Sudah belasan tahun saya mengenal toko buku ini. Kalau sedang ke Pondok Indah Mall, sangat menyenangkan jika bisa mampir ke sini. Tak cukup waktu lima menit untuk menyisir tiap sudut di tempat ini. Yang ada satu jam rasa lima menit. Begitulah kalau keasikan main, sudah lama pun terasa baru sebentar. Biasanya saya akan mulai dari depan, mengecek buku baru terbit, buku-buku best seller, dan display top ten book. Selanjutnya saya akan menyisir rak buku bagian belakang mencari, atau lebih tepatnya melihat buku-buku yang lainnya, sebelum memutuskan untuk membeli. Ingin hati beli semua buku, tapi apa daya ku tak sanggup… 😛
Baca: borong buku di Big Bad Wolf Jakarta 2019
Saat saya berkunjung ke toko buku ini beberapa waktu yang lalu, saya senang melihat buku-buku klasik dengan cover baru yang dipajang di depan. Karya-karya Jane Austen penulis Inggris, Pramoedya Ananta Toer, dan banyak lagi. Kemudian saya melirik buku berjudul Max Havelaar sambil mengernyitkan dahi. Setalah baca sinopsisnya, saya baru tahu kalau buku tersebut merupakan salah satu sastra klasik yang mendunia. Pulang dari Gramedia saya jadi cari-cari di perpustakaan, kemudian di aplikasi iPusnas dan iJakarta buku-buku sastra klasik yang belum dan pengen saya baca seperti Layla dan Majnun Kisah Cinta Klasik Dari Negeri Timur karya Nizami, Sense and Sensibility, Emma, Mansfield Park, Persuation dan banyak lagi. Berkat lihat tumpukan buku sastra klasik di bagian depan dengan cover baru, saya jadi tersadar masih banyak sastra klasik yang belum saya baca 😥😥. Semoga saja akan banyak sastra klasik yang dicetak ulang dengan tampilan lebih menarik, agar pembaca buku zaman now tau dan mau baca karya-karya sastra klasik. Meskipun kini semakin banyak bermunculan penulis baru, karya baru, namun tak ada salahnya kita tahu karya lama, agar kita bisa belajar menghargai karya sastra lama yang bisa kita serap moral lesson-nya. Sehingga karya-karya sekarang dan di masa yang akan datang, bisa menghasilkan karya-karya luar biasa lagi.
Oh iya, sebelum beranjak dari toko buku, saya melihat dan menikmati setiap sudut toko buku ini sampai puas 🤩🤩🤩. Bolak balik di depan, kemudian ke bagian belakangnya. Di bagian belakang, semakin banyak tumpukan buku yang tertata rapi sesuai katagori baik fiksi maupun non fiksi, atau pun buku-buku kategori bisnis, fotografi, ekonomi, traveling, psikologi, self improvement, dan lain-lain. Duh, makin mager deh, pengen berlama-lama! Hehehe

Baca : keep reading

Menurut saya, yang menarik dari Gramedia PIM I dan membuat saya betah di sana, salah satunya koleksi bukunya banyak sekali, lengkap pula. Saya baru sadar, ternyata di toko buku ini, untuk top ten book bahkan display dibedakan berdasarkan kategori buku. Untuk di bagian depan sepertinya top ten book secara keseluruhan, tapi dibagian belakang ada top ten book fiksi, top ten book religi, top ten book business, dll. Biasanya, di Gramedia lain saya hanya melihat satu display top ten book saja. Sementara di PIM ini ternyata lebih dari satu, wow mantaaap! Dan catet ya, tempatnya luas, nyaman, lengkap, dan menyenangkan. Menikmati aroma buku di tempat dengan suasana yang menyenangkan, rasanya membuat raga ini tak ingin pergi, karena Gramedia PIM I ini mendapat tempat istimewa di hati saya. Buktinya, sudah belasan tahun, toko buku ini selalu jadi top mind kalau ke PIM bawaannya pengen mampir ke sini, padahal tak jauh dari sini juga ada toko buku lain 😀 Kalau lapar habis menjelajah buku bisa mampir dekat Gramedia juga ada cafe gitu, bisa makan sekalian baca buku, atau bisa ke tempat lain karena banyak pilihan juga. Sedikit catatan bahwa setiap toko buku Gramedia di lokasi yang berbeda, top ten book-nya tidak sama persis (ini sepengetahuan saya, dari hasil pengamatan saya saja di beberapa toko buku yang pernah saya kunjungi, kalau salah mohon koreksi).
Selamat berbelanja buku dan selamat membaca buku 🙂
With Love,
Eaa pernah kemari banyak “racun” di wilayah ini…bahaya kalau kalap. Pulang2 borong 😅
LikeLiked by 1 person
Hihihi, iyaaaa bener banget Mba. Awalnya kadang cuma pengen ngecek, tapi pulangnya tetep adaaaa aja yg dibeli. 🤦♀️
Datang ke sini bisa bikin lapar mata dan kalap 😆
LikeLike
pas lebaran kemarin, aku dan ponakan2 juga kalaaappp belanja di mari 😀
Seruuu bgt, gede nian nih Gramednya
LikeLiked by 1 person
Wah senengnya Mba bisa borong buku sama ponakan2. Jadi bisa belanja banyak dengan judul berbeda 😁
Iya Mba Nurul, Gramedia gede banget. Saya jadi optimis kalau masih ada toko buku segede ini, masih banyak orang yg membaca buku di Zaman now 😎
LikeLiked by 1 person
Ternyata bukan hanya penikmat buku, tetapi mba Ai juga pemerhati yang teliti. Saya masuk Gramed ga ngeh kalau ada penempatan Top Ten, Kalau yg best seller sih ngeh. Mungkin efek ke gramed hanya numpang baca 🙂
LikeLiked by 1 person
Maklum mba Ysalma, kalau mau beli buku byk pertimbangan dan harus memikirkan dulu, buku ini masuk Top ten best seller ga. Kl penulisnya blm pernah baca buku terus masuk best seller kan jadi penasaran pengen beli dan baca 😆
Kecuali kalau udah tau dan suka sama penulisnya beli pun ga mikir mesti masuk top ten bestseller.
Yg penting mau baca Mba sudah alhamdulillah. 😊
LikeLike