Di tahun 2020 ini, saya membaca sekitar 29 buku fiksi. Senang sekali bisa membaca buku-buku tersebut. Namun, dari ke-29 judul tersebut ada beberapa yang sangat berkesan untuk saya. Continue reading “9 Buku Fiksi Favoritku di Tahun 2020”

Di tahun 2020 ini, saya membaca sekitar 29 buku fiksi. Senang sekali bisa membaca buku-buku tersebut. Namun, dari ke-29 judul tersebut ada beberapa yang sangat berkesan untuk saya. Continue reading “9 Buku Fiksi Favoritku di Tahun 2020”
“Hidup terkadang sulit. Hanya buku yang bisa menghiburku.”—Jeon Seol
Kutipan yang saya tulis di atas, merupakan salah satu kutipan favorit saya yang disampaikan oleh salah satu karakter dalam Continue reading “Daftar Buku yang Dibaca Tahun 2020”
Tulislah sesuatu yang harus dibaca banyak orang, bukan yang ingin dibaca banyak orang. (halaman 121)
Continue reading “[Review Buku] Selamat Tinggal Karya Tere Liye”
“Terkadang, yang perlu kau lakukan adalah memutar balik sudut pandangmu untuk dapat melihat kebenaran orang lain.” (halaman 487). Continue reading “[Review Buku] ORIGIN Karya Dan Brown”
Terima kasih atas kerja kerasmu sampai sekarang. Dedikasimu dalam menolongku tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku.—Nana (halaman 15)
“Nana kan penurut, jadi kau bisa tetap jadi anak baik kan sesudah ini?”—Satoru (halaman 323) Continue reading “[Review Buku] The Traveling Cat Chronicles Karya Arikawa Hiro”
“Waktu akan membuat kita lupa, tapi yang kita tulis akan membuat kita ingat.” —Pidi Baiq
Judul Buku : HELEN dan SUKANTA
Penulis : Pidi Baiq
Tahun Terbit : Cetakan I, Oktober 2019
Penerbit : The Panasdalam Publishing
Jumlah Halaman : 364 halaman
ISBN : 978-623-92083-0-1
Sinopsis:
Di restoran Indonesia Lachende Javanaan, Harlem, Belanda, tahun 2000, Nyonya Helen bercerita kepada saya tentang masa lalunya selama dia tinggal di Hindia Belanda, yang kini bernama Indonesia.
“Saya lahir dan tumbuh di Ciwidey. Masa remaja saya, saya habiskan di Bandung, sampai kemudian Jepang datang pada tahun 1942 dan mengubah semuanya.
Nyonya Helen kemudian menceritakan juga kisah asmara yang dia jalin bersama Continue reading “[Review Buku]: Helen dan Sukanta Karya Pidi Baiq”
“Biar kau tahu Ikal, orang-orang seperti kita tak punya apa-apa, kecuali semangat dan mimpi-mimpi, dan kita akan bertempur habis-habisan demi mimpi itu!” … Tanpa mimpi orang-orang seperti kita akan mati. –Arai pada Ikal (halaman 143)
Continue reading “[Review Buku]: Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata”
Judul Buku : Orang-Orang Biasa
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Penerbit Bentang (PT. Bentang Pustaka)
Tahun Terbit : Cetakan 1, Februari 2019
Jumlah Halaman : 300 halaman
“Ordinary Pepople, destined to be the second international bestseller for Indonesian author, Andrea Hirata, after his first one that surprised the world’s reader, The Rainbow Troops. –Jill Simmons, New York
Continue reading “[Review Buku] Orang-Orang Biasa Karya Andrea Hirata”
Judul Buku : Sirkus Pohon
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Agustus 2017. Cetakan ketiga, January 2018
Jumlah Halaman: 384 Halaman
“Fiksi, cara terbaik menceritakan fakta.” -Andrea Hirata
Sinopsis:
Baiklah, Kawan, kuceritakan padamu soal Continue reading “[Review Buku]: Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata”
Judul Buku : Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Cetakan kedua puluh, April 2018
Tebal buku : 507 halaman
Sinopsis:
Ada tujuh miliar penduduk bumi saat ini. Jika separuh saja dari mereka pernah jatuh cinta, maka setidaknya akan ada satu miliar lebih cerita cinta. Akan ada setidaknya 5 kali dalam setiap detik, 300 kali dalam semenit, 18.000 kali dalam setiap jam, dan nyaris setengah juta sehari-semalam, seseorang entah di belahan dunia mana, berbinar, harap-harap cemas, gemetar, malu-malu menyatakan perasaanya.
Apakah Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah ini sama spesialnya dengan miliaran cerita cinta lain? Sama istimewanya dengan kisah cinta kita? Ah, kita tidak memerlukan sinopsis untuk memulai membaca cerita ini. Juga tidak memerlukan komentar dari orang-orang terkenal. Cukup dari teman, kerabat, tetangga sebelah rumah. Nah, setelah tiba di halaman terakhir, sampaikan, sampaikan ke mana-mana seberapa spesial kisah cinta ini. Ceritakan kepada mereka.
Kalau Andrea Hirata dengan Laskar Pelangi-nya beraroma budaya Melayu dan mengeksplorasi Pulau Belitong. Kemudia A. Fuadi dengan Negeri Lima Menara-nya yang Minang banget dengan budaya merantaunya yang khas. Maka Tere Liye dengan Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah-nya dengan kehidupan di sungai Kapuas (Sungai Kapuas atau sungai batang Lawai (Laue) merupakan sungai yang berada di provinsi Kalimantan Barat. Sungai ini merupakan sungai terpanjang di Indonesia dengan panjang total 1.143 km.). Budaya Dayak, Melayu dan Cina peranakan, dengan alur ceritanya sederhana dan kisah kehidupan sehari-hari, maka aroma Pontianak-lah yang membuat buku ini memiliki nilai plus. Setting tempatnya sangat menarik, baru pertama kali saya membaca buku dengan setting kota Pontianak.
Novel ini menceritakan Kisah Continue reading “[Review Buku] Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah Karya Tere Liye”
You must be logged in to post a comment.