Tahukah Kamu : Beberapa film laris Indonesia sepanjang masa yang diangkat dari buku-buku karya Penulis Indonesia?
Nah, biasanya kalau ternyata saya sudah baca bukunya terus tahu-tahu difimkan, ketika filmnya muncul ya saya hanya akan nonton saja menikmati visual, tapi gak mesti ribet protes kalau tiba-tiba ada cerita di buku yang tidak tervisualisasikan dalam film, atau ada cerita di film yang gak ada di bukunya, atau bahkan misal pemainnya gak sreg, just enjoy. Gak akan ada film yang diadaptasi dari buku mampu 100 persen digambarkan dengan sempurna. Karena film berkaitan dengan durasi, sementara buku bebas-bebas saja mau berapa ratus atau bahkan ribuan halamaan.
Kamu suka baca buku atau keduanya? Kalau film diangkat ke lebar, Kamu lebih memilih nonton film dulu baru baca buku, atau memilih baca buku dulu baru nonton?
Kalau saya fleksibel saja, kalau ada bukunya (pinjam atau beli) tentu saya mau baca buku dulu. Tapi kalau belum bisa pinjam dan belum bisa beli, saya nonton saja (seperti saat nonton Laskar Pelangi, nonton filmnya dulu baru baca bukunya, awalnya pinjam, tapi karena mau baca ulang dan pengen koleksi, akhirnya beli π).
Kalau nonton pun sebenarnya saya gak harus nonton di bioskop. Beberapa iya, tapi kebanyakan tidak. Bahkan film-film box office Indonesia yang diangkat dari novel karya penulis Indonesia, kebanyakan saya nunggu muncul di televisi yang tayang beberapa bulan kemudian. π π Kalau sekarang lebih praktis lagi, saya tinggal nunggu di Netflix. Banyak film Indonesia yang bagus bisa dinikmati di sana. Walaupun belum semuanya ada. Beruntung 2 film paling favorit ada di sana. Saya memang menikmati film gak harus di bioskop, nonton di rumah saja jauh lebih menyenangkan, hemat pula!ππ
Mendingan beli bukunya daripada nonton filmnya, eh ini tapi hanya soal selera saja sih, lebih suka nonton di bioskop atau di rumah. Ini hanya trik hemat ala pembaca buku macam saya. Kamu gak harus protes, dengan cara saya ππ Atau, adakah teman blogger yang juga sama kayak saya? *nyaritemen* π
Ini dia daftar buku dan penulisnya, yang filmnya ditonton lebih dari satu juta penonton, berdasarkan urutan paling atas yang hingga artikel ini ditulis, penontonnya di atas 5 juta hingga 1 juta penonton:
- Dilan 1990 karya Pidie Baiq
- Dilan 1991 karya Pidie Baiq
- Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
- Habibie & Ainun karya B.J. Habibie
- Ayat-Ayat Cinta karya Habinurrahman El Shirazy atau dikenal juga dengan panggilan Kang Abik
- Milea : Suara dari Dilan karya Pidie Baik
- My Stupid Boss karya Chaos @work
- Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habinurrahman El Shirazy atau dikenal juga dengan panggilan Kang Abik
- Imperfect (Kalau di filmnya jadi Imperfect: Karier, Cinta dan Timbangan) karya Meira Anastasia
- Eiffel Iβm in Love karya Rachmania Arunita
- 5 CM karya Donny Dhirgantoro
- Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini karya Marchella FP
- Ketika Cinta Bertasbih karya Habinurrahman El Shirazy
- Sang Pemimpi karya Andrea Hirata
- Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Buya Hamka
- Surga yang Tak dirindukan 2 karya Asma Nadia
- Surga yang Tak Dirindukan 1 karya Asma Nadia
- Ketika Cinta Bertasbih 2 karya Habiburahman El Shirazy
- Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer
- 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga
- London Love story karya Tisa TS
Sumber info selengkapnya silahkan cek wikipedia di sini. Dari 21 judul ini. Belum baca 3 buku lagi. Belum nonton semua, 4 judul lagi. Paling favorit yang difilmkan dan gak bosen nonton ulang: 5 CM, Laskar Pelangi, dan 99 Cahaya di Langit Eropa. Yang lainnya bagus tapi cukup nonton sekali ππ Dari dua puluh satu judul ini kebanyakan nonton di TV dan di Neflix. Nonton film paling memorable hanya satu: saat harus antri nonton Laskar Pelangi π
Diluar judul-judul di atas, masih banyak film-film yang diangkat dari buku karya penulis Indonesia. Ini dia daftar yang saya tahu:
Baca juga: buku bajakan rugikan diri sendiri dan banyak pihak
Kan baca buku itu gak harus beli, bisa pinjam di Perpustakaan, juga saudara yang suka baca atau bahkan sahabat dan teman-teman. π Kalau gitu, yuk kita baca buku terus nonton filmnya sambil nyemil rengginang di rumah aja! π *ya iyalah, kan sekarang status pandemi covid 19 belum dicabut* π Stay safe everyone.
Ini hanya judul-judul buku yang saya tahu. Jika banyak yang kurang silahkan ditambahkan di kolom komentar. Apakah kamu bisa menambahkan lagi judul film yang diangkat dari buku dan belum tertulis di sini?
Apakah kamu familiar dengan judul-judul film diatas? Atau kamu baru tahu bahwa judul-judul tersebut ternyata diangkat dari buku karya penulis Indonesia?
Bener banget sesuai mood, kalau pas ada bukunya ya baca dulu baru nnton dan sebaliknya saja hihi. Dan memang kita nggak bisa berekspetasi lebih akan itu
LikeLiked by 1 person
Iya Kak, disesuaikan. Bisa buku duluan, dan bisa film duluan.
Setuju kak Vera, kita memang gak bisa berekpektasi lebih, biar gak kecewa hehe.
LikeLike
Dari list pertama sudah nonton: 1,2,3,4,5,610,12,13,14,15 yang sudah nonton filmya tapi buku Habibie Ainun dan Ketika Cinta bertasbih belum baca.
Dari list kedua masih nonton Di bawah lindungan Kabaah, Trinity the naked traveller. Bukunya masih Di bawah lindungan Ka’bah yg pernah di baca. Itu pun waktu masih zaman anak sekolahan dulu. Padahal Dear Nathan ini, aku punya bukunya lho tapi belum sempat bacaππ€
Sama seperti mbak Ai,,,( bahkan lebih parah) aku nonton semua itu di rumah. Kadang dari Tv, kadang dari halaman Facebook dan kalau lagi mood download khusus.
Aku juga enjoy aza koq, mo baca duluan asyik, nonton duluan juga asyik. Kalo baca duluan, memang kadang sedikit kecewa karena tak seindah ekspektasi. Kalo nonton duluan, semakin enak pas membaca saat membaca adegan yg sudah ditonton di film jadi semakin asyik karena sdh tahu gambaran orangnya.
Btw, aku juga pernah nonton Madre dan filosopi Kopi yang diangkat dari novel juga.
LikeLiked by 1 person
Eh, boleh nambah nggak. Kalo tak silap,,, Salah Asuhan, Layar terkembang, Azab dan Sengsara, kan film yang diangkat dari novel juga.Pujangga Baru atau balai pustaka,,,lupa. Bacanya zaman sekolahan, nontonnya juga sdh lama
LikeLiked by 1 person
Boleh banget mbak Sondang π
Wah buku-buku sastra itu saya udah baca bukunya tapi belum nonton filmnya. Iya bener judul-judul itu diangkat dari novel angkatan Balai Pustaka. Angkatan Balai Pustaka itu banyak yg sad ending ya mbak π
LikeLike
Paslah itu mbak. Selalu dan selalu tragis serta menyedihkan. Mungkin begitulah trennya saat ituπ
LikeLiked by 1 person
Iya Mbak. Kehidupan sebelum merdeka mungkin seperti yg digambarkan dalam karya sastra angkatan Balai Pustaka π
LikeLike
Mantaaap, luar biasa mbak Sondong π€©π€©π€©
Habibie dan Ainun rekomen baca bukunya. Gak kebayang, kalau sekarang baca lagi pasti bakalan kangen pasangan cinta sejat ini.
Mantaaap mbak π Dear Nathan kalau punya bukunya, asik dibaca. Kalau lagi perlu bacaan gak berat, buku ini cocok π
Sama ya kita mbak, film-filmnya banyak yg nonton di rumah.
Asik-asik aja ya mbak π
Tapi memang kalau nonton film duluan kita gak perlu repot bayangin setting, udah ada gambaran. Beda kalau baca buku dulu, mesti sibuk bayangin adegan versi imajinasi kita π
Hore saya dapat tambahan baru. Saya udah baca Madre blm nonton filmnya. Siap mbak. Terima kasih infonya
LikeLike
Wah, semoga suatu hari berjodoh dgn buku Habibie Ainun.ππ
Iya mbak, Dear Nathan kan tebal gitu makanya belum aku bacaπ
Kalau madre dan filosofi kopi, aku masih nonton filmnya saja mbak, belum baca bukunya juga.
Eh, aku ingat lagi. Ada film pernah aku tonton, Sepatu Dahlan tentang Pak Dahlan Iskan. Menurutku filmnya enak juga. Katanya dari buku juga.
LikeLiked by 1 person
Aamiin Aamiin ππ
Oh iya Sepatu Dahlan kan diangkat dari novel juga. Saya udah baca bukunya tapi blm nonton filmnya. Bukunya inspiring, tapi baru baca buku pertamanya saja.
Terima kasih infonya Mbak Sondang. Mantaap Mbak ππ
LikeLike
Banyak sih yang tahu cuma saya tuh tipe yg nggak berekspektasi banyak kalau nonton film adaptasi buku. Takut kecewa ..Bkn cuma film indo film barat juga begitu karena sulit mewakili imajinasi pembaca π yg berjubel. Jdi bukan cuma adaptasi script melainkan juga setting, talents, acting, dsb.
Contoh film barat yang plg “sukses” menerjemahkan imajinasi novelnya scr utuh menurutku ” The Silence of The Lambs” yang raih 5 oscar.
Namun yg saya masih merasa OK adaptasi dkknya : Dilan (yang pertama) dan Bumi Manusia.
LikeLiked by 1 person
Cara paling aman menyikapi film adaptasi dari buku memang ga perlu berekspektasi banyak biar gak kecewa π
Wow, saya belum tau tentang buku dan film ini. Sampai liat trailernya πyg main Jodie Foster pula.
Mantaap Mbak Phebie rekomennya π
Dilan yg pertama memang adaptasinya ok
LikeLike
Aku sudah tidak berekspektasi ketika ada film yang diangkat dari sebuah buku. Ga mau membandingkan keduanya. Kalau nonton yaa tinggal nikmati saja filmnya kayak gimana. alur ceritanya, plot, setting, dll nya.
biasanya aku akan baca bukunya terlebih dahulu. Kemudian sebisa mungkin nonton filmnya. Yaa ga semuanya, yang sesuai dengan minatku aja. antara lain film laskar pelangi, 5cm, sang pemimpi, bumi manusia, dan edensor.
intinya jangan pernah membandingkan buku dengan filmnya. Daripada nanti jadi kecewa π
LikeLiked by 1 person
Setuju Kak, daripada ribet, pusing dan kecewa memang paling enak ya tinggal dinikmati saja kalau ada film yg diadaptasi dari buku π dijamin bebas sakit perut
Mantaaap Kak. Tim pembaca buku lebih dulu yang suka detail π
Setuju Kak, tidak perlu dan jangan pernah membandingkan buku vs film π
LikeLike