[Review Buku] KonMari Mengubah Hidupku karya Khoirun Nikmah

“People cannot change their tyding habits without first changing their way of thinking.”-Marie Kondo (page, 54)

Judul                     : KonMari Mengubah Hidupku karya Khoirun Nikmah
Penulis                  : Khoirun Nikmah
Penerbit                : Penerbit Bentang
Jumlah halaman : 170 halaman
Tahun Terbit        : Cetakan kedua, Agustus  2018
ISBN                       : 978-602-291-502-7

Buku ini berkisah tentang bagaimana penulisnya merasa bahwa metode KonMari telah mengubah hidupnya, setelah dia pembaca buku berjudul The Life Changing Magic of Tidying up karya Marie Kondo. Penulis juga sejak kecil memang senang bebenah, namun setelah membaca buku tersebut, hidupnya jadi berubah.

Terdapat nama-nama besar yang memperkenalkan metode decluttering populer. Jika diurutkan dari nama penulis yang paling terkenal, ada Marie Kondo, Peter Walsh, Fumio Sasaki, Joshua Becker, Margaretta Magnusson, Don Aslett, Jet Hatmaker, Hideko Yamashita, Mellisa Michaels, dan masih banyak lagi. Namun, dari sederet nama tersebut, saya baru baca metode yang diperkenalkan oleh Marie Kondo lewat bebenah ala KonMari, dan Fumio Sasaki yang memperkenalkan gaya hidup minimalis. Meskipun belum membaca semua buku dari semua penulis itu, dua penulis yang bukunya sudah saya baca, saya sangat suka metode decluttering yang diperkenalkannya. Memangkas barang yang tidak diperlukan, serta belajar hidup minimalis, ini yang sedang berusaha saya pelajari dan terapkan dalam kehidupan saya sehari-hari.

Melalui  buku ini, penulis mengajak kita untuk berproses bersama. Dimulai dengan membandingkan KonMari dengan beberapa model decluttering (berbenah) lainnya sebelum akhirnya mantap memilih metode ini. Dengan telaten, penulis memberikan penyesuaian pada ide awal metode ini sesuai dengan kondisi di Indonesia, dilengkapi dengan tips menerapkannya bersama pasangan, anak, dan masyarakat.

Baca juga : The Life Changing Magic of Tidying up karya Marie Kondo

“Dengan kata lain, decluttering bisa juga menjadi salah satu jalan untuk mengurangi beban kita saat Hari Perhitungan di akhirat kelak. Maka, dari sini pun kita bisa menyimpulkan bahwa proses decluttering ini sangat penting, demi kesehatan jiwa dan raga.” (halaman 5)

Penulis juga mendirikan Komunitas KonMari Indonesia bersama sang suami, serta aktif mengisi kelas bagi orang-orang yang membutuhkan semangat dan dukungan ber-KonMari (dengan restu dari Tim Marie Kondo tentunya). Bermula dari grup WhatsApp dengan ratusan anggota, komunitas ini berkembang menjadi kelas offline yang digelar di berbagai kota di Indonesia.

Baca juga: Hidup Minimalis ala orang Jepang karya Fumio Sasaki

Buku ini berisi 7 bab. Selain itu juga dilengkapi dengan tips sukses Tidying Festival, cara melipat gamis, dress, atasan, hingga kerudung.  Penulis mengajak pembaca untuk mulai ber-KonMari dari nol. Menentukan ideal lifestyle diri kita sebelum memulai ber-KonMari.

Baca juga: Tanaman Hias kesayangan

Penulis juga membahas tentang bagaimana cara dia mengatasi inner child-nya, yang ternyata apabila tidak dibereskan, ini juga berbahaya. Dengan mengubah inner child, ini juga bisa mengubah hidup ke arah lebih baik. Penulis juga mencoba menghapus rasa pahit dengan mensyukuri segala yang telah dicapainya. Mengeliminasi hal-hal negatif, dan meyakininya bahwa bisa mengganti kepahitan kenangan masa kecil itu dengan kenangan yang lebih positif. Wah, ternyata beberes itu tidak selalu berkaitan dengan membereskan rumah, tapi juga bisa membenahi dan membereskan masa lalu dari kenangan-kenangan negatif. Menarik bukan? 😊😊

Selengkapnya, bagaimana metode KonMari bisa mengubah hidup penulisnya, silahkan baca bukunya 🙂

Selamat ber-KonMari! 🙂

Happy reading! 😍

With Love, ❤️

SUBSCRIBE AISAIDLUV

SIMAK JUGA SERBA-SERBI BUKU ALA SAYA BERIKUT INI:

4 thoughts on “[Review Buku] KonMari Mengubah Hidupku karya Khoirun Nikmah

  1. Sebagai info saja namanya sudah berubah dari Konmari Indonesia jadi Gemar Rapi. Sepertinya sulit menggunakan kata Konmari karena itu adalah branding yang tentunya dijaga ketat oleh Marie Kondo dan yang bisa menggunakan namanya hanya mereka yang sudah resmi jadi Konmari Consultant. Tidak serta merta orang acak bisa mengaku jadi konsultan Konmari….

    Liked by 1 person

      1. Betul kita harus banyak belajar dari cara mereka menjaga brand. Jadi ingat kasus sebuah brand di Jogja yg akhirnya ambruk karena tdk tegas pada pelaku2 yg mengklaim namanya..biasalah masalah hak cipta kan memang lemah disini. Asal bisa jadi uang yg penting manfaatkam momen tdk mau lewat jalur resmi yg mahal. Karena terlalu baik dan ada pembiaran brand yg tadinya terkesan unik jadi pasaran dan turun kualitasnya…ibaratnya barang copy paste yg sudah gampang didapetin..

        Liked by 1 person

      2. Iya mbak, saya salut dengan brand KonMari ini, dia bisa sebesar sekarang krn bisa menjaga brand identity-nya dg baik. Ga nyangka, bebenah pun jika know how to building the brand ternyata bisa mendunia, kreatif banget Marie Kondo ini. Meskipun telah banyak pendahulunya, di zaman ini metode bebenah akan langsung keinget metode KonMarie. Kenapa mau jd konsultan KonMari ini mesti antri dan mahal? Ya kalau gak dibikin kayak gitu bakalan gampang diklaim orang.

        Sedih sekali ya mbak, padahal brand-brand lokal di Indonesia juga gak kalah keren tapi memang harus tegas, krn di negeri kita sangat mudah kompetitor meng-copy paste, yg bahkan harganya bisa di bawahnya, kalau udah gitu byk pula komsumen yg memilih harga murah ketimbang yg mahal. Pertimbangannya kalau ada yg murah kenapa harus yg mahal. Padahal kalau urusan hak cipta, kalau nyontek dan copy paste sama saja dg ngambil hak orang..

        Like

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s