“Dunia ini sederhana, dan hidup ini juga sederhana.” Namun, membuatnya tetap sederhana itu tidak mudah, dan di sanalah hari-hari biasa yang kita lewati akan menjadi ujian bagi kita. (halaman 302) Continue reading “[Review Buku] Berani Bahagia karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga” →
Tag: non fiksi GPU
[Review Buku] Berani Tidak Disukai karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga
Hidup ini terdiri dari serangkaian momen, tanpa masa lalu dan masa depan. Kau berusaha memberikan jalan keluar bagi dirimu sendiri dengan berfokus pada masa lalu dan masa depan. Apa yang terjadi di masa lalu sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan dirimu yang ada di sini saat ini, dan apa yang mungkin terjadi di masa depan bukanlah hal yang perlu dipikirkan di sini pada saat ini. Kalau hidup sungguh-sungguh di sini pada masa kini, kau takkah mempedulikan hal-hal tersebut. (halaman 300)
Continue reading “[Review Buku] Berani Tidak Disukai karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga”[Review Buku] Goodbye, Things Hidup Minimalis Ala Orang Jepang Karya Fumio Sasaki
Saya tidak akan membandingkan diri dengan siapa-siapa lagi, saya juga tidak akan menyiapkan diri menyambut masa yang masih jauh di depan. Kaya atau miskin, sedih atau bahagia, akan saya hadapi. Yang penting saya hadir dan mengalami masa sekarang. (halaman 216)
Continue reading “[Review Buku] Goodbye, Things Hidup Minimalis Ala Orang Jepang Karya Fumio Sasaki”

10 Buku Nonfiksi Favoritku di Tahun 2020
Di tahun 2020, saya lebih banyak membaca buku non fiksi. Saya suka buku tentang tokoh inspiratif, saya juga memilih buku self improvement, buku tentang self healing juga. Dari buku-buku yang saya baca di tahun ini. Berikut daftar buku yang paling berkesan dan menjadi favorit saya sepanjang perjalanan tahun 2020. Continue reading “10 Buku Nonfiksi Favoritku di Tahun 2020”
[Review Buku] Sungguh Kau Boleh Pergi Karya Tere Liye
Judul Buku : Sungguh, Kau Boleh Pergi
Penulis : Tere Liye
Tahun Terbit : 25 Nopember 2019. Cetakan I
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 96 halaman
ISBN : 9786020636160
Sinopsis:
Apalagi urusan perasaan. Cinta bisa berganti benci. Percaya memudar berganti kusam ragu. Pun komitmen menipis berubah jadi lupa.
Tapi aku di sini. Meyakini bahwa. Continue reading “[Review Buku] Sungguh Kau Boleh Pergi Karya Tere Liye”
[Review Buku] : Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini Karya Marchella FP
Judul Buku : Nanti Kita Cerita Hari Ini
Penulis : Marchella FP
Penerbit : PT. Gramedia
Tahun Terbit : Cetakan pertama, Oktober 2018. Cetakan kedelapan, November 2018
Nanti kita cerita tentang hari ini…
Besok kita buat yang lebih baik lagi.
@NKCHI
Buku ini sangat menarik perhatian saya ketika pertama kali melihat cover-nya. Setelah membuka lembaran pertama, rasanya seperti terperangkap menikmati ilustrasi indah yang digambar Marchella. Tak ingin berhenti membaca, hingga lembaran terakhir. Marchella menjadi penulis sekaligus ilustratornya buku ini. Banyak kata-kata movitasi yang ditulis dengan sederhana tapi sangat bermakna. Tidak berat, tapi akan membuat kita berfikir dibalik pesan yang disampaikan melalui kata-katanya. Buku ini merupakan kategori Continue reading “[Review Buku] : Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini Karya Marchella FP”
[Review Buku Travel Writing ]: Titik Nol karya Agustinus Wibowo
Sinopsis:
Perjalananku bukan perjalananmu
Perjalananku adalah perjalananmu
TITIK NOL “Makna Sebuah Perjalanan”
Jauh. Mengapa setiap orang terobsesi oleh kata itu? Marco Polo melintasi perjalanan panjang dari Venesia hingga negeri Mongol. Para pengelana lautan mengarungi samudra luas. Para pendaki menyabung nyawa menaklukkan puncak.
Juga terpukau pesona kata “jauh”, si musafir menceburkan diri dalam sebuah perjalanan akbar keliling dunia. Menyelundup ke tanah terlarang di Himalaya, mendiami Kashmir yang misterius, hingga menjadi saksi kemelut perang dan pembantaian. Dimulai dari sebuah mimpi, ini adalah perjuangan untuk mencari sebuah makna.
Hingga akhirnya setelah mengelana begitu jauh, si musafir pulang, bersujud di samping ranjang ibunya. Dan justru dari ibunya yang tidak pernah ke mana-mana itulah, dia menemukan satu demi satu makna perjalanan yang selama ini terabaikan.
“Agustinus telah menarik cakrawala yang jauh pada penulisan perjalanan (travel writing) di Indonesia. Penulisan yang dalam, pengalaman yang luar biasa, membuat tulisan ini seperti buku kehidupan. Titik Nol merupakan cara bertutur yang benar-benar baru dalam travel writing di negeri ini.” –Qaris Tajudin, editor Tempo dan penulis novel.
Catatan perjalanannya tidak banyak menekankan pada petualangan pribadi atau beragam keberhasilan yang dicapainya, melainkan berisi orang-orang yang ditemuinya sepanjang perjalanannya. Tulisan-tulisannya lebih memberi penghormatan pada kenangan-kenangan tentang mereka yang telah menyentuh, memperkaya, mencerahkan hidupnya. Merekalah yang menjadi alasan kenapa Agustinus bisa lolos dari zona perang tanpa terluka sedikit pun, melewati wilayah-wilayah sulit dengan mudah, dan melakukan perjalanan panjang dengan dana amat terbatas. Nilai perjalanan tidak terletak pada jarak yang ditempuh seseorang, bukan tentang seberapa jauhnya perjalanan, tapi lebih tentang seberapa dalamnya seseorang bisa terkoneksi dengan orang-orang yang membentuk kenyataan di tanah kehidupan. —Lam Li
Saya suka dengan cover buku Titik Nol. Biru cerah dengan anak melompat dari pohon. Bebas. Berani. Nekat. Buku travel writing yang ditulis dari sisi seorang jurnalis ini begitu runut, seakan tak pernah kehabisan kata untuk mengisahkan perjalanannya yang tertuang dalam 552 halaman. Dalam buku ini dibuka dengan tulisan dari sahabatnya Lam Li berjudul memberi arti pada perjalanan. Kemudian dilanjutkan dengan penantian, safarnama, senandung pengembara, surga Himalaya, kitab tanpa aksara, mengejar batas cakrawala, dalam nama Tuhan, di balik selimut debu, pulang, dan akhir sebuah jalan. Mengisahkan perjalanan di berbagai negara dari sudut pandang berbeda, yang selama ini tidak banyak diangkat ke media . Tanpa membaca buku -buku Agustinus : Selimut Debu, Garis Batas dan Titik Nol, saya tidak akan pernah tahu tentang keadaan yang sebenarnya negara-negara Asia Tengah, Asia Timur dan Asia Selatan, negara-negara yang dikunjungi penulisnya. Buku travel writing yang menyuguhkan hal berbeda, pengalaman berbeda, sudut pandang yang berbeda, bahkan pemaknaan yang berbeda tentang arti sebuah perjalanan. Tak hanya lewat tulisan, foto-foto yang disajikan dalam buku, seakan berbicara tentang orang-orang, keadaan bahkan suasana yang Continue reading “[Review Buku Travel Writing ]: Titik Nol karya Agustinus Wibowo”
[Review Buku]: Imperfect Karya Meira Anastasia
Judul Buku : IMPERFECT A Journey to Self-Acceptance
Penulis : Meira Anastasia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2018. Cetakan ketiga, Juni 2018
Jumlah Halaman : 172 Halaman
Sinopsis:
””Ternyata, orang cakep belum tentu istrinya cantik!”’ JLEB! Komentar di Instagram suamiku (@ernestprakasa) di atas adalah kalimat yang akan kuingat seumur hidup. Ternyata menjadi istri seorang public figure itu berat ya, karena sepertinya aku harus memenuhi ekspektasi netizen. #nangisdipojokan Rambut pendek, kulit gelap, jarang pakai makeup, juga bentuk badan dan payudara yang tidak ideal lagi setelah melahirkan dua anak, semakin memperberat jalanku untuk berdamai dengan diri sendiri.
Tetapi, jalan yang berat bukan berarti mustahil. Hanya saja butuh waktu dan kesabaran karena prosesnya lama dan sama sekali tidak mulus. Yah, samalah seperti kulitku. #storyofmylife Menulis buku ini membuatku harus membuka kembali banyak luka. Tetapi dengan mengakui luka, aku jadi bisa belajar bagaimana mengatasinya. Juga belajar menjadi lebih kuat lagi.
Buku ini bukanlah buku motivasi, melainkan kumpulan cerita seorang perempuan, istri, sekaligus ibu yang sedang berjuang agar bisa mengatakan kepada diri sendiri: Aku tidak sempurna, tapi tidak apa-apa.Karena aku bahagia.
Menurut saya, ini merupakan buku yang asik dan menarik. Walaupun bukan buku Continue reading “[Review Buku]: Imperfect Karya Meira Anastasia”
[Review Buku]: Off The Record Karya Ria SW
Judul Buku : Off The Record
Penulis : Ria SW
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Juni 2018. Cetakan ke Empat, Juli 2018
Jumlah Halaman: 224 Halaman
Sinopsis:
””Itu videografernya dikasih makan nggak sih?”’ ””Kak, kok makannya banyak tapi tetep kurus?”’ ””Kak, ada cerita menarik nggak selama syuting?”’ Apa yang kamu rasain saat menonton videoku di YouTube? Selain kepingin ikut makan bareng karena mayoritas isinya video makanan enak yang buat ngiler, pernah nggak sih kamu bertanya-tanya hal lain kayak pertanyaan di atas? Dalam Off the Record, aku mau cerita tentang keseruan yang nggak tertangkap kamera selama syuting.
Aku mau ceritain kisah yang nggak pernah aku bagi sebelumnya, bahkan aku mau ajak kamu lihat aku secara personal. Kamu siap nggak? Pokoknya, siapin pikiran kalian selama membaca buku ini ya! Dan jangan lupa harus sudah selesai makan karena dalam buku ini aku masih pengin godain kamu biar ngiler! Hihihi! *Ria SW adalah food vlogger yang memiliki lebih dari 1 juta subscriber di YouTube dan telah mendapatkan 170 juta viewer.
Setelah beberapa minggu yang lalu saya baca fiksi, kini baca non fiksi karya Ria SW, seorang food vlogger. Kalau yang belum tahu silahkan Continue reading “[Review Buku]: Off The Record Karya Ria SW”
[Travel Book] : SOUL TRAVELERS Turning Miles Into Memories
Judul buku : SOUL TRAVELERS Turning Miles Into Memories
Penulis : Andre Mokalu and Friends
Penerbit : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Tahun Terbit : cetakan I, Agustus 2017
Halaman : 426 halaman
Buku yang berjudul Soul Travellers: Turning Miles into Memories adalah kumpulan dari 39 penulis berasal Indonesia yang berbagi kisah their life-changing trips dari berbagai kota di dunia. Pembuatan kompilasi esai ini bertujuan untuk berbagi semangat dan inspirasi kepada generasi muda Indonesia untuk travelling aboard dan finding the meaning of life sebagai proses Continue reading “[Travel Book] : SOUL TRAVELERS Turning Miles Into Memories”
You must be logged in to post a comment.