Judul buku : 99 Cahaya di Langit Eropa (Perjalanan Menapaki Jejak Islam di Eropa)
Penulis : Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : cetakan kedua belas, Mei 2013
Sinopsis: Aku mengucek-ucek mata. Lukisan Bunda Maria dan Bayi Yesus itu terlihat biasa saja. Jika sedikit lagi saja hidungku menyentuh permukaan lukisan, alarm di Museum Louvre akan berdering-dering. Aku menyerah. Aku tidak bisa menemukan apa yang aneh pada lukisan itu. “Percaya atau tidak, pinggiran hijab Bunda Maria itu bertahtakan kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallah, Hanum,” ungkap Marion akhirnya. *** Apa yang Anda bayangkan jika mendengar –Eropa–? Eiffel? Colosseum? San Siro? Atau Tembok Berlin? Bagi saya, Eropa adalah sejuta misteri tentang sebuah peradaban yang sangat luhur, peradaban keyakinan saya, Islam. Buku ini bercerita tentang perjalanan sebuah –pencarian–. Pencarian 99 cahaya kesempurnaan yang pernah dipancarkan Islam di benua ini. Dalam perjalanan itu saya bertemu dengan orang-orang yang mengajari saya, apa itu Islam rahmatan lil alamin. Perjalanan yang mempertemukan saya dengan para pahlawan Islam pada masa lalu. Perjalanan yang merengkuh dan mendamaikan kalbu dan keberadaan diri saya. Pada akhirnya, di buku ini Anda akan menemukan bahwa Eropa tak sekadar Eiffel atau Colosseum. Lebih, sungguh lebih daripada itu. *****
Komentar Tokoh
Novel perjalanan ini menunjukkan bahwa kebudayaan dan teknologi selalu berjalan berdampingan, saling mengisi, menentukan masa depan suatu peradaban.”
– B.J Habibie (Presiden Republik Indonesia yang ke-3)
“Karya seni yang luar biasa, yang digarap dengan halus dan cantik sehingga dialog-dialognya terkesan alami sekalipun penuh falsafah. Begitu banyak nilai di dalamnya, baik itu perdamaian
– Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden Republik Indonesia yang ke-6).
Novelnya wajib dibaca masyarakat kita yang majemuk. Film dan bukunya membuka wawasan tentang islam, toleransi, dan perdamaian.
– Jusuf Kalla (Wakil presiden Republik Indonesia)“Buku ini berhasil memaparkan secara menarik betapa pertautan Islam di Eropa sudah berlangsung sangat lama dan menyentuh berbagai bidang peradaban. Cara menyampaikannya sangat jelas, ringan, runut, dan lancar mengalir. Selamat!” –M. Amien Rais (Ayahanda Penulis)
“Pengalaman Hanum sebagai jurnalis membuat novel perjalanan sekaligus sejarah ini mengalir lincah dan indah. Kehidupannya di luar negeri dan interaksinya dengan realitas sekulerisme membuatnya mampu bertutur dan berpikir –out of the box– tanpa mengurangi esensi Islam sebagai rahmatan lil alamin.” –Najwa Shihab (Jurnalis dan Host Program Mata Najwa, Metro TV)
“Karya ini penuh nuansa dan gemuruh perjalanan sejarah peradaban Islam Eropa, baik pada masa silam yang jauh maupun pada masa sekarang, ketika Islam dan Muslim berhadapan dengan realitas kian sulit di Eropa.” –Azyumardi Azra (Guru Besar Sejarah, Direktur Sekolah Pascasarjana UIN, Jakarta)
“Hanum mampu merangkai kepingan mosaik tentang kebesaran Islam di Eropa beberapa abad lalu. Lebih jauh lagi, melihat nilai-nilai Islam dalam kehidupan Eropa. Islam dan Eropa sering ditempatkan dalam stigma –berhadapan–, sudah saatnya ditempatkan dalam kerangka stigma–saling menguatkan–” –Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina dan Ketua Indonesia Mengajar)
Tokoh dalam novel: Hanum, Rangga, Fatma Pasha, Asye, Selim, Baran, Latife, Oznur, Imam Hasyim, Marion Latimer, Ezra, Sergio, Stephen, Gomez.
Setelah membaca buku ini :
Ini salah satu novel favorit saya. Berulangkali baca juga tidak bosan. Novel ini membuka mata saya bahwa traveling tidak sebatas jalan-jalan, tapi juga sekaligus belajar tentang sejarah. Baca buku ini jadi membayangkan bisa tinggal diluar negeri nemenin suami (Aamiin ya Allah 🙏😂). Bisa jalan-jalan sekaligus menapaki jejak islam di benua Eropa. Berkat buku ini saya baru tahu tentang fakta sejarah, kalau ternyata bunga tulip dan capucino, asli nya dari Turki, dan croisant dari Australia. Ternyata Woflgang Amadeus Mozart, banyak menulis lagu Rondo Alla Turca, terinspirasi kedisiplinan para militer Janissari Tutki jaman dulu (halaman 363). Baru tahu kalau the city of light itu berapa di kota Cordoba (halaman 271: selamat datang di Ibukota dan ibu sejarah peradaban ilmu pengetahuan dan keharmonisan antar umat beragama). Alhasil setelah baca buku ini pengen banget
jalan-jalan ke Eropa. Hikmah membaca buku ini bahwa sebagai muslim saya harus belajar menjadi agen muslim yang baik seperti yang dilakukan oleh Fatma seorang wanita yang berasal dari Turki dan menjadi sahabat Hanum.
Tonton juga video di berikut ini:
- Bagian kalimat favorit dari buku ini :
Wahai anakku! Dunia ini bagaikan samudra tempat banyak ciptaan-ciptaan-Nya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah. Jadikanlah ketakutanmu pada Allah sebagai kapal-kapal yang menyelamatkanmu. Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nahkoda perjalananmu, dan kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan. (Ali bin Abi Thalib ra.) <— kutipan ini diambil dari buku 99 Cahaya di Langit Eropa ” Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa”, Hal. 9 karya penulis Hanum Salsabiela dan Rangga Alm.ahendra. - 4 tempat yang sangat ingin saya kunjungi: di sebelah barat Al-Andalus,yaitu Spanyol yang ibukotanya Cordoba. Kedua adalah Sisilia di Italia. Di sebelah timur Eropa adalah ibukota Romawi Bizantium Konstantinopel atau Istanbul di Turki, dan terakhir adalah Wina, Austria, Wina-lah kota terakhir tempat ekspansi Islam berhenti. (halaman 44)
- Syiar Islam: 1). Tbaran senyum indahmu, 2). kuasai bahasa Inggris dan Jerman, 3). selalu jujur dalam berdagang. (Halaman 90)
- Kini satu-satunya kewajiban kita sebagai muslim, menjadi “Agen Muslim yang baik.” (Halama 359)
- Jasa tour guide: tapi terkdang, banyak pengetahuan dan rahasia-rahasia cerita yang tak teerbagi jika hanya mengandalkan buku-buku panduan wisata. (halaman 269)
- Aku selalu yakin, dalam setiap perjalanan, orang-orang yang kami temui adalah guru tak terencana bagi kami. (halaman 307)
Lokasi yang ada dalam buku 99 Cahaya di langit Eropa yang jadi my dream destination saya :
- AUSTRIA, Wina ->> Istana Hofburg / Schatzkmmer Wien, bukit Kahlennerg, sungai Danub atau Danube, istana Shcoenbrunn (Maria Theresa), museum kota Wina / Wein stadt museum. Gereja St. Charles, Gereja Stephansdom, Saint Joseph, Restaurant Der Wiener Deewan “All you can eat, pay as you wish,” Rathaus Fan (zone Wina), Vienna Islamic Centre (masjid terbesar di Wina).
- PARIS, Perancis ->> Eiffel tower, Louvre, Arch de triomphe du carrousel, Arch de triomphe de I’Etoile, Obelisk luxor, place de la concorde, jalan Champ Elysees,La Grande Arche de la defense, gereja Notre Dame (point zero), St. Michael (Malaikat Mikail), patheon, Arab World Institute, Le Grande Mosquee de Paris (Majid Agung Paris), sungai Seine. Napoleon, founding father, membanghun Axe Historique, sebutan lainnya voie Triomphe, “Jalan Kemenangan”
- CORDOBA – GRANADA – SPANYOL ->> Mezquita (grand mosque yang menjadi grand chatedral),taman patio de los Naranjos, Juderia (komplek orang-orang Yahudi), Jembatan Puente Romano, sungai Guadalquivir, patung Averros atau Ibnu Rushd (filsuf Andalusia), Granada, Bukit Assabica, Al-Hambra, Pegunungan Sierra Nevada, Charle’s Palace, benteng Al Cazaba, pertamanan Generalife, The Nasrid Palace, The Last Mour’s Sigh.
- ISTANBUL, TURKI ->> Hagia Sophia, Blue Mosque, Topkapi Palace, Hagia Irene, Bosphorus Bridge, Domabahce Palace, selat Bosphorus, dan Taksim Square.
- MAKKAH ->> Kakbah, The Cube. Gunung Cahaya, The mountain of light, Jabal Nur.
Selamat membaca bukunya! highly recommended! 🙂
Novel ini sudah diangkat ke layar lebar, dan lagi-lagi saya jujur, gak pernah bosan untuk menonton berulangkali film 99 Cahaya di Langit Eropa 🙂 Selamat menonton film dengan lokasi shooting di Austria (Wina), Prancis (Paris), Spanyol, dan Turki (Istanbul).
With Love,
SIMAK JUGA SERBA-SERBI BUKU ALA SAYA BERIKUT INI:
- Buku bajakan rugikan diri sendiri dan banyak pihak
- Perpustakaan impianku
- Jajan Buku
- 5 Cara bisa membaca buku tanpa harus membeli buku
- Buku bajakan rugikan diri sendiri dan banyak pihak
- Berapa buku yang kamu baca di tahun 2019?
- Peralatan untuk Booktography
- Mari konsumsi bacaan yang positif untuk diri sendiri
- Re-read buku-buku kesukaan
- Ada berapa buku yang sudah dibeli tapi masih TBR?
- Apa yang kamu nantikan ketika harbolnas tiba?
- Pengalaman Pertama mengikuti lomba resensi buku: review tiga buku dalam satu artikel
- Tentang cap buku “best seller”
- Happy world book day
- Salah satu penulis yang karyanya banyak saya baca
- Senangnya datang ke Big Bad Wolf Jakarta 2019
- Mulai menyampul buku-buku koleksi
- Dear diary, kamu tak kan terlupakan
- 82 buku yang dibaca saya tahun 2018
- Main ke Gramedia SMS
- Menikmati aroma buku di Gramedia PIM 1
- Buku-buku incaran di bulan Desember 2018
- Top Ten Books di Gramedia AEON BSD update 28 Juli 2018
- Borong buku di BBW Jakarta 2018
- Big Bad Wolf Book hadir di Jakarta tahun 2016
- Menariknya rak buku, studio menulis, dan kisah seorang penulis dalam drakor Chicago typewriter
- Suka duka dunia penerbitan buku dalam drakor Romance is A Bonus Book