Apakah kamu membeli buku berdasarkan cap best seller book? Seberapa penting cap best seller book saat kamu memutuskan untuk membeli buku?
Kalau saya, membeli buku tidak harus selalu ada cap best seller book. Kecuali, untuk buku yang penulisnya belum pernah sama sekali saya baca karyanya, maka cap best seller book cukup menarik perhatian saya dan kemudian akan mempertimbangkan, apakah saya penasaran membeli atau membacanya. Tapi ini tidak selalu jadi alasan utama, hanya saja memang menjadi salah satu hal yang akan berpengaruh pada keputusan saya. Kalau saya sudah pernah baca dan suka dengan penulisnya, tanpa perlu ada cap best seller, jika ada karya barunya, saya tetap mau membelinya. Bahkan rela ikutan PO, kalau memang ngadain open PO sebelum bukunya launching.
Nah, lain lagi ceritanya kalau ternyata buku baru terbit yang saya baca ternyata beberapa bulan kemudian jadi best seller book, terus sampai cetak ulang beberapa kali atau hingga belasan bahkan puluhan kali, sebagai pembaca rasanya senang sekali. Gimana sebagai penulis ya? Oh baiklah, saya ikut berbahagia untuk para penulisnya juga π
Baca juga: book lovers
Kalau saya sebagai pembaca buku, memutuskan membeli buku tidak harus selalu ada cap best seller book. Tapi kalau memang saya belum tahu karya seorang penulis, eh tahu-tahu bukunya best seller, otomatis saya penasaran dong, isinya tentang apa sih? Sesuaikah isinya dengan selera saya? Karena balik lagi, baca buku itu soal selera. Menurut saya, tidak ada buku yang bagus banget atau pun jelek banget, pasti ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Memang tidak semua buku bagus dan bergizi serta memberi pengaruh positif pada pembacanya. Kembali lagi itu soal selera dan bagaimana pilihan untuk membaca buku yang akhirnya kita bisa memikirkan, apakah buku yang saya baca ini baik atau tidak untuk saya? Bermanfaat atau tidak untuk saya? Sesuai dengan umur? Memiliki pengaruh positif atau negatif? Atau kita hanya membaca buku untuk sekedar senang-senang saja, tanpan perlu memikirkan atau mempertimbangkannya.
Baca : perpustakaan impian
Cap best seller book ini biasanya disematkan kepada buku-buku yang dicetak ulang berkali-kali. Selain kata best seller, ada juga cap βmega best sellerβ seperti buku Laskar Pelangi, atau βNasional Best sellerβpada buku 99 Cahaya di Langit Eropa.
Baca: Kafe dengan konsep perpustakaan
Padahal sebagai karya klasik, tentu sudah dicetak puluhan kali. Pertanyaan berikutnya yang muncul, apakah ketentuan atau syarat untuk mendapatkan βcap best seller book?β Kenapa buku-buku baru yang sudah dicetak ulang bahkan belum puluhan kali sudah mendapatkan cap best seller book? Adakah teman-teman yang suka membaca buku memperhatikan hal yang sama atau bisa menjawab pertanyaan saya?
Intinya, saya beli buku tidak harus best seller book, tapi saya heran kenapa karya-karya sastra lama yang sudah cetak puluhan kali pun, kok saya belum menemukan kata best seller di sampul bukunya.
With Love,
Best seller versi penerbit masing2 kali mba…. biar kian mendongkrak popularitas bukunya. Sedangkan karya2 klasik biasanya sudah jadi milik publik dan diterbitkan tak hanya oleh satu penerbit. Mungkin siiih…. π€
LikeLiked by 1 person
Oh gitu ya mba π
Kirain ada aturan bersama tentang cara mengeluarkan cap βbest seller bookβ
Oh iya ya, karya-karya klasik kan diterbitkan beberapa penerbit, masuk akal juga kalau gak ada cap tsb.
Terima kasih mba Zaleha π
LikeLike
Akhirnya nongol juga tulisan begini. Setelah sempat kita perbincangkan secara tak sengaja π
LikeLiked by 1 person
Hihi iya, Kak. Hitung-hitung latihan nulis buat melenturkan jari π
Sungguh perbincangan asik ya, sampai-sampai bisa jadi bahan tulisan π
Sering-seringlah kita berbincang, biar saya ada bahan tulisan π
LikeLike
Hahaha. Tapi jangan sampai lentur beneran jarinya. π
Kalau udah terbiasa menulis, hal sederhana bisa jadi luar biasa. Satu kata bisa jadi ribuan kata. Yuk, bincang2 sambil nge-teh, atau ngopi kalau suka. π
LikeLiked by 1 person
Hahaha engga Kak, palingan kaku kalau kebanyakan nulis ππ
Ah sedaaaap, mantap sekali Kak. Kata-katamu menhangatkan dunia dan semangatku *tsaaah! π₯°π₯°π₯°
Yuk, Kak. Mari kita bincang2 ngobrolin buku sambil ngeteh, ngopi, dan ngemil. π€©
LikeLike
Tu kan ga jadi lentur, kebanyakan nulis jadi kaku. Hahahah π
Seperti mentari dong bisa menghangatkan. π
Asssik, nanti kalau ngobrol yg lebih dulu abis apa ya, teh nya kopinya atau cemilannya? π π
LikeLiked by 1 person
Iyaaaa, ditambah pegel juga, Kak. Padahal ngetik di laptop bukan di mesin tik π
Ahaaay, pastinya π
Camilannya dulu Kak, kan laper kalau ngobrolin buku terus π
Kalau teh, sama kopi habis juga, tinggal tambah air putih, kalau masih laper lagi sekalian kita ngabakso pake kuah yg banyak π *ngayal aja dulu, sebelum kita ketemu* π
LikeLike
Kalau dimesin tik. Bakalan berisik. Hahahaha. Pegelnya kuadrat. π
Tau aja kalau yg bakalan abis dulu itu makannya. Hemmm sy tdi mau bilang bakso, eh mba ai udah bilang duluan. π
*ngayal2 semoga kenyataan. π
LikeLiked by 1 person
Kalau berisik alamat bisa ganggu tetangga π iya pegel kuadrat π
Mungkin kita lagi ngidam bakso di saat yang sama π
Aamiin Kak, ngayal dulu biar jadi kenyataan π
LikeLike
Nanti tetangga bisa ngamuk2 π
Hahaha bakso oh bakso… Datang lah pada kami
LikeLiked by 1 person
Iyaaaa, runyam deh kalau ngamuk2 ga kelar2 ngetiknya π
Kami menantimu bakso…
LikeLiked by 1 person
Hahaha.
Sebentar. Baksonya lagi dibuat. π
LikeLiked by 1 person
Oke, Kak. Kalau udah jadi kabarin ya, biar kita bisa makan bersama π
LikeLike
Siaap. Kita makn sampai puas π
LikeLiked by 1 person
Siap Kak, kira-kira habis berapa mangkok nih? π€π
LikeLike
Habis banyak kyk nya mba ai kalau ngobrolnya lama. Hehehe π
LikeLiked by 1 person
Hehe, bisa jadi Kak π
LikeLike
ππππ
LikeLiked by 1 person
Kita bisa juga kok pasang di title kita : best blog π
LikeLiked by 1 person
Wah, good idea Kak ππππ
LikeLike