[Review Buku]: Way Back Into Love Karya Fitri Gita Cinta

Source: cabaca.id

Sinopsis:

Ayahnya pernah bilang, “Tidak semua perempuan sama seperti ibumu. Pasti ada satu gadis yang bersedia hidup bersamamu sampai kematian memisahkan kalian.” Maliq berusaha mempercayainya. Namun perasaan tidak aman kerap kali menghantuinya setiap kali menjalin hubungan dengan perempuan. Maliq belum  pernah jatuh cinta seperti yang diperkirakan kebanyakan orang hanya karena lebih sering melihatnya berganti pacar. Dulu, sewaktu Maliq menganggap meninggalkan pacar-pacarnya pada saat mereka sedang jatuh cinta sejatuh-jatuhnya akan memberikan kepuasaan tersendiri.

Sampai suatu ketika, lelaki itu bertemu dengan Continue reading “[Review Buku]: Way Back Into Love Karya Fitri Gita Cinta”

[Review Buku] 1001 Masjid di 5 Benua Karya Taufik Uieks

Judul Buku         : 101 Masjid di 5 Benua
Penulis                : Taufik Uieks
Penerbit              : Penerbit  Mizan
Tahun Terbit      : Cetakan 1, Oktober 2016
Jumlah Halaman : 255 halaman

Sinopsis:

Dari Beijing hingga Wellington, New York hingga Zanzibar.  Kemana pun Taufik Uieks pergi keliling dunia, dia selalu mengunjungi masjid di setiap kota yang disinggahinya.  Sebagaimana beragamnya umat manusia penganut Islam, beraneka ragam pula aturan ang berlaku di setiap masjid di berbagai penjuru dunia.  Ada masjid yang punyasejarah panjang begonta-ganti fungsi dari masjid menjadi museum, ada masjid yang beraroma wangi dupa, ada masjid yang terletak di bawah tanah.  Sungguh beraneka ragam sejarah, bentuk, kebiasaan, keistimewaan di rumah ibadah kaum muslim ini.  Berkeliling hingga ke lima benua, menyinggahi berbagai masjid di negara-negara berbeda, bertemu manusia yang bermacam ragam, membukakan mata dan pikiran untuk menerima perbedaan.  Perlawatan ke manjid-masjid di Lima benua, sebuah perjalanan spiritual yang akan mengingatkan pembaca akan luasnya bumi Allah dan berbagai bangsa yang mendiaminya.  Betapa perjalanan adalah kesempatan untuk mensyukuri Continue reading “[Review Buku] 1001 Masjid di 5 Benua Karya Taufik Uieks”

[Review Buku]: Autumn In Paris Karya Ilana Tan

BUKU KEDUA: AUTUMN 🍂 IN PARIS

Judul Buku          : Autumn 🍂 In Paris
Penulis                 : Ilana Tan
Penerbit               : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit       : 2007.  Cetakan ke-31, November 2017
Jumlah Halaman : 264 Halaman

Sinopsis:

Tara Dupont menyukai Paris dan musim gugur. Ia mengira sudah memiliki segalanya dalam hidup sampai ia bertemu Tatsuya Fujisawa yang susah ditebak dan selalu membangkitkan rasa penasarannya sejak awal.

Tatsuya Fujisawa benci Paris dan musim gugur. Ia datang ke Paris untuk mencari orang yang menghancurkan hidupnya. Namun ia tidak menduga akan terpesona pada Tara Dupont, gadis yang cerewet tapi bisa menenangkan jiwa dan pikirannya, juga mengubah dunianya.Tara maupun Tatsuya sama sekali tidak menyadari benang yang menghubungkan mereka dengan masa lalu, adanya rahasia yang menghancurkan segala harapan, perasaan, dan keyakinan. Ketika kebenaran terungkap, tersingkap pula arti putus asa, arti tak berdaya. Kenyataan juga begitu menyakitkan hingga mendorong salah satu dari mereka ingin mengakhiri hidup.

Inginnya, setiap cerita itu berakhir bahagia.  Tapi tidak dengan Autumn in Paris.  Saya sampai dua kali baca buku ini, rasanya tetap sama, sedih! Saya juga tidak berharap akan happy ending, karena dua karakter utamanya memang tidak mungkin bisa bersatu, meski rasa cinta di antara keduanya sangat besar.  Karena apa? Tentu saja bukan karena beda keyakinan, beda status sosial, beda umur, beda budaya, tidak direstui orang tua. Bukan, bukan itu tema yang diangkat di novel ini. Tapi…. sudahlah, kamu baca sendiri, dan siapin tissue 😭

Baca : review buku Berhenti di Kamu

Walaupun sad ending, saya tetap menikmati buku ini.  Menurut saya yang unik dari cerita ini, mengingatkan saya akan acara di radio 📻 yang khusus temanya misal tentang membaca surat curhat dari pendengar radio.  Seperti Tara Dupont yang berprofesi sebagai penyair radio, dan Tatsuya menulis  surat lewat email dan dikirim ke radio tempat Tara bekerja, dimana kisah cintanya Tatsuya dibacakan oleh rekan kerja Tara, yaitu Elise. Bagian ini, manis banget!  Namun juga akan ada bagian yang emosional dan menyentuh 😂😂 Elise Lavoie lebih senior dari Tara dan siaran utama yang ditanganinya adalah Je me Souviens (Aku mengenang…) yaitu acara yang membacakan surat-surat dari para pendengar, sementara Tara membawakan program lagu-lagi poluler dan tangga lagu mingguan.  Ok saya tidak mau spoiler!  Silahkan baca bukunya 😊

Baca juga : Pengalaman LOST IN PARIS

Berikut ini beberapa kalimat favorit saya dalam buku Autumn 🍁🍁🍁in Paris : 🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍁🍁🍁🍁🍁

  1. Ia agak menyesali sikap gegabahnya.  Marah-marah sendiri sebelum tahu apa yang terjadi sebenarnya. (Halaman 18)
  2. Seandainya ada harapan sekecil apa pun untuk mengubah keadaan, ia bersedia menggantungkan hidupnya pada harapan itu.
  3. “Bukankah itu salah satu alasanmu membeli telepon? Untuk menelopon? —Tara Dupont kepada Sebastien Girandeau (Halaman 15)
  4. Ia tidak boleh penasaran karena rasa penasaran itu akan terus menggerogotinya seperti lubang di gigi yang membuat seluruh badan ikut sakit. (Halaman 23)
  5. “Aku bersedia mencoba makanan apa pun.  Aku bukan orang yang pemilih soal makanan.” —Tatsuya kepada Sebastian (Halaman 23)
  6. “Gadis itu…. posisi duduknya … kaca jendela besar …. sinar matahari menyinarinya…. Aku terpesona melihat kombinasi semua itu.  Dengan sinar matahari dari luar, gadis itu menajdi agak kabur, gelap, dan memberikan kesan misterius.  ___Tatsuya Fujisawa di acara “Je me souviens” (Halaman 28)
  7. “Kupikir aku tidak akan bertemu gadis itu lagi, tapi aku mulai menyadari bahwa hidup penuh kejutan.” ___Tatsuya Fujisawa di acara “Je me souviens” (Halaman 28)
  8. “Terima kasih, tapi tidak perlu. Aku bisa sendiri.” —Tara kepada Hugo (Halaman 31)
  9. Tapi harus kuakui, ada sesuatu dari gadis itu yang membuatku tertarik.  Halaman 31
  10. Banyak orang lebih suka melihat kota Paris dari puncak Eiffel, tapi menurutku pemandangan dari puncak Arc de Triomphe adalah yang terbaik.” —Tara Dupont kepada Tatsuya Fujisawa (Halaman 54)
  11. “Aku paling suka merasakan angin musim gugur di wajahku.  Membuat ujung hidung dan kedua pipiku terasa dingin.” —Tara Dupont kepada Tatsuya Fujisawa (Halaman 58)
  12. Ia tidak mau disuruh menebak isi pikiran wanita.  Terlalu rumit dan ia tahu takkan berhasil menebak dengan benar. (Halaman 69)
  13. Ia tidak suka terang-tentangan terhadap pria.  Selama ini ia sudah berusaha menunjukkan perasaannya.  (Halaman 70)
  14. Keberadaan gadis itu membuatnya santai, seperti sekarang.  Juga membuat perasaannya senang. Gadis itu seperti obat penenang. (Halaman 81)
  15. Senjata utama untuk menghadapi orang-orang adalah senyum yang manis dan sopan. (Halaman 37)
  16. Mengobrol dengannya serasa mengobrol dengan teman lama.  Mereka tidak pernah kehabisan bahan obrolan.  (Halaman 41)
  17. “Kalau boleh jujur, dulunya aku sama sekali tidak suka Paris.  Aku juga benci musim gugur.  Tetapi akhir-akhir ini aku merasakan sesuatu yang aneh sedang terjadi. Paris berubah menjadi kota yang indah tepat di depan mataku dan musim gugur juga mulai terasa menyenangkan.  —Tatsuya Fujisawa di acara “Je me souviens” (Halaman 83)
  18. “Aku tidak mengeluh.  Setidaknya sedikit pengorbananku itu membuatnya senang.” (Halaman 86)
  19. Tentu saja aku tahu.  Karena aku sering memperhatikannya.  Tanpa sadar aku jadi mengenal semua kebiasaannya. —Tatsuya Fujisawa di acara “Je me souviens” (Halaman 86)
  20. Karena itulah sekarang aku memelukmu.  Mengisi ulang tenagaku.  —Tatsuya Fujisawa kepada Tara Dupont (Halaman 144
  21. Aneh sekali… Kenapa hanya dengan melihat gadis itu saja bisa merasa gembira? (halaman 146)
  22. “Aku memberimu jam saku itu supaya kau lebih memperhatikan waktu.  Jangan kerja terus-terusan.  Kau harus ingat ada waktunya untuk istirahat.” Tara kepada Tatsuya (Halaman 166)
  23. “Aku sangat senang bisa mengenalmu.” “Terima kasih” Tatsuya kepada Tara (Halaman 228)
  24. “Aku tidak pernah menyesal mengenalmu.  Percayalah padaku.  —Tatsuya Fujisawa kepada Tara Dupont (Halaman 229)
  25. Saat ia meninggalkan Paris, hatinya tidak akan sakit.  Ia yakin itu.  Karena pada saat itu, hatinya juga akan mati.  Tidak akan merasakan apa-apa lagi. (Halaman 231)
  26. “Apakah ada yang tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai?” Aku tahu. ___Tatsuya Fujisawa di acara “Je me souviens” (Halaman 233)
  27. Aku dan segala yang kuinginkan dalam hidup.  Tatsuya Fujisawa (Halaman 253)
  28. Selama dia bahagia, aku juga akan bahagia.  Sesederhana itu.  Tatsuya Fujisawa kepada Sebastian.  (Halaman 264)

Baca juga : Buku Serial bumiSerial Anak Nusantara dan Serial Anak-Anak Mamak

Recommended book 📚

Happy reading! 📚📖😊

With Love, ❤️

[Review Buku]: Off The Record Karya Ria SW

Judul Buku          :  Off The Record
Penulis                 :  Ria SW
Penerbit               :  Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit       : Juni 2018.  Cetakan ke Empat, Juli 2018
Jumlah Halaman:  224 Halaman

Sinopsis:

””Itu videografernya dikasih makan nggak sih?”’ ””Kak, kok makannya banyak tapi tetep kurus?”’ ””Kak, ada cerita menarik nggak selama syuting?”’ Apa yang kamu rasain saat menonton videoku di YouTube? Selain kepingin ikut makan bareng karena mayoritas isinya video makanan enak yang buat ngiler, pernah nggak sih kamu bertanya-tanya hal lain kayak pertanyaan di atas? Dalam Off the Record, aku mau cerita tentang keseruan yang nggak tertangkap kamera selama syuting.

Aku mau ceritain kisah yang nggak pernah aku bagi sebelumnya, bahkan aku mau ajak kamu lihat aku secara personal. Kamu siap nggak? Pokoknya, siapin pikiran kalian selama membaca buku ini ya! Dan jangan lupa harus sudah selesai makan karena dalam buku ini aku masih pengin godain kamu biar ngiler! Hihihi! *Ria SW adalah food vlogger yang memiliki lebih dari 1 juta subscriber di YouTube dan telah mendapatkan 170 juta viewer.

Setelah beberapa minggu yang lalu saya baca fiksi, kini baca non fiksi karya Ria SW, seorang food vlogger.  Kalau yang belum tahu silahkan Continue reading “[Review Buku]: Off The Record Karya Ria SW”

[Novel Sejarah] : Review dan Sinopsis Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy

Judul Buku : API TAUHID
Penulis         : Habiburrahman El Shirazy
Terbit           :Jakarta, 2013. Cetakan XVI, Januari 2018
Penerbit       : Republika
Halaman      : 587 Halaman

Sinopsis:

“Kehadiran novel Api Tauhid ini sangat pas dengan perkembangan dunia Islam saat ini. Pada saat dunia Islam dihadapkan pada persoalan radikalisme dan kaburnya orientasi peradaban.
Kekuatan sebuah novel sejarah tentu terletak pada kemampuannya dalam menampilkan peristiwa sejarah secara Indah dan menawan. Novel menjadi sarat dengan hikmah sejarah yang berfungsi untuk menjadikan peristiwa masa lalu sebagai pengingat dan pelajaran bagi generasi sesudahnya. Sejarah yang merupakan pengalaman masa lalu (mati) dalam novel ini menjadi hidup kembali (living history), memberikan ibrah yang luar biasa. Inilah yang dihidangkan novel Api Tauhid ini.
Kemampuan untuk menghidupkan kembali Continue reading “[Novel Sejarah] : Review dan Sinopsis Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy”

[Review Buku] : Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia

Rumah Tanpa Jendela - Asma nadia
alhamdulillah dapat tanda tangan penulisnya, Bunda Asma Nadia

Judul buku : Rumah Tanpa Jendela
Penulis : Asma Nadia
Penerbit : Republika
Tahun Terbit : Oktober 2017
Halaman : vi + 215 hal
Ukuran : 13.5 x 20,5 cm

Sinopsis  : Bukan besarnya rumah atau luas halaman dari balik pagar rendah yang memesona Rara, melainkan jajaran pot-pot cantik yang ditaruh di depan jendela-jendela besar rumah tersebut.
Belum pernah Rara melihat jendela sedemikian Continue reading “[Review Buku] : Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia”