Judul buku : Cinta Dua Kodi
Penulis : Asma Nadia
Penerbit : AsmaNadia Publishing House
Tahun Terbit : 2017
Jumlah Halaman : 366 Halaman
Seberapa jauh cinta dua kodi akan menerbangkanmu
Sinopsis: Perempuan mana yang tak ingin hidupnya dipenuhi pendar kebahagiaan? Tetapi waktu sering kali tak menyisakan ruang untuk bertanya, bahkan sekadar menarik napas.
Kartika tahu betul rasanya terabaikan dan kehilangan kepercayaan diri, justru disebabkan orang terdekat. Dia juga mengerti bagaimana menjadi yang terbuang.
Tapi ibu, kasih sayangnya melimpah dalam sikap dan tutur kata. Senantiasa meniupkan semangat di saat debu Bintang—seperti arti namanya—merasa lemah.
Termasuk ketika mengambil keputusan terpenting seorang wanita, memilih imam sebagai bahu tempat bersandar, meski cuma menawarkan cinta sebanyak ‘dua kodi’.
Hanya, badai seolah sungkan meninggalkan bahtera Kartika yang baru saja dilayarkan. Belum genap satu purnama, matahari-nya menggoreskan luka. Begitu sembuh, luka lain telah menunggu.
Kartika tergugu tapi memilih maju menerjang setiap gelombang. Menyibak pekat malam demi menjelma bintang yang bersinar.
Mampukah dia?
Membaca lembaran demi lembaran novel Mba Asma Nadia ini sangat menyenangkan, buat Anda yang sedang atau bermimpi membangun bisnis, buku ini bisa dijadikan referensi yang asik untuk dibaca serta menjadi penyemangat ketika sedang mengembangkan sebuah bisnis. Novel ini inspired by true story.
Baca juga: Resensi buku Komet Minor, Komet, serta Ceros dan Batozar karya Tere Liye
Kartika Sari dalam novel ini berjuang dengan kesungguhan serta sikapnya yang keukeuh dalam memperjuangkan impiannya hingga ia bisa sukses dan menjadi figure leader yang sangat baik. Begitu pula tokoh Farid sebagai suami hebat yang tetap mendukung impian-impian istrinya. Manis sekali ketika membaca bagian saat Farid bersama Kartika naik vespa 🛵 kemudian diikat dengan kain pemberian ibunya Kartika yaitu Ibu Aryani, sosok Wanita yang sangat tangguh dalam mendidik dan menyirami keempat anaknya dengan cucuran kasih sayang. Dan bagaimana bakti seorang Farid pada ibunya yang awalnya tidak merestui Kartika namun akhirnya luluh dan menerima Kartika sebagai menantunya. Sebagai penggemar karya-karya Mba Asma Nadia, saya suka novel ini.
Berikut ini kalimat-kalimat favorit saya dari buku tersebut:
- Setiap mimpi akan menemukan tantangan yang berusaha mematahkan.
Tapi, dia akan menjadi kenyataan jika dikawal dengan kebaikan dan doa
(Aryanti kepada putri bungsunya, halaman 129). - Kartika selalu keukeuh memegang teguh prinsip. Sesuatu yang tidak mudah dipertahankan di zaman sekarang. Bagi perempuan itu, pekerjaan bukan sekedar mencari uang tapi juga kehidupan. Suatu bentuk aktualisasi diri dan ibadah. (Halaman 149).
- Cinta itu sederhana: ada wajah-Nya di antara kita. (Halaman 299).
Ada yang bilang Bos dan leader adalah dua makhluk berbeda. Seorang bos menggurui, seorang leader mengayomi. Seorang bos memerintahkan, seorang leader mengarahkan. Bos mendikte, leader mendidik. Bos melemahkan, leader memberdayakan. Bos mengeksploitasi, leader memberdayakan. (Halaman 152). - Pikirkan saja dirimu sendiri Kartika, batinnya. Jika ingin memulai perubahan, awali dari diri sendiri. Mulai dari hal-hal Sederhana yang bisa dilakukan. (Halaman 157)
- Kebaikan suami didikan ibunya, jangan lupakan itu Nak. (Halaman 221).
Kartika percaya. Cinta tidak harus memilih. Cukup menemukan kekuatan agar bisa menjalani kebersamaan dalam keadaan bagaimanapun. (Halaman 246) - Rasulullah mengingatkan umat untuk memanfaatkan masa muda sebelum datang waktu tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum fakir, luang sebelum datang masa sempit, hidup sebelum tiba kematian. Nasihat yang bisa diterapkan dalam dunia usaha. (Halaman 323).
- Karyawan bukan bawahan. Mereka adalah mitra untuk mendaki gunung hingga ke puncak. (Halaman 342)
Keke Busana. Keukeuh sekalipun tidak ada modal, keukeuh bisa sukses. - Sekalipun banyak pesaing, keukeuh bisa bangkit kembali. (Halaman 346).
Selamat membaca 😊
With Love, 💗
Baca juga review buku-bukunya Asma Nadia berikut ini: