, Samudera, dan Bintang-Bintang Karya Donny Dhirgantoro”
QOTD: Apakah kamu akan merawat atau meninggalkan blog ketika usianya tambah matang?
Menulis di blog itu, mudah kalau sedang ada ide menulis. Dan menjadi susah kalau kepentok mau nulis apa. Bukan susah nulisnya, tapi susah gak tau mau menulis apa—itulah yang seringkali saya alami 😂 Selama beberapa hari ini saya memikirkan tentang bagaimana merawat blog agar tetap semangat sharing lewat tulisan. Meskipun bisa jadi apa yang saya tulis tidak dibaca orang, ya tidak apa-apa. Kalau menulis menjadikan sebuah kesenangan, mau dibaca atau tidak bukan masalah. Tapi jika ternyata ada yang baca, ya alhamdulillah dan saya rasa itu bonus yang akan membuat saya senang.
Walau bagaimana pun blogger bisa maju atau tidak, salah satunya karena ada pembacanya. Dan bisa jadi salah satu hal yang bisa saya lakukan agar ketika blog berusia matang saya tidak meninggalkannya, maka saya harus mencari ide lain, agar tidak malas menulis dengan dalih gak ada ide.
Terpikirlah keinginan untuk Continue reading “Apakah kamu akan merawat atau meninggalkan blog ketika usianya tambah matang?”
Baik buruknya kita, kita sendiri yang tahu. jika semua orang di dunia ini menganggap kita sebagai orang yang buruk, asalkan Allah tak memandang demikian, kita tak perlu menggubris omongan orang. (halaman 167) Continue reading “[Review Buku] Titip Rindu ke Tanah Suci karya Aguk Irawan MN”
But being pessimistic was not going to help us much, it was better to think positively. (page 139)
Semua dimulai dari satu kata. Satu kata menjadi satu kalimat. Satu kalimat menjadi satu paragraph. Satu paragraph menjadi satu halaman. Satu halaman menjadi satu bab. Satu bab menjadi satu buku. Dan satu buku menjadi satu suara. Mereka harus saling membaca dan saling mendengar. Mereka harus saling menerima dan saling melepaskan. Mereka membutuhkan sesuatu yang berunsur, mereka butuh sebuah kata, mereka butuh kata-kata untuk menjadi peta dan membebaskan keduanya dari jalur perjalanan yang salah. Mereka harus bicara. Mereka harus berani mengutarakan. Mereka harus mengeluarkan teriakan yang sudah tak bisa lagi diredam di dalam perasaan. Namun, kekecewaan membuat mereka terjebak di ruang gelap yang kehilangan cahayanya dan jalan keluar. (halaman 345) Continue reading “[Review Buku] KATA Karya Rintik Sedu”
“Terkadang, yang perlu kau lakukan adalah memutar balik sudut pandangmu untuk dapat melihat kebenaran orang lain.” (halaman 487). Continue reading “[Review Buku] ORIGIN Karya Dan Brown”
Cepat atau lambat, kita semua harus menghadapi saat-saat sulit, dan cara kita melewatinya bisa membuat perbedaan besar pada kualitas hidup kita. Latihan yang tepat bagi pikiran, tubuh, dan ketahanan emosional sangat penting untuk menghadapi pasang surut kehidupan. (halaman 183-184) Continue reading “[Review Buku] IKIGAI Rahasia Hidup Bahagia dan Panjang Umur Ala Orang Jepang”
Don’t compare: your journey is your own. (page 48)
Continue reading “[Review Buku] Dear Tomorrow: Notes to My Future Self Karya Maudy Ayunda”
Justru sekarang tantangannya makin berat. Kehidupan personal dan sosial semakin blur. Bayangkan, hanya dengan mengikuti seseorang lewat media sosial, kita sudah merasa sudah mengenal dia seutuhnya. Padahal, kan, banyak sisi orang tersebut yang tidak ditonjolkan di media sosial. Hal yang seharusnya personal, sekarang sudah jadi urusan semua orang. Harusnya, kan, kalau nggak kenal sama orang, kita lebih sopan, ya, sama orang tersebut? Yang kejadian sekarang malah: sudah nggak kenal, tapi lebih kasar—Najeela Shihab. (halaman 197)
Continue reading “[Review Buku]: Belahan Jantungku Karya Andiesn Aisyah & R. Kenyasentana”
Saya tidak akan membandingkan diri dengan siapa-siapa lagi, saya juga tidak akan menyiapkan diri menyambut masa yang masih jauh di depan. Kaya atau miskin, sedih atau bahagia, akan saya hadapi. Yang penting saya hadir dan mengalami masa sekarang. (halaman 216)
Continue reading “[Review Buku] Goodbye, Things Hidup Minimalis Ala Orang Jepang Karya Fumio Sasaki”
You must be logged in to post a comment.