Rabu, 26 Desember 2018
Perjalanan ke Lake Lugano memang tidak ada dalam itinerary. Bahkan, saya sendiri baru tahu karena dikasih tahu oleh guide kami, bahwa menjelang kota Milan ada sebuah danau indah yaitu Lake Lugano. “Mau mampir atau tidak?” guide kami menawarkan. Tentu saja kami serempak menjawab “Mauuuu.” Kapan lagi coba, belum tentu ke Swiss dan Italy dalam waktu dekat. Jadi sambil menyelam minum air, mumpung sekalian lewat, jadi mendingan mampir saja. Mumpung ditawarin pula sama guide-nya 😀 (rasa-rasanya kok kayak semacam aji mumpung, hahaha). Baiklah, katakanlah saat itu kami beruntung. Apalagi sepanjang perjalanan di musim dingin tersebut, cuaca sangat bersahabat dan cerah, meskipun suhu dingin tak bisa kami abaikan, meski tidak minus, suhu satu hingga dua derajat, tetaplah membuat tubuh ini mesti dibalut berlapis-lapis baju khas musim dingin.

Baca juga: Liburan ke Swiss #inlovewithSwitzerland (part 1)
Pukul 16.30 kami tiba di danau tersebut. Kata Lugano merupakan bahasa Italia: Lago di Lugano atau Ceresio dari Ceresius lacus, adalah sebuah danau glasial yang terletak di perbatasan selatan Swiss dan utara Italy. Nama danau ini berasal dari nama kota Lugano. Danau ini memiliki luas 48,7 km2 (18,8 sq mi). 63% di antaranya berada dalam wilayah Swiss dan 37% lainnya di Italy, rata-rata memiliki lebar sekitar 1 km (0,62 mi), kedalaman maksimum 288 m (945 ft) ditemukan di utara basin.
Mr Reno, guide kami bilang bahwa danau ini terletak di antara Lake Como dan Lake Maggiore. Aha! Tiba-tiba saja saya teringat sesuatu. Ya, Lake Como, siapa yang tidak tahu danau tersebut? Kalau kamu penggemar film star wars, danau tersebut ada dalah salah satu setting film tersebut, entah film star wars yang judulnya apa, toh saya bukan penggemar berat, jadi hanya sebatas tahu saja. Walaupun tidak mampir ke Lake Como, saya sangat senang sekali bisa mampir ke Lake Lugano.
Baca juga: Jungfraujaoch top of Europe #INLOVESWITZERLAND (Part 2)

Lake Lugano yang indah ini, dibalut pegunungan yang menawan, juga banyak rumah-rumah bagus yang menghadap ke danau, serta bisa menyaksikan warna jingga yang akan menyelimuti danau, sunset yang begitu mempesona. Yang menarik perhatian saya saat itu, tidak hanya keindahan menakjubkan saja yang bisa dinikmati, saya merasakan suasana yang damai, tidak ramai oleh wisatawan, banyak angsa yang berenang, dan yang unik saya melihat ada salah satu angsa yang berjalan di pinggir danau. Keren sekali angsa ini jalan-jalan sore, pikir saya. Saya terus saja memperhatikan sang angsa, setelah puas jalan-jalan, sang angsa kembali bergabung dengan kawan-kawannya di danau. Benar-benar pengalaman seru dan langka bisa menikmati senja di danau yang kece.


Sayangnya, menurut info dari guide kami, meskipun danau tersebut indah, tapi tidak aman kalau dipakai untuk berenang, karena pernah terjadi pencemaran pada tahun 1960-an dan 1970-an. Jadi amannya nikmati saja suasananya karena memang sejauh mata memandang danau ini tetap eksotis. Danau yang terletak 80 km dari salah satu pusat fashion dunia yang sangat terkenal yaitu Milan ini, memang jangan sampai kamu lewatkan untuk dikunjungi bila kamu melakukan perjalanan dari Swiss ke Italy. Kalau kamu suka shopping, di sini terdapat sebuah factory outlet namanya Foxtown yang menjual barang-barang branded terkenal seperti Armani, Bally, Burberry, Cerruti 1881, Dolce&Gabbana, Escada, Fendi, Gucci, Hugo Boss, Salvatore Ferragamo, dan banyak lagi. Foxtown dibuka 7 hari seminggu, mulai pukal 11 pagi – 7 malam. Saya tidak mampir ke situ kok, cukup diceritain saja sama guide-nya saja.

Selama di Swiss, kami lebih senang dengan wisata pemandangan alamnya. Ketimbang sibuk shopping, kami malah sibuk sightseeing pemandangan spektakuler. Sebab, barang branded rata-rata banyak di jual di berbagai negara, jangan jauh-jauh, rata-rata bandara international yang besar, pasti banyak menjual barang branded. Nah, kalau Switzerland, kan tidak semua negara punya pemandangan seindah, sespaktakuler, dan semenakjubkan Switzerland. Jadi, saya pribadi ketika berada di Switzerland, shopping bukan prioritas utama. Saya sibuk puas-puasin, sambil berdoa ya semoga saja bisa menjelajah seluruh Switzerland, suatu hari nanti. Aamiin. Pokoknya perjalanan ke Switzerland ini, Alhamdulillah terlalu indah untuk dikenang. Eh tapi kalau kamu pecinta coklat, kalau ke Switzerland mestilah beli coklat, soalnya enak-enaaaaaaaak banget! Nah kan, sebagai pecinta coklat, asli saya jadi kepengen berlama-lama di sana. Totally, I’m in love with Switzerland.
Baca juga: persiapan traveling di musim dingin
Berikut beberapa artikel tentang perjalanan saya ke beberapa negara di bawah ini:
- Thailand : trip to Bangkok, makan Durian montong di Thailand
- Jepang : menikmati Jepang di musim gugur
- Hongkong : Trip Hongkong
- China: Mampir di Restoran Modern Toilet di kota Shenzen
- Singapura : Mengunjungi Universal Studio Singapore, Singapore Flyer
- Saudi Arabia: My Amazing journey at Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Jeddah
- UAE (United Emirate Arab): Pesona kota Dubai
- Inggris: I eft my heart in London
- Prancis: Lost in Paris
- Turki : petualangan yang spektakuler di Turki
- Australia : menikmati musim panas di Sydney
- New Zealand: liburan di Queenstown, dan terpikat keindahan alam Mount Cook
- Spanyol : Musim dingin yang terasa hangat di Barcelona
- Switzerland : Liburan di Swiss (part 1), Jungfraujoch top of Europe
Happy Traveling 🙂
With Love,
Ah..someday…
LikeLiked by 2 people
Aamiin.
LikeLiked by 1 person
angsa di sana nyosor orang juga gak mbak?
LikeLiked by 2 people
Engga sih, Mas 😅
LikeLike