Mendengar kata Sydney, bagi saya akan langsung mengingat salah satu landmark populer dan menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO, yaitu Sydney Opera House. Australia mengingatkan tentang impian saya bahwa suatu hari nanti saya bisa bertemu dan mengelus binatang kanguru yang hanya ada di benua tersebut. Itu hanyalah bagian dari mimpi sederhana saya untuk bisa menginjakkan kaki di benua tersebut. Alhamdulillah, di akhir bulan Desember 2016, saya beruntung diajak liburan oleh Om dan Tante, ke salah satu kota metropolitan yang berada di benua Australia. Kali ini, pengalaman pertama saya datang ke benua Australia, tak hanya untuk bertemu kanguru, lebih dari itu, alhamdulillah saya bisa menikmati beberapa pengalaman seru dan mengunjungi tempat-tempat yang sebelumnya hanya bisa saya baca.

Sydney menjadi destinasi wisata berikutnya, alhamdulillah senang sekali akhirnya saya bisa datang, walaupun tujuan saya bukan untuk nonton konser Coldplay yang bertajuk A Head full of Dreams Tour, tapi pemilihan waktu kami memang bertepatan dengan grup asal Inggris tersebut akan mengadakan konser di Allianz Stadium di Sydney.

Bahkan ketika pesawat yang kami tumpangi yaitu Qantas membawa kami dari Bandara International Soekarno Hatta menuju Sydney International Airport, isinya banyak orang Indonesia, saya pun melihat salah satu artis pemeran Dewa dalam film Assalamualaikum Beijing, yaitu Ibnu Jamil satu penerbangan dengan kami, duduknya tepat berada di belakang kursi Om, kebetulan Om mengenalnya, karna sang artis suka membawakan acara bola di salah satu statiun TV tempat Om bekerja, ketika pesawat sudah mendarat dan kami bersiap keluar dari pesawat, saya melihat Om sedang ngobrol dengan artis tersebut, dan ternyata ia akan menonton konser Coldplay, sama seperti Om dan Tante juga yang akan hadir di konser band kesayangannya. Kami berangkat liburan tanggal 9 Desember dengan pewasat Qantas, pesawat malam dan tiba keesokan harinya, pesawat mendarat pukul 07.10 am waktu Australia, perbedaan waktunya 4 jam lebih cepat di Australia.
Baca: traveling

Kalau di Indonesia jam 3 pagi, maka di Australia sudah jam 7 pagi. Perjalanan udara di tempuh kurang lebih 7 jam. Sebelum keluar dari bandara, bersiaplah untuk melewati serangkaian proses yang tidak sama seperti di bandara negara lain, yaitu proses dimana kita dan tas beserta koper digiring ke red line untuk diperiksa oleh petugas bersama anjing. Sebelum petugas dan anjing mendatangi kami, ada salah satu petugas yang menanyakan dan memastikan kepada kami, “Apakah Anda membawa makanan seperti Bakso, Rendang, J.Co?” Serempak kami menjawab sambil tertawa, “Nooooooo!” Si Bapak pun tertawa, itu makanan-makanan enak. “It’s delicious” katanya. Si Bapak bule sampai hafal nama makanan dari Indonesia, apa mungkin banyak yang dari negara saya suka bawa ya Pak?
Satu hal yang pasti ketika kita akan berkunjung ke Australia maka peraturan yang harus dipatuhi salah satunya: tidak boleh membawa makanan apapun ke negara tersebut. Jadiiii, ketika petugas dan anjing memeriksa dan menjilat tas dan koper kita, pasti lolos kalau kita tidak ngeyel atau melanggar, jangan coba untuk melanggar bahkan kalau kita lupa pun ada makanan, tetap akan di denda, dendanya jutaaan kalau di rupiahkan. Kalau ke negara di benua Asia, Eropa kita masih dibolehkan membawa makanan atau minuman, tapi kalau ke Benua Australia, tidak boleh, jadi mari kita ikuti aturan agar liburannya happy. Hari pertama di Sydney, alhamdulillah setelah proses di bandara selesai kami akan melanjutkan perjalanan, hari itu kami city tour, di jemput oleh pak Samuel, orang Indonesia yang kini sudah menetap dan pindah kewarganegaraan. Pagi itu awan masih berkabut, meskipun kami tiba disana saat musim panas, tapi udara dingin tetap terasa.
10 Desember 2019: SYDNEY
Bondi Beach
Pagi itu kami menuju salah satu must visit place kalau ke Sydney, yaaaa mengunjungi Bondi Beach! Salah satu pantai yang tersohor ke pelosok dunia ini, alhamdulillah bisa saya kujungi. Ketika pertama menginjakkan kaki di pasir putih terasa lembut sekali dan dingiiiiin (lagi summer kok berasa dingin ya?), suasananya enak, karena masih pagi, belum banyak yang berjemur, hanya beberapa orang yang melakukan aktivitas lari pagi, namun banyak para petugas yang tetap berjaga .
Sekitar jam sembilanan berada disana, cenderung sepi, jadinya puas menikmati pantai yang dikelilingi bangunan-bangunan megah, mendekati Bondi Beach memang tidak boleh bangunannya tinggi-tinggi, harga rumah di kawasan sana sangat mahal, begitulah menurut penjelasan driver yang membawa kami hari itu. Puas menikmati pantai cantik dan bermain pasir serta air (ombaknya saat itu cukup besar, lumayan air lautnya mengenai baju sampai basah), kami pun mampir di Surish cafe, minum hot chocolate dan camilan, pelayanannya juga bagus, sang pelayan pun memberi tahu kami untuk merekomendasikan makanan halal, mungkin karena melihat tante, adik dan saya berjilbab, sehingga dengan baik hati mereka memberi tahu.
Gap Park
Perjalanan kami lanjutkan menuju Gap Park. The Gap yang merupakan tebing laut di semenanjung di timur Sydney, New South Wales. Dari tempat ini, sejauh mata memandang ke laut lepas, terlihat indah. Bebatuannya juga yang indah, info dari pak Samuel, di tempat tersebut banyak orang yang terjun bebas, tempat buat suicide. Kalau dilihat dari kecuramannya sih memang pas buat orang yang berpikiran dangkal untuk lari dari masalah dan mengakhirinya dari tempat hidup. Tapi itu urusan mereka, bukan urusan saya. Buat wisatawan, berkunjung ke tempat-tempat indah itu menyenangkan, terlepas dari sejarah atau peristiwa yang pernah terjadi di tempat tersebut, jika kamu suka dengan suasana keindahan alam dan memandang dari ketinggian hamparan lautan luas, tempat ini bisa sekalian kamu kunjungi saat ke Sydney.
Baca: liburan di kota Queenstown, New Zealand

Selanjutnya, kami pergi makan siang di Time for Thai, makanannya halal alhamdulillah enak-enak juga menunya, menurut info pak Samuel, pemiliknya muslim orang Thailand. Puas dan kenyang alhamdulillah, kemudian kami berjalan kaki menuju Market City. Horrrreeeeee ke pasar mau beli buah – buahan. Sesampainya di pasar haduuuhhh ngiler liat buah-buahan dan sayuran yang masih fresh, cherry unggu dan strawberry yang besar menjadi pilihan kami. Berhubung tidak boleh membawa makanan ke negara tersebut, sehingga mengharuskan kami membeli makanan dan minuman. Puas belanja buah kami mampir ke sevel belanja minuman dan camilan untuk persediaan kami berenam (Om, Tante, ketiga adik sepupu dan saya) selama beberapa hari ke depan. Sebelum ke Opera House kami mampir ke salah satu spot kece dibawah Harbour Bridge.
Harbour Bridge & Opera House
Cuaca cerah saat itu membuat saya semakin senang dan akhirnya tibalah di salah satu icon Sydney. Ternyata dari seringnya melihat lewat gambar, meskipun bermimpinya sudah beberapa tahun lamanya, alhamdulillah akhirnya bisa datang ke Opera House Sydney yang merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO sejak tahun 2007. Sebelumnya kami mampir Harbour Bridge, arsitekturnya sangat indah sekali. Selanjutnya menuju Sydney Opera House, landmark kota Sydney yang mendunia. Saya memang bukan pecinta musik opera sehingga saya tidak masuk ke dalamnya, cukup melihat dan menikmati semilir angin juga view harbour bridge dan indahnya kota Sydney. Tepat berada di luar Gedung Sydney Opera House, ternyata rameeeee banget! Banyak turis asing memadati tempat iconic itu. Berbagai wisatawan dari penjuru dunia yang datang ke Sydney seakan memiliki tujuan yang sama datang ke tempat tersebut. Saya tidak masuk ke ruangannya untuk nonton opera, nggak ngerti juga! Tapi saya mengagumi keindahan arsitektur bangunan tersebut, puas rasanya kalau ke Sydney datang langsung ke landmark kota Sydney yang sudah populer dan terkenal ke seluruh dunia ini. Must visit place kalau ke Sydney.
Sydney Opera House terlihat seperti kapal layar origami besar, terapung perlahan di pelabuhan, begitu indah arsitekturnya dan menakjubkan. Puas menikmati spot ini kami lanjutkan perjalanan menuju salah satu spot yang ok kalau mau foto dengan background Sydney Opera House dan Harbour Bridge. Siang itu, kami diajak pak Samuel, menikmati Sydney Opera House dan Horbour Bridge dari beberapa tempat, sehingga bisa mengambil foto dengan angle berbeda namun tetap memfokuskan pada kedua bangunan yang terlihat iconic. Puas menikmati suasana dan berfoto-foto, pukul 3 sore kami melanjutkan perjalanan menuju hotel, saatnya untuk istirahat.
Hotel Four Season Sydney
Alhamdulillah menginap di Four Season yang beralamat di 199 George St, Sydney NWS 2000, Australia. Selesai check in menuju kamar di lantai 18 dengan view masyallah langsung menghadap harbour bridge dan opera house. Super spektakular ternyata alhamdulillah kamarnya persis mendapat view Sydney Opera House dan Harbour Bridge. Selama di Sydney menginap di hotel yang sama, dan memilih yang connecting room, saya sekamar dengan asik sepupu yang perempuan. sejujurnya, saya tidak menyangka hotel yang kami tempati tersebut dapat view yang Alhamdulillah keren sekali. Hotelnya bagus, pelayanannya bagus, dan nyaman. Terus kalau keluar hotel juga banyak tempat makan. Mau MC Donalds, Starbucks, Subway dan lain-lain, hanya berjalan beberapa ratus meter saja dari hotel. Tempatnya sangat strategis banget. Saat saya ke Sydney sedang musim panas, sehingga jam sembilan malam baru terlihat gelap. Hari pertama di kota Sydney sangat menyenangkan.
Baca: Winter in Switzerland
Minggu, 11 Desember 2016: Jalan Kaki Eksplor Sydney
Keesokan harinya kami tidak city tour dan tidak sewa mobil, seharian kami berjalan kaki mengeksplor kota Sydney. Selesai sarapan, sekitar pukul 10.00 pagi jalan kaki dari hotel di daerah The Rock menuju York street, lumayan beberapa kilometer jalan berenam dengan guide-nya Om plus dibantu aplikasi Waze. Nama-nama jalan di Australia seperti Liverpool street, York street dll, membuat saya jadi merindukan Inggris. Setelah berjalan jauh dari hotel, akhirnya sampailah di QVB (Queen Victoria Building di bangun tahun 1800 an). Kalau ke Sydney, tempat ini sangat rekomen untuk dikunjungi, atau kalau mau window shopping hingga sight seeing, tetap jangan lewatkan QVB. Suasana di dalamnya sangat berbeda dari pusat perbelanjaan pada umumnya. Arsitekturnya juga indah dan bagus. Kami di sana makan siang di restoran Cellinis, memesan spaghetti seafood, dan Risotto.

Makanan di restoran tersebut enak-enak, sebelum pesan pastikan saja menunya halal atau tidak, kalau ragu kamu pastikan untuk bertanya kepada para staf yang melayani. Kalau ke QVB dan kamu suka menu masakan Italy, mampirlah ke restoran tersebut. Selesai window shopping melanjutkan perjalanan ke Pitt street mall sydney. Lagi jalan-jalan melihat pertunjukkan orang sedang main catur, kemudian ada yang nyanyi, kalau di kita seperti ngamen tapi kok di sana pengamennya kece banget, ya?!!!! Hahahaha. Setelah cukup window shopping yang padat di pusat kota Sydney yang saat itu cuacanya cerah namun hembusan udaranya terasa dingin, kami jalan lagi melawati Darling Harbour.
Baca: traveling ke Milan
Darling Harbour

Saya sangat suka perjalanan waktu itu, meskipun seharian berjalan kaki tapi rasanya nyaman dan aman plus tak ada polusi, jadinya happy, sambil menikmati suasana darling harbour. Tiba di tempat tersebut tepat menjelang sunset, indah sekali. Kemudian kami sekalian makan malam Pancake the rock di harbour side, antriannya panjaaaang, katanya ini pancake yang terkenal di sana, jadinya harus dicoba bagi pecinta pancake, lokasinya dekat dengan hard rock cafe, keliatan juga madame tussaud serta Australian national maritime museum. Kami sudah kenyang dan memutuskan untuk kembali ke hotel.
Malam sudah menyapa dan darling harbour terlihat mempesona. Sayangnya dari harbour darling tak ada satu pun kendaraan yang mau membawa kami menuju hotel, mungkin mereka tak ada car seats untuk baby (adik sepupu yang paling kecil saat itu masih berusia 3 tahun) jadi para driver pada gak mau bawa kami ke hotel. Padahal kami bilang tidak apa-apa kalau kami harus 2 taxi. Mereka tetap tidak mau, jadi ya sudahlah akhirnya jalan lagi sampai hotel. Kaki rasanya pegel, tapi serrruuu dan menyenangkan. Perjalanan hari itu sensasinya kayak lagi ngikutin the amazing race season berapa? Mungkin season 7, karena the amazing race Asia season 6 sudah selesai sampai hotel kurang lebih sekitar jam 22.00.
12 Desember 2016: Ketemu Kanguru dan City Tour
Featherdale Wildlife Park Sydney

Keesokan harinya, dari hotel berangkat jam 09.30 pagi di jemput pak Samuel. Kami sewa kendaraan lagi dan dibawakan sama Pak Samuel, kami akan city tour. Sebetulnya kalau mau ketemu kanguru ada yang dekat dari hotel tapi bukan di taman gitu, lokasinya di dalam gedung. Jadi kalau mau melihat di alam aslinya bisa berkunjung ke Featherdale Wildlife Park Sydney, beralamat di 217 Kildare Rd, Doonside NWS 2767, Australia. Bisa tempuh dengan waktu sekitar 40 menit dari hotel tempat kami menginap. Keluar dari pusat kota. Setelah menikmati suasana di luar kota Sydney selama perjalanan beberpa menit menuju lokasi wisata yang akan kami kunjungi, akhirnya kami sampai juga. Setelah membeli tiket, kami pun memasuki park tersebut. Sedikit deg-degan nih mau ketemu kanguru yang sudah kuimpikan sejak lama. Setelah berjalan beberapa ratus meter dari pintu masuk, akhirnya penantian tersebut terbayar sudah, hahaha. Senangnya alhamdulillah impian ketemu dan pegang kanguru kesampaian juga. Tak jauh dari tempat aku memegang binatang ini, tepat di belakangku ada kotak yang menjual makanan kanguru dan bayar beberapa dolar Austalia.
Adik saya membeli makanan kanguru, kemudian saya mencontohkan bagaimana cara memberi makanannya. Ternyata makanan yang kami beli hanya berupa daun kecil-kecil yang sudah kering. Puas ketemu dan ngobrol dari hati ke hati sama kanguru #eh, kami lanjutkan bertemu koala yang aslinya dari Australia juga. Sayangnya hewan tersebut lagi asik bobo. Sudah jauh-jauh dating menemuimu, eh kamunya malah bobo nyenyak, huhu kzl haha. Koala ini memang banyak tidurnya ketimbang mainnya, dan bobonya juga di pohon, pengennya iseng bangunin para koala, tapi takut digebukin para petugas karena ganggu hewan tersebut. Kalau kamu mau berfoto dengan Koala bisa kok, tapi bayar! Saya gak mau foto, soalnya koalanya bobo, kan percuma nanti difotonya cuma saya yang melek sambil dicuekin Koala yang bobo nyenyak! Percuma kan, bayar mahal-mahal malah diceukin, hihi. Tak hanya kedua primadona hewan tersebut saja, masih ada banyak hewan yang ada di park tersebut. Yang tidak kalah kaget, ternyata di sana ada pinguin. Saya kira penguin hanya hidup di Kutub Utara dan Kutub Selatan, ternyata ada penguin jenis tertentu yang bisa hidup juga. Selain itu ada berbagai macam burung, wombat, bahkan ada kambing juga. Sayangnya musim panas di tempat tersebut begitu kering dan terasa panas, kasian beberapa kanguru dan hewan yang lainnya pada kepanasan.

Kami berada di sana kurang lebih satu jam. Sebelum keluar, kami sempat jajan camilan dan

minuman yang ada dikawasan tersebut. Bahkan pintu keluarnya di arahkan menuju toko souvenir, bisa saja nih strategi jualannya. Meskipun saya tidak niat beli, tapi saya lihat sebelum akhirnya benar-benar menemukan pintu keluar. Setelah puas, kemudian kami lanjutkan lagi perjalanan menuju pusat kota. Sebelumnya, kami mampir makan siang di Restaurant Delima Indonesia Cuisine, Sitiano Group Pty Ltd. Lokasinya di distrik Chinatown. Kalau kangen makanan Indonesia tempat makanan ini harus dikunjungi, makanan dengan taste Indonesia banget, hmmmm bikin kangen nasi dan lauk pauk khas Nusantara, menunya enak-enak banget. Tempat ini merupakan salah satu restoran Indonesia terbesar di Sydney. Kalau ke Sydney tempat makan ini must try. Kalau mau cari makanan Asia, maka datanglah ke kawasan Chinatown, sayangnya distrik tersebut jauh dari hotel kami, sehingga tidak bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Baca: Jalan-jalan ke Barcelona
Madame Tussaud Sydney
Setelah makan siang, perjalanan dilanjutkan menuju Madame Tussaud Sydney. Disini koleksinya berbeda dari madam Tussaud Hongkong yang pernah saya kunjungi. Yang membedakan Madam Tussaud Sydney dengan Madam Tussaud yang ada di negara lain adalah koleksinya banyak menampilkan tokoh dari Australia. Madame Tussauds merupakan sebuah meseum lilin terkenal di London, Inggris. Dengan cabang-cabang di beberapa kota besar di dunia. Museum ini pertama kali didirikan oleh pematung lilin Marie Tussaud. Setelah membeli tiket kemudian mulai masuk yang tampil di depan tokoh dari Australia yang beberapa tidak saya kenal. Kalau dari Australia saya tahu nya paling hanya Steve Irwin si pembawa acara TV tema wildlife yang legendaris namun sudah meninggal karena tertusuk ikan pari, ada koleksi patung lilin Nicole Kidman. Koleksi lainya mulai dari tokoh: Mahatma Gandhi, Einstein, Barack Obama, Ratu Elizabeth, Pangeran William, Kate Middleton. Artis: Leonardo Dicaprio, Bruce Willis, Brad Pitt, Jacky Chan, Michael Jackson, One Direction, Taylor Swift, dan banyak lagi.
Ada juga karakter superheroes seperti Spiderman, Ironman. Ada yang masak Curtis Stone, ada Pak Harold pemilik tempat belanja yang sangat terkenal di Kota London, koleksinya lengkap dan banyak sampai saya lupa hehe. Satu hal yang menarik perhatian saya, tersenyata di sana terdapat patung pencetus ide yaitu patung lilin Madame Marie Tussaud, cantik sekali! Pokoknya kalau kamu mau lihat koleksi patung lilin yang sangat lengkap, salah satunya ada Madame Tussaud Sydney. Untuk masuk ke sana harus beli tiket. Tiket bisa dibeli on the spot, saat itu kami hanya antri sebentar untuk beli tiket masuk.
Sydney Tower Eye
Selanjutnya pergi ke Westfield mau ke Sydney Tower Eye. Letaknya berada di Mall Westfield one stop for shopping, setelah membayar tiket kemudian naik lift, setelah sampai maka kita bisa menikmati pemandangan dari observatorium Sydney Tower Eye yang sangat memukau. Indah sekali bisa melihat tata letak kota Sydney yang cantik, di sana juga ada beberapa teropong untuk melihat misal bentuk bangunan di depannya pas di bawah ada apa, terus dipinggirnya bisa klik semacam tablet dimana kalau diklik akan muncul penjelasan dan sejarah dari tempat-tempat bersejarah di Sydney. Sayangnya karena kami jam 7 malam harus ke hotel sebab waktu city tour-nya sudah selesai, sehingga tak bisa menikmati sunset dari atas ketinggian di Sydney Eye Tower. Menurut saya konsepnya menarik, berada di pusat Mall. Berikut ini beberapa foto pemandangan yang bisa disaksikan: Hari itu selesai city tour kembali ke hotel, makan malamnya beli di subway. Dekat hotel ada juga Starbucks, MC D, kalau mau banyak pilihan harus ke daerah dekat Chinatown.
12 Desember 2016
Keesokan harinya selesai sarapan di hotel kami berjalan keluar hotel, melihat kapal pesiar yang sedang merapat. Kemudian saya berjalan kaki menikmati view Sydney Opera House, terus menepi menuju Harbour Bridge.

Cuaca dan udaranya hari itu panas sekali, melewati jalanan di Circular Quay, tak lama kemudian ke hotel lagi karena sorenya Om dan Tante ada acara, selebihnya menghabiskan waktu di hotel dengan wifi super kencang, dan keesokan harinya jam 6 pagi kami harus check out untuk melanjutkan perjalanan menuju New Zealand. Total waktu liburan di Sydney 5 hari 4 malam, menginap di hotel yang sama dengan wifi nya mantaaap kencang jadi saya tak perlu mengkatifkan paket data alhamdulillah. Untuk makanan tidak begitu sulit menemukan makanan halal. Alhamdulillah perjalanan ke Sydney ini menambah pengalaman baru, dan menjadi bagian dari perjalanan yang sangat menyenangkan. Sydney merupakan salah satu kota metropolitan di dunia yang sangat nyaman juga aman, jadi buat para traveler, jangan lewatkan untuk menikmati kota tersebut.
Enjoy Happy & Traveling! 🙂
With Love,
Wow. Kebetulan Januari lalu tiba di Melbourne dan balik di Sydney. Pemeriksaan di imigrasi Melbourne tidak seketat di Sydney saya rasa. Cuma karena di kertas imigrasi saya check yes untuk medicine, petugasnya tanya obat apa ya yg dibawa, dan mereka kasih tahu check no kalau yang dibawa obat obat pasaran (tolak angin, obat maag). Tapi pulangnya ditanya macam-macam sekitar 5 menit kemana saja, ketemu siapa saja, apa yang dilakukan selama di Australia. Maklum backpacker an sendirian. Jawab dengan jujur dan santai, lancar urusan. Masih pengen ke sana lagi, pengen naik kereta The Gan atau The Indian Pacific. Haha
LikeLike
Oh gitu kak, terima kasih udah share pengalamannya. Semoga someday saya bisa ke Melbourne.
Mantaaap, hebat kak backpackeran sendiri kayaknya seru hehe.
Semoga bisa kesana lg kak dan bisa naik kereta The Gan. Aamiin YRA 😊
LikeLike
Baru pertama saya merasakan maghrib jam 9 malam. Jalan2 di musim panas memang mantap, bisa puas2in jalan2 saat hari terang. Karena kalau sudah gelap biasanya di area tertentu mulai banyak orang mabuk turun ke jalan, feel unsafe. Di Bondi saya tiba jam 8 sore, sudah ga nyaman karena jalan bareng orang yang bawa satu krat beer dan ketemu kumpulan anak muda yg meracau/mabuk di depan perumahan ke arah pantai. Pas nunggu bus pulang juga dipandangi orang yang mulutnya bau alkohol. Takutnya mereka tidak terkendali.
LikeLiked by 1 person
Saya juga baru pertama merasakan maghrib jam 9 malam.
Iya betul kak, jalan-jalan di musim panas puas jalan-jalannya pd saat terang.
Oh gitu kak, serem juga 😂
Alhamdulillah selama disana saya gak ketemu dg yg mabuk, kebetulan pas ke Bondi juga masih pagi, jd tidak ramai dan terasa nyaman sehingga bisa menikmati keindahan bondi bea ch.
Terima kasih udah share pengalamannya kak 😊
LikeLike