[Review Buku] : Surat Dari Kematian Karya Adham T. Fusama

Judul Buku          :  Surat Dari Kematian
Penulis                 : Adham T. Fusama
Penerbit               : Falcon Publishing
Tahun Terbit        : November 2018
Jumlah Halaman:  388 halaman

Sinopsis: 

UGM punya banyak lokasi angker. Ada jembatan Perawan yang ditunggui hantu Mbak Rohana. Kampus FEB dihuni Mbak Yayuk, mahasiswi yang jadi hantu gentayangan karena skripsinya tidak kelar-kelar. Ada juga larangan menyanyikan lagu “Gugur Bunga” di bundaran FT malam-malam kalau tidak mau mendengar suara misterius atau dihampiri sosok mengerikan. Dan masih banyak tempat lainnya…. Semua tempat itu diliput oleh channel YouTube Kinan & Zein Lit AF (Liputan Alam Fana).

Target Kinan dan Zein selanjutnya adalah Gama Plaza, gedung terbengkalai yang semakin lama semakin angker. Dua tahun lalu seseorang bunuh diri di lantai empat. Konon ia mati akibat stres kebanyakan tugas kuliah. Kinan sangat bersemangat untuk menginvestigasi lokasi tersebut. Dia ingin membuktikan keberadaan hantu di sana! Apalagi banyak kejadian-kejadian ganjil terkait gedung itu.

Gama Plaza tidak hanya menyeramkan, tetapi juga menyimpan petaka. Saat seorang mahasiswa FEB hilang setelah menerima surat dari orang yang telah mati bunuh diri tersebut, Kinan dan Zein sadar bahwa mereka bukan sedang menghadapi “kisah hantu” belaka. Mereka telah membangkitkan arwah penuh dendam. Akibatnya, mereka harus menerima konsekuensi yang membahayakan jiwa banyak orang….

“One of the best horror novels I’ve ever read! Jangan ngaku pecinta horor kalau belum baca Surat dari Kematian!”  | Afitri Septina (septinawijaya), pembaca & penulis Wattpad 

“Latar cerita dan hantu di novel ini nyata! Itulah yang membuat cerita ini magis banget! Siap-siap, deh, dibikin merinding dan merasa diawasi! Berani baca?” | Fisilver, pembaca Wattpad

Ini merupakan buku genre horror pertama yang saya baca.  Buku ini sudah terbit duluan di Wattpad.  Saya tahu tentang buku ini dari seorang adik sepupu.  Berhubung yang ngasih tahu saya juga bukan pecinta horror, saya kasih rekomendasi adik sepupu saya yang suka nonton film horror.  Adik sepupu pun membaca SDK di Wattpad, selesai baca dia bilang “Bagus Teh, pokoknya harus baca.” Terus saya tanya, “Serem gak?”  “Serem sih, apalagi ada gambar-gambarnya juga.”  Baiklah saya memutuskan untuk menunggu dengan sabar buku ini diterbitkan.  Satu hal yang menarik dari buku ini, sebelum selesai terbit di Wattpad sudah tertulis akan segera terbit dan segera di filmkan (silahkan dicek akun penulisnya di Instagram dan Wattpad: Adham T. Fusama). Jarang banget buku belum selesai ditulis sudah ada yang akan memfilmkan. Sekarang bukunya sudah terbit, tinggal menunggu difilmkan.  Jadi tunggu apalagi, buat kamu penggemar genre horror, buku ini recommended banget!

Ini dia ttd penulisnya...

Saya ikutan PO special offer mulai tanggal 4 – 14 November 2018.  Tanggal 17 november, sudah sampai bukunya!  Beruntungnya kalau ikutan PO, bisa dapat diskon, dapat tanda tangan penulisnya, dan tambahan satu lagi ternyata dapat postcard surat dari kematian  👻 Setelah menanti berbulan-bulan, buku ini terbit, dan alhamdulillah dapat ttd penulisnya.  

Baca juga : review buku Ghost Fleet

Yang keren dari buku ini, meskipun kategori horror, ternyata mulai lembar pertama baca, membuat saya tidak berhenti baca sampai lembar terakhir, jadi cukup satu hari baca langsung tuntas, karena memang ceritanya seru, bikin deg-degan juga, tegang, tapi percayalah harus baca sampai selesai agar tahu siapa otak dibalik penebar teror surat dari kematian.  Aaaaaahh jalan ceritanya gak ketebak!  Serem tapi pengen nyelesain baca 😂😂

Baca juga: Resensi buku Komet Minor, Komet, serta Ceros dan Batozar karya Tere Liye

Meskipun ini fiksi, tapi setting tempatnya nyata.  Lokasinya ada di UGM, dan dimulailah kisah Zein dan Kinan di sana.  Buku ini tidak melulu bercerita tentang horror, ada juga tentang persahabatan, keluarga, juga kasih sayang seorang Kakak kepada adiknya. Bagian yang paling sedih tentunya saat Kinan dan Zein bertengkar 😭  Saat Dius di bully sama teman-temannya 😭 Karakter-karakter antagonisnya juga susah ditebak, asli gak bikin bosen bacanya! Bikin takut iya, tapi kayaknya malah bikin penasaran.  Dan kalau udah penasaran, bakal menuntaskan hingga selesai 😋

Salah satu pesan moral yang bisa saya petik, jangan mem-bully siapa pun, baik anak kecil maupun orang dewasa karena meskipun awalnya hanya bercanda atau iseng, tapi hal tersebut akan mempengaruhi kondisi psikologis yang di bully, dan efeknya tidak bagus.  Jangan menganggap aneh orang yang memiliki indera keenam, meskipun mereka mungkin berbeda dari kebanyakan orang, tapi mereka jika bisa memilih mungkin tidak ingin seperti itu,tapi mereka hanya sebagian orang yang terpilih.  Tetap menghargai, menghormati dan bertoleransi terhadap perbedaan individu yang dimiliki setiap orang, karena pada dasarnya setiap orang diciptakan berbeda.  Mari kita bersikap dewasa, tidak perlu mem-bully agar terhindar dari rasa sakit hati dan dendam orang yang jadi korban, dan tentunya agar tidak mendapatkan ancaman berupa teror surat dari kematian! 😅 Saya tidak akan spoiler, biar lebih seru!  Silahkan baca sendiri  😃  

Baca juga: review buku Laskar Pelangi karya Andrea Hirata

Bagian serem menurur saya, bukan terletak pada deskripsi hantunya, melainkan Zein yang memiliki indera keenam bisa tahu tentang Kinan di saat pertemuan pertama atau pun tentang Dius yang sudah meninggal, bahkan mungkin siapa pun, bukan karena dia bisa membaca karakter orang tapi karena dia ada yang ‘memberitahu’.  👻👻😋😋  Penasaran???? Ayo baca bukunya! 

Berikut ini beberapa kalimat favorit dari buku SDK: 

  1. “Selalu perhatikan sekitarmu, Nak, karena pertanda alam itu salah satu cara Tuhan berkomunikasi dengan manusia.” (Halaman 2)
  2. “Selalu peka, mawas diri, buka mata, buka hati.  Jangan jadi manusia sombong yang tidak mengindahkan tanda-tanda alam, karena itu artinya kamu tidak mengindahkan tanda-tanda dari Tuhan. (Halaman 2)
  3. Nak, kalau kamu memperhatikan tanda-tanda alam, artinya kamu memperhatikan Tuhan.  Kamu mendengarkan Tuhan.  Dengan begitu, Tuhan pun akan mendengarkan kamu, Nak.  Mendengarkan semua permintaanmu, mengabulkan doa-doamu, memberikan pertolongan-Nya kepadamu.  (halaman 4)
  4. Penampakan hantu kuwi beragam.  Nggak melulu harus muncul fisiknya di video atau foto. (Halaman 11)
  5. “Aku nggak terlalu ngerti soal perubahan kondisi alam, aku ngambil jurusan Komunikasi, tapi aku yakin alam pun punya anomali sendiri.  Hal kayak gitu mungkin saja terjadi!  Hujan bisa turun di satu tempat saja, petir bisa nyambar dua kali di satu titik yang sama, angin topan bisa tiba-tiba muncul begitu saja ….” (Halaman 13)
  6. “Lho, justru aku kepingin ngebuktiin hantu ada atau nggak.” “Terbukti kok.  Di kitab-kitab suci juga disebutin.” …. Ada kok.  Tuhan kan nyiptain malaikat, iblis, manusia, dan jin.   …. Hantu, arwah gentayangan, pocong, kuntilanak, sundel bolong, genderuwo …. itu semua sebenarnya jin,” Zein menjelaskan.  (Halaman 14)
  7. “Pada hakikatnya, setelah meninggal, arwah kita tetap berada di alam kubur sampai kiamat atau hari pembalasan tiba.  Nah, hantu atau arwah gentayangan yang nampakin diri di atas bumi itu adalah para Jin Qorin, atau jin yang menyaru jadi manusia-manusia yang sudah meninggal itu. (Halaman 15)
  8. Mereka bisa niru penampilan manusia, baik penampilan saat manusia itu masih hidup, masih muda, atau penampilan saat matinya.  Bisa juga niru sifat-sifat manusia itu__cara berjalan, cara bicara, gerak geriknya.  Bahkan bisa ngebawa emosi, perasaan, atau kondisi si manusia itu sebelum mati. (Halaman 15)
  9. “Lho, urban legend itu, kan, jadi menarik karena kisah masa lalu para hantunya,” Kinan berteori.” (Halaman 20)
  10. Ia tahu bahwa meniru gaya tulisan seseorang sangat sulit.  Itu karena gaya nulis setiap orang sangatlah personal, seperti halnya gaya bicara, aksen, atau bahasa tubuh.  (Halaman 46)
  11. “Maaf kalau semisalnya kata-kataku menyinggung.  Aku nggak bermaksud begitu.  Aku cuma berusaha nyari petunjuk-petunjuk dan kemungkinan yang ada.  (Halaman 56)
  12. Dia selalu nyimpan perasaannya untuk diri sendiri.  Bahkan kepadaku pun ia masih suka berahasia, masih sukar berbagi.  Dia bilang bukan karena dia nggak percaya padaku, tapi memang tabiatnya begitu.  Dia juga pernah setengah bercanda bilang kalau laki-laki itu baru bisa disebut keren kalau punya rahasia.”  (Halaman 59)
  13. Akan tetapi, ya, sudahlah.  Terkadang diperlukan kesabaran dan pengertian ekstra untuk menjadi seorang teman yang lebih baik.  (Halaman 119)
  14. “Begini, untuk ngerasukin manusia, makhluk halus butuh energi yang besar dan banyak.   Itu pun biasanya mereka ngerasukin manusia yang kondisinya sedang lemah__baik itu lemah secara fisik seperti sakit atau kurang fit; lemah pikiran, misalnya sedang bengong; atau yang sensitif seperti diriku; atau campuran dari semuanya.”  (halaman 123)
  15. “Ada banyak hal yang memang sulit sekali untuk dipahami oleh nalar kita sebagai manusia, sehingga muncullah istilah-istilah seperti gaib, ajaib, mistis, sulap, sihir, mukjizat dan lain sebagainya.  Tapi, rapopo, itu semua justru merupakan bukti kuasa yang dimiliki Gusti Allah.” (Halaman 136)
  16. Misale, saat kita megang sesuatu, kita ngelepas energi dan energi tersebut bisa tersimpan di benda yang terpegang oleh kita.  Makhluk halus pun demikian, bahkan jejak mereka lebih awet tertinggal di suatu benda.  (Halaman 137)
  17. “Kamu pikir aku mau hidup dengan indera keenam seperti ini?  Kamu pikir aku minta buat hidup kayak begini?  Kamu pikir aku senang bisa ngelihat makhluk halus setiap hari?  Kamu pikir aku suka kesurupan hampir setiap bulannya waktu aku masih kecil?  Hah?  Kamu pikir aku suka?” (Halaman 208)
  18. “Hidup kayak gini, tuh, nggak enak, Kin!  Nyakitin!” lanjutnya dengan suara bergetar pedih.  “Aku selalu dihindari sama temen-temenku, dianggap anak aneh, dianggap pembawa sial, dijauhin, diejek, dicaci maki, di-bully …. Kowe pikir aku ora gelem urip normal?  Dari dulu aku pengin, Kin!  Pengin!  Pengin hidup tanpa harus ketakutan.  Hidup tanpa harus ngalamin hal-hal aneh seperti keluar dari ragamu sendiri saat kamu tidur, tanpa harus ngelihat arwah nenek tua yang sering lewat di depan kamar kosmu, tanpa harus tahu kalau temanmu ketempelan siluman ular, tanpa harus menangis karena seriap harinya orang selalu nganggepmu penipu, tukang cari perhatian, sakit jiwa…..” (Halaman 208)
  19. “Baiklah, aku akan bantu kamu  sampai kamu nggak memerlukan bantuanku lagi.” (Halaman 215)
  20. Zein merasa, mungkin dialah yang sudah keterlaluan, sehingga tidak menghargai kepercayaan Kinan: kepercayaan untuk tidak mempercayai hal-hal mistis.  Seharusnya Zein biarkan saja Kinan tetap skeptis begitu.  Toh, itulah yang membuat Kinan menjadi Kinan.  Pandangan logisnya yang seringkali jumud membuat Kinan punya perspektif berbeda dari Zein.  Di mata Zein, itulah hal menarik dari sosok Kinan.  (Halaman 226)
  21. “Pesan saya adalah selalu mawas diri.  Berhati-hatilah.  Juga jangan pernah alpa untuk selalu ingat kepada Gusti Allah.  Kalau panjenengan sudah punya Allah, tidak ada ulah jin dan manusia yang bisa bikin kamu celaka.” (Halaman 228)
  22. “Sekalinya kamu lengah, tidak berhati-hati, takabur, serta menyerah, maka saat itulah kamu kalah.” (Halaman 303)
  23. “Cuma cinta yang bisa menggerakkan seseorang untuk melakukan apa pun juga.” (Halaman 363)
  24. Mereka bahagia sekali.  Pengalaman menegangkan yang nyaris merenggut nyawa mereka tempo hari berhasil dilalui bersama.  Mereka masih hidup, masih sehat, dan masih diberi kesempatan untuk bersama lebih lama lagi.  Mereka sadar, mungkin Tuhan memang berkehendak demikian, mungkin itulah yang telah ditakdirkan untuk mereka.  (Halaman 367)

NOTE: Novel ini mengandung content dewasa!  Para pembaca mohon untuk bijaksana dalam menanggapi.

Happy reading! 📖😊

With Love, ❤️

22 thoughts on “[Review Buku] : Surat Dari Kematian Karya Adham T. Fusama

    1. Awalnya, saya juga mengira kalau nama Fusama orang Jepang, tapi ternyata orang Indonesia, dan nama penulis SDK, kalau kata info di bukunya, merupakan nama pena
      Hehe

      Like

  1. Baru kali ini baca review horor di blog ini. hahahah. 😀 serem ya (mengingat saya takut untuk baca2 yang horor. Suka ke bayang2 gitu). Pernah baca genre horor, sejak selesai baca satu buku itu ga niat baca horor lagi. Masak iya, ke kmr mndi jdi takut. Liat sapu dan kain pel jadi serem. Serasa kedua benda tsb bergerak2 sendiri. Aampuuun lah! 😰 eh, curcol. 😂

    Liked by 1 person

    1. Hahaha Iya Kak Wi. Pertama kalinya saya baca buku horror, pertama kali pula review genre horror 👻😂 (padahal sebenarnya saya penakut sama cerita horror, entah kenapa ada rasa penasaran yg mendorong saya untuk baca buku ini, semacam challenge utk menambah genre bacaan, minimal pernah sekali baca buku horror 😅🤪).

      Serem sih, tapi udahan baca malah bisa nulis reviewnya. Ini macam baca cerita detektif gitu, memecahkan misteri yg gak ketebak kalau gak baca sampe akhir.

      Hehe serem juga kalau punya pengalaman baca buku horror sampe efeknya begitu kak 😂😂

      Like

      1. Berarti baru satu buka ya yang horor. Tos dulu. 😝
        Cerita horor emang begitu, mengundang rasa penasaran. Tapi bacanya takut. Klw ga dibaca sampai selesai ga tau jln ceritanya. 😤

        Berarti mba ai berhasil menaklukkan rasa takut. Hore hore hore. Hehehe

        Itu dia, dan efeknya ga cepat hilang. Bisa sampai tiga bulan. Kan pusing beta. 😂

        Liked by 1 person

      2. Iya Kak, baru satu 😝
        *Tooossss* 😎

        Iya Kak, meskipun takut, kalau ceritanya menarik, jadi bacanya pun sampai selesai. Kecuali kalau gak menarik, pasti sih udah gak semangat bacanya! 😛

        Alhamdulillah Kak Wi, berhasil, berhasil horeeeee! Wohoo! 🙌
        Ayo dong Kak Wi baca juga.

        Ya aampuuun sampe begitu efeknya kak 😂😂
        Baca SDK Insha Allah enggak kak, nih saya tetap ceria, gak takut dan gak pusing 😀

        Like

Leave a comment