[Review Buku] The Star And I Karya Ilana Tan

“Adakalanya orang-orang yang menghilang adalah orang-orang yang tidak ingin ditemukan.” (halaman 249)

Judul                     : The Star and I
Penulis                  : Ilana Tan
Jumlah Halaman   : 344 halaman
Penerbit                 : Gramedia Pustaka Utama
ISBN                      :  9786020649665

Sinopsis:

Sejak kecil, Olivia Mitchell ingin tahu siapa orangtua kandungnya. Jadi, ketika ia mendapat kesempatan berkerja di New York, ia pun menyambarnya tanpa ragu. Namun, mencari seseorang tanpa nama di kota sebesar New York adalah sesuatu yang mustahil. Kini kontrak kerja Olivia akan segera berakhir, dan Olivia menolak pulang ke Inggris sebelum berhasil melacak keberadaan orangtua kandungnya. Itu berarti ia harus segera mencari pekerjaan baru supaya ia bisa tetap tinggal di New York.

Seolah-olah semua itu belum cukup memusingkan, Olivia mendadak bertemu kembali dengan Rex Rankin—sahabat masa kecilnya, sekaligus cinta pertamanya yang gagal—yang muncul untuk menawarkan bantuan.

The Star and I, merupakan buku ketiga dari trilogi New York. Buku pertamanya Sunshine Becomes You (2012)—sudah diangkat ke layar lebar, kemudian buku kedua In A Blue Moon (2015).

Olivia Mitchell—Ollie, adalah aktor dari Inggris yang sedang mengambil pekerjaan di New York, dan sekalian mencari ibu kandungnya. Ollie diadopsi oleh pasangan Mitchell yang sangat baik, dari Madeline West Home fo Children dan melewatkan masa kecil hingga di dewasa di Glasgow, Skotlandia. Pekerjaan Ollie akan habis bulan Januari, tapi pencariannya belum berhasil. Olivia juga bertemu kembali dengan sosok cinta pertamanya yang pernah gagal dan bertahun-tahun menghilang.

Lawrence Rex Rankim—Rex,  adalah seorang introvert dan musisi, sahabat Ollie sejak kecil. Dia datang ke New York, untuk memberikan bantuan kepada sahabatnya.

Suatu hari, saat Ollie menghadiri makan siang bersama Abigail dan Adam, tak disangka dia bertamu kembali dengan sahabat masa kecilnya, Rex. Akankah kedua sahabat tersebut kembali berbaikan, dan akankah orang yang tidak ingin ditemukan pada akhirnya ditemukan?

Baca juga: Review drama Start Up

Karakter: Olivia Mitchell, Lawrence Rex Rankim, Mack Flint, Ian, Lauren Mitchell, Abigail, Adam McDonald, Rosa, David King, John Willoughby, Robert Ramford, Clara King, Doris Norton, Skye, Kate Lin, Marry Lin, Jerusha Abbott, Dennis, Mrs. Coleman, Jill, Poly, Herbett, James, Doreon, Nicolas Li.

Yang menarik dari buku ini:

  • Terus terang, sejak buka open PO buku ini mulai 28.12.2020 di akun Ig @bukugpu, saya langsung tertarik melihat cover-nya yang kece. Judulnya juga bikin penasaran, dan tentu saja come back-nya Ilana Tan, setelah hiatus lima tahun. Tentu sebagai pembaca, saya sangat menantikan sesuatu yang baru.
  • Tema yang diangkat dalam buku ini mencari orang hilang yang tidak ingin ditemukan dan kesalahpahaman dengan sahabat masa kecil hingga terjadi perang dingin.

Namun, buat kamu pembaca buku Ilana Tan, ketika membaca buku ini, sebaiknya don’t expect to much, just enjoy saja. Sebab, setelah menuntaskan buku ini dalam waktu kurang dari 24 jam, saya harus menerima kenyataan bahwa pola di buku ini masih sama dengan buku-buku Ilana Tan sebelumnya. Menggunakan POV ketiga seperti novel sebelumnya. Banyak tokoh yang sebeneranya perannya tidak terlalu signifikan. Dan sayang sekali, untuk penulis sekaliber Ilana Tan, rentang waktu lima tahun karya barunya ini gaya kepenulisannya masih sama. Jika pertanyaannya apakah setelah hiatus penulis menawarkan sesuatu yang baru? Nyatanya tidak ada. Makanya kalau kamu mau baca buku ini, silakan saja. Buku ini tetap asik dibaca, tapi tidak perlu berharap banyak ada hal baru dan berbeda.  Secara keseluruhan bukunya tidak mengecewakan, setidaknya ending-nya tetap oke, kok.

Sejauh ini dari semua buku Ilana Tan, saya masih suka tertralogi empat musim. Meskipun The Star an I not my favorite book, saya tetap senang baca bukunya. Semoga di karya-karya berikutnya Ilana Tan bisa menampilkan sesuatu yang baru, upgrade dan fresh.

Baca juga: Review Buku-Buku karya Ilana Tan Winter In Tokyo, Autumn In Paris, Spring In London, dan Summer in Seoul

PO, ber-ttd penulis

Berikut ini kutipan-kutipan favorit saya dalam buku The Star and I:

  1. Namun, apa yang tidak mampu diungkapkannya dalam bentuk ucapan dengan mudah bisa diungkapkannya dengan tulisan. (halaman 23)
  2. “Segala sesuatu itu mungkin, walaupun membutuhkan waktu.” (halaman 50)
  3. “Kita tidak bisa menyenangkan semua orang.” (halaman 141)
  4. “Kuberitahu ya, wanita adalah makhluk membingungkan yang dipenuhi berbagai emosi bertolak belakang. Mereka menangis ketika bahagia, tertawa ketika kesal, dan marah-marah ketika khawatir.” (halaman 165)
  5. “Tapi kadang-kadang kita bisa dengan mudah salah mengartikan sikap dan tindak-tanduk seseorang.” (halaman 202)
  6. “Jalani saja hidup yang kau miliki sekarang.” (halaman 215)
  7. “Begitulah hidup, kita tidak bisa mendapatkan semua yang kita inginkan.” (halaman 282)
  8. “Aku bukan cenayang. Aku tidak bisa membaca pikiranmu.” (halaman 305)
  9. Tapi sayang sekali kenyataan tidak pernah berjalan sesuai harapan. Dan aku harus menerima kenyataan itu, bagaimana pun caranya. (halaman 329)
  10. Ia kini merasa lebih optimis menghadapi masa depan. Ia tahu bayangan gelap dari masa lalunya tidak akan pernah hilang. Namun, ia tidak akan memandang ke belakang. Mulai sekarang, ia hanya akan memandang ke depan. Dan ia akan baik-baik saja. (halaman 334)

Baca juga:

Happy Reading! 🙂

With Love, 

21 thoughts on “[Review Buku] The Star And I Karya Ilana Tan

  1. Waahh… Mbak Ai akhirnya ikut PO ya? Saya masih setia menunggu ebooknya saja hehee…
    Awal tahu kalau buku baru Ilana Tan mau terbit, excited banget tapi begitu tahu kalau ini buku ketiga dari New York series, membuat saya menunda untuk membelinya. Dan saya juga baru tahu kalau Sunshine Becomes You dan In a Blue Moon termasuk New York series 😅 duuh… ke mana saja saya selama ini? 😅😅😅
    Saya setuju dengan Mbak Ai, tetralogi musim memang tak tergantikan ❤️

    Liked by 1 person

    1. Iya, Kak. Ikutan 😄
      Setelah baca buku fisiknya, kayaknya better menunggu ebook-nya saja di Gramedia digital, Kak. 🥰

      Mungkin Kak Na, sibuk dengan buku-buku lain 😅

      Iya, Kak. Makanya kan, berharap banget seri selanjutnya bisa lebih memorable dari novel empat musim. 😂
      Tapi sejauh ini seri tersebut masih the best dari karya Ilana Tan.

      Like

      1. Aamiin, Kak Na 🤲😁

        Hihi, sepertinya Kak Na masih punya tumpukan buku TBR 😁 happy reading, Kak 🥰

        Iya, Kak Na. Siapa tau kan, ngeluarin seri baru di projek berikutnya yang lebih mantap 😄🤲

        Like

      2. Hihi… masih banyak dan mayoritas buku non fiksi. Memang akhir-akhir ini kecepatan membaca saya menurun, saya butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan satu buku tapi yaa nggak apa-apa juga karena membaca buku bukan sebuah perlombaan, iya kan Mbak? 😁 Tapi di sisi lain juga pengin bisa lebih banyak baca buku.

        Kalau Mbak Ai, dalam satu bulan bisa baca berapa buku, Mbak? Saya lihat update review buku di bulan Januari, beberapa update di waktu yang berdekatan. Saat itu saya sampai bertanya-tanya sendiri, “Mbak Ai, seminggu baca berapa buku ya? Ini masih awal Januari tapi udah banyak aja review-nya?” 😁

        Aamiin 🙏

        Liked by 1 person

      3. It’s ok, Kak Na 😊😊 Yang penting terus baca buku, karena membaca bukan tentang lomba lari cepat-cepatan, tapi menikmati momen saat duduk sambil masuk ke dalam buku yang tersaji dan kita baca. 🥰🥰

        Saya bermimpi jadi penulis, dan salah satu syaratnya harus banyak baca buku. Makanya berusaha baca buku, bahkan kalau lagi lelah, baca buku bisa mengembalikan mood 😄

        Saya minimal baca satu judul buku dalam seminggu. Kalau di minggu itu tidak sempat menamatkan buku, maka di minggu berikutnya saya menamatkan dua buku. Bulan Januari baru baca 6 buku. Sebenarnya review di bulan Januari, beberapa bukunya sudah saya baca di bulan Desember, tapi belum sempat saya review karena keasyikan baca 😆

        Liked by 1 person

      4. Baru buku antologi, Kak. Belum yang sendiri, masih gagal tembus di beberapa penerbit, hehe.

        Iya, Kak Na. 🥰 Terima kasih sudah berbaik hati mendoakan saya. Aamiin Aamiin Aamiin YRA 🤲🤲😊😊

        Like

      5. Walaupun baru antologi tapi kan sudah pernah menerbitkan sebuah karya, tetap patut diapresiasi 😊 Tidak apa-apa Mbak belum tembus penerbit, yang penting terus menulis dan tidak berhenti kirim naskah ke penerbit.

        Kembali kasih, Mbak Ai 😊

        Liked by 1 person

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s